Kamp Nasional Pembimbing Siswa 2015 #KNPS2015

Gohan Parningotan
Gohan Parningotan
Published in
4 min readAug 15, 2015

KNPS adalah acara kamp nasional dari Perkantas yang dibuat untuk para pembimbing siswa (TPS/Tim Pembimbing Siswa) pada pelayanan siswa Perkantas.

Momen kamp sebenarnya jadi salah satu momen yang paling saya nikmati pada pelayanan Perkantas. Sejak pertama kali mengenal pelayanan Perkantas, kamp Perkantas selalu jadi momen bertemu dengan Firman secara pribadi, dikobarkan visi dan semangat dalam melayani-Nya.

KNPS 2015 tahun ini berjudul Experiencing and Serving God Authentically. Membahas bagaimana kita sebagai seorang murid memiliki karakter dan sifat-sifat Kristus (mengalami Kristus) dan akhirnya diutus untuk melayani Allah, secara khusus di pelayanan siswa. KNPS adalah kamp nasional, jadi peserta adalah pelayan siswa dari seluruh wilayah Indonesia, kebayangkankan serunya.

Saya menikmati perjumpaan dengan Allah secara pribadi pada kamp 5 hari ini. Sesi KKR, 4 sesi eksposisi (Paulus, Daud, Petrus, Musa), 2 sesi talkshow, 2 sesi kapita selekta, dedication service, prayer night, PA, aktivitas games, dan malam kebersamaan Tuhan hadirkan bagi setiap kami pembimbing siswa.

Menikmati sesi eksposisi tokoh Daud, Kak Yo salah seorang staf siswa Perkantas yang membawakan eksposisi membukakan betapa tokoh Daud memiliki relasi yang dalam dengan Allah. Daud memang terkenal sebagai tokoh yang begitu dekat dengan Allah, secara jelas dia tunjukkan melalui kitab Mazmur. Pada sesi ini membawakan eksposisi Mazmur 119 yang mengekspresikan bagaimana kerinduan Daud untuk menemui Allah melalui Firman-Nya. Ya, Daud memiliki pengenalan yang dalam akan Allah, pengenalan inilah yang membuat Daud menjadi raja yang besar bagi Israel. Namun, Daud sama seperti manusia biasa, Daud jatuh dalam dosa, yaitu dosa pembunuhan dan dosa seksual. Daud menerima hukuman atas dosanya, anaknya dari Batsyeba meninggal dan pedang menguasai keturunannya. Tapi Daud tidak menolak penghukuman Allah, Daud paham siapa dirinya dan apa yang menimpanya adalah kehendak Allah. Daud sungguh-sungguh menunjukkan kedaulatannya Allah dalam hidupnya. Daud berelasi dengan dengan Allah.

Pada sesi kapsel media, saya dan sekitar 25-an peserta lain belajar tentang bagaimana menggunakan media secara efektif untuk mendukung pelayanan bagi siswa. Sebenarnya konten dari kapsel ini berbeda dengan ekspektasi awal saya yang mengira akan banyak terjun ke hal teknis dan praktikal untuk persekutuan besar (ibadah, Student Fellowship). Meskipun begitu, ternyata Allah memberikan materi yang secara pribadi juga meneguhkan dalam pelayanan selama ini. Sebelumnya tidak pernah terpikirkan bahwa Yesus juga menggunakan berbagai media juga loh dalam pelayanannya selama di dunia. Yesus menggunakan berbagai “media” supaya pelayanannya menjadi pelayanan yang mudah diterima dan berkesan bagi murid-murid-Nya. Beberapa contoh yang Yesus gunakan :

  • Perumpamaan, ya sudah jelas bahwa Yesus paling jago main perumpaan. Cara ini sangat efektif Yesus gunakan, karena Dia menggunakan cerita-cerita yang dekat dengan para murid-Nya
  • Momen, Yesus beberapa kali menyatakan kuasa-Nya dengan melakukan beberapa mujizat yang sangat berkesan bagi orang-orang yang melihatnya. Misalkan saja momen ketika Yesus memberi 5000 orang makan dari 5 roti dan 2 ikan. Kalau saya di sana sih pasti momen seperti ini sangat berkesan. Atau ketika Yesus menyembuhkan orang yang sakit kusta, dan banyak mujizat lain yang berkesan. Yesus jago buat momen yang unyu-unyu dah
  • Pengulangan untuk penekanan, misal ketika Yesus ingin menekankan waktu penyalibannya. Di kita injil Yesus sempat menyatakannya beberapa kali kepada murid-murid.

Sesi kapsel ini benar-benar menginspirasi, dibawakan oleh Kak Johan seorang staf siswa Yogyakarta. Jadi benar-benar ‘klik’ bagaimana media dapat menolong orang mengerti firman. Di sesi ini nama warungsatekamu juga kesebut beberapa kali sebagai media Kristen yang kreatif.

Tapi satu hal yang juga harus diingat bahwa yang terpenting adalah Firman yang disampaikan, bukan sekadar media yang kreatif saja. — Ka Akhung

Salah satu sesi yang juga menggetarkan hati adalah sesi Prayer Night. Sesi ini juga di luar ekspektasi, awalnya mengira ini bakal jadi sesi yang duduk diam berdoa bagi pelayanan siswa se-Indonesia, tetapi ternyata menjadi sesi berdoa sambil berlari :o

Sesi ini begitu menggetarkan hati karena kita berdoa dengan berpindah tempat menemui pokok-pokok doa dari berbagai wilayah yang ditempel di meja dan lantai ruangan yang dihiasi peta wilayah Indonesia. Pokok doa pelayanan siswa di Indonesia Timur langsung jadi bagian yang paling saya rindukan, Papua, Maluku, Nusa Tenggara. Dari malam doa ini jadi tau ternyata pelayanan siswa Jayapura sedang menjangkau 3 sekolah. Sangat berkesan deh bisa mendoakan kondisi dari berbagai wilayah Indonesia…

Kamp seperti ini jarang-jarang diadakan, jadi harus dapet banyak temen meskipun ternyata dapetnya tidak terlalu banyak. Beberapa teman yang berkesan ada Iven (Kupang), Indra (Palu), Ishak (Salatiga), Andi (Kediri), Axel (Gorontalo), Ka Budi (Toraja), ada banyak dah pokoknya, tapi ga inget semua hehehe.

Dapet banyak cerita tentang unik-uniknya pelayanan siswa di daerah masing-masing. Ada yang TPS nya 20an ada yang cuma 2, ada yang kalo mau kunjungan cuman Sabtu Minggu karena hari lain kuliah di luar kota (benar-benar luar kota), ada yang masih merintis padahal udah lama ada yang pelayanan siswanya sudah besar.

Dan terakhir yang paling seru adalah lagu temanya, judulnya sama dengan tema KNPS 2015 “Experiencing and Serving God Authentically”. Bisa didengerin di mari nih.

KNPS 2015 menolong melihat kembali apa yang sudah Allah lakukan selama ini, sudahkan saya mengalami Allah secara otentik kemudian diutus untuk melayani siswa di pelayanan siswa di Jakarta. Ayo jadi murid dan buat murid hai pembimbing siswa!

Gohan Parningotan
TPS Jakarta

--

--