Aku dan Paragon

Grow At Paragon
Grow at Paragon
Published in
3 min readMar 7, 2022

by Achmad Faidz Mufidi — PLDP Human Resources & Corporate Affairs

Ini adalah sepenggal kisahku bersama Paragon. Paragon, awal aku mendengar kata tersebut adalah saat di mana aku sedang menjadi mahasiswa baru di semester 2, aku mendengarnya dengan kata beasiswa di depannya, yap benar Program Beasiswa Paragon. Sebelum nya aku tidak tahu Paragon itu apa, setelah tahu ada beasiswa paragon akhirnya mencari tahu dan tertarik untuk mendaftarnya, karena sebagai anak kosan mendapat uang tambahan akan lebih meringankan untuk memenuhi kebutuhan hidup di rantau.

Setelah mencari-cari mengenai Paragon, aku baru tahu bahwa ini adalah perusahaan yang punya salah satu brand ternama kosmetik di Indonesia yaitu Wardah, Makeover dan Emina. Selain itu semakin ku cari tahu ada yang menarik dari perusahaan ini, yaitu visi, misi dan value paragon yang sangat ingin memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat luas, yang mana hal ini sangat sejalan dengan tagline dari jurusan aku Ilmu Kesejahteraan Sosial, yaitu “help people to help themselves”.

Ada banyak beasiswa yang aku daftarkan saat itu, saat mau mendaftar beasiswa paragon, aku sudah menjadi grantee di beasiswa lainnya, jadi aku tidak bisa mendaftar. Lain kesempatan aku bertemu lagi dengan program lain dari paragon, kali ini di penghujung masa perkuliahanku, saat adanya program baru dari Kemendikbud yaitu Kampus Merdeka yang mana Paragon menjadi salah satu mitranya, aku langsung excited untuk mendaftarkan diri untuk intern disana. Beberapa program webinar atau sosialisasi Paragon aku ikuti saat itu, untuk membuat ku semakin yakin bahwa Paragon menjadi tempat yang cocok untuk magang. Aku mulai kenal Kak Riri dan kakak-kakak paragonian lainnya saat mereka melakukan roadshow untuk internship ke kampus-kampus.

Setelah proses panjang tahap demi tahap proses rekrutmen intern aku lewati, tepat di bulan agustus aku menerima email bahwa aku diterima magang di Paragon di divisi EMployer Branding, sangat senang hatiku mendapatkan berita tersebut yang mana perusahaan yang membuat ku amazed saat awal aku masuk kuliah dan sekarang aku bisa merasakan menjadi bagiannya.

Selama magang banyak sekali hal-hal yang aku baca mengenai visi, misi dan value Paragon ini diterapkan, bukan hanya sekedar kata atau tulisan belaka tapi hal-hal tersebut memang sangat dirasakan hadir di lingkungan kerja Paragon. Semangat belajar, tumbuh bersama, berkembang untuk memberikan makna, sampai rasa kekeluargaan yang hangat sangat terasa di Paragon. Paragon juga tidak segan untuk memberikan kebebasan para Paragonian untuk berkembang dengan adanya pembelajaran atau program development dari Paragon. Rasanya di Paragon ini bukan hanya tempat bekerja, akan tetapi tempat untuk kita terus memberikan manfaat dan mempelajari nilai-nilai kehidupan.

Magang di Paragon juga memberikan aku perspektif baru, tentang bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang baik dan menjadi pembelajar yang baik. Kakak-Kakak mentor ku mengajarkan aku arti dari bagaimana menjadi seorang mentor yang mengayomi adik-adik internya, karena banyak hal yang mereka tidak segan untuk ajarkan dan dibagikan ke kami dengan sungguh-sungguh. Beberapa project yang aku kerjakan diantaranya ialah, project rekrutmen seperti Paragon Day, Job Fair, handle instagram growatparagon sampai ke membantu untuk terlibat dalam mengurus Paragon Internship Program batch 1 dan persiapan batch 2. Ada banyak ilmu yang aku dapatkan disini, rasanya Paragon memang betul tempat yang tepat untuk belajar dan terus berkembang.

Beberapa bulan telah dilewati, kami semua anak magang berkesempatan untuk mengikuti rekrutmen MT dan PLDP Paragon untuk menjadi Paragonian. Setelah beberapa tahap seleksi rekrutmen aku jalani, tak disangka aku mendapatkan kabar baik dan sedikit bikin bingung hehe. Ya, aku lolos untuk seleksi PLDP HRCA dan diterima di HR Plant dan aku sangat senang sekali mendapat kabar tersebut, karena bekerja di perusahaan ini mungkin menjadi keinginan dari banyak orang. Akan tetapi ada beberapa hal yang membuat aku bingung untuk memutuskan menerima offering ini, dikarenakan aku belum lulus kuliah dan kesempatan ini pastinya tidak akan datang dua kali. Aku bingung untuk memutuskan apakah harus diterima atau tidak, sampai akhirnya aku mengiyakan offering tersebut karena aku yakin Paragon akan memberikan aku ruang untuk berkembang dan memberikan keluangan waktu untuk aku menamatkan pendidikanku. Terima kasih Paragon sudah memberikan kesempatan dan ilmu yang bermanfaat untuk aku terus berkembang sampai saat ini.

--

--