Kunkun’s Design Sprint

Gohan Parningotan
Gohan Parningotan
Published in
3 min readAug 29, 2016

Kalau dibilang jadi anak startup sih belum, tapi bentar lagi lah ini…

Anak startup itu menentukan sendiri jalan hidupnya, bisa memilih jadi super gabut (bangun jam 10 — main dota — capek tidur), super sibuk (diskusi ide yang mengubahkan dunia — ngoding sampe pagi — wawancara orang-orang), atau sesuatu di antara itu. Kebetulan saya belom pernah jadi anak startup, jadi sebenarnya sebenarnya sekarang masih di tahap belajar sekali. Saya harus alokasikan banyak waktu untuk belajar. Kami cukup hedon dalam hal ilmu di awal ini, kami menghabiskan beberapa juta membeli buku impor, menghabiskan waktu nonton tutorial, dan ngoding sampe pagi. Yha, investasi banyak waktu untuk belajar terlebih dahulu sambil berjalan sedikit-sedikit, jangan berekspektasi terlalu jauh, tapi juga jangan jadi cupu.

Tugas pertama saya adalah menyusun jadwal kegiatan tim untuk waktu-waktu ke depan. Di minggu-minggu lalu kami kurang terjadwal, kalo ditanya mau ngapain hari ini saya gak bisa jawab dengan tegas mau ngapain. Sudah rencana mau susun jadwal dari minggu-minggu sebelumnya tapi gajadi-jadi karena banyak yang gangguin. Tapi akhirnya malam ini suasananya dapet banget buat bikin rancangan awal kegiatan Kunkun!

Jadi saya baca-baca sedikit tentang proses validasi awal ide produk pada sebuah startup. Kata-kata seperti validasi, user research, sprint itu yang harus ada di jadwal kegiatan kami di awal ini. Saya akhirnya membaca satu framework validasi ide dari google yang sebenarnya sudah sering saya dengar, namanya Google Design Sprint.

Kamu bisa buka websitenya di Google Design Sprint.

Malam ini saya belajar hal baru, selalu ada hal yang baru setiap kali belajar tentang design. Jika kamu mau belajar design sprint, kamu bisa download pdf ini yang disediakan Google pada website tersebut.

Di sana dijelaskan proses design sprint itu terdiri dari beberapa tahap :

  1. Before sprint (perencanaan, bikin tujuan, output yang dihasilkan, dan persiapan peralatan)
  2. Sprint (yang ini panjang)
  3. After sprint (testing, validasi stakeholder)

Nah, untuk proses sprint-nya itu dibagi jadi 6 tahap :

  1. Understand user, memahami isi hati si user
  2. Define, memutuskan inti dari produk, jiwa produknya, sifat dan emosi produknya
  3. Diverge, generate semua ide yang ada di otak tim, eksplor solusi
  4. Decide, putuskan mana ide yang akan menjadi fokus untuk diimplementasikan
  5. Prototyping, buat aplikasinya! jangan main Dota! kalo perlu koding!
  6. User Testing, test-analyze-redesign-iterate

Kayaknya ini bakal keren sih kalo dilakukan di kelas Sistem Interaksi di Fasilkom! Pasti lulus mereka pada langsung bisa bikin startup deh~

Nah, itu tuh dari Google, kalo buat Kunkun saya mau buatkan versi kami sendiri, tapi tentu idenya berasal dari sana. Google Design Sprint memberikan seluruh proses secara detail dan lengkap, tetapi tentu tidak semua sesuai untuk produk yang kami kembangkan, jadi harus kritis tentukan mana yang paling sesuai dan efektif untuk tim dan produk kami.

Dan output malam ini adalah sebuah kertas HVS dengan matriks berisi jadwal kegiatan saya dan tim sebulan ke depan. Mari doakan kami tidak wacana genks!

Selamat belajar! Jangan lupa dilakukan!

Salam,

Gohan Startup Parningotan

--

--