Bedah Pintu Kereta Otomatis dari Sisi UI/UX Designer?

Panji Saputro
3 min readApr 4, 2024

--

“Tema” baru untuk liat satu yang umum dan dibahas lewat sisi UI/UX Designer

Beberapa hari lalu lagi rame nih, video penumpang kereta narik “paksa” pintu otomatis antar rangkaian kereta.

Vidio yang sempet rame di sosmed.

Lanjut ya, Kalo pendapat temen-temen gimana? apa udah ada komentar atau masih bingung? 🤔. Daripada bingung, yuk kita coba bahas dari sisi UI/UX Designer. Emang bisa ui/ux designer bahas pintu kereta?!?!11 Bisa dongg… Ayo Kita Bedah! 💪

Cekidot 🔥

Sebelum kita judge orang yang ngebuka “paksa” pintu “otomatis” kita juga harus tahu kenapa dia kaya gitu alias kita cari tau dulu permasalahannya. Mungkin temen-temen disini udah tau lah ya handle pintu itu ada banyak dua jenisnya yaitu dorong / tarik dan geser.

Contoh handle pintu

Terus mungkin ada sebagian orang yang berkomentar “kan udah ada tulisannya harusnya dibaca dong!”. Ini yang menurut saya menarik, temen-temen mungkin sudah sering kan ke minimarket atau setidaknya pernah beberapa kali ke minimarket? Mungkin temen-temen familiar sekali dengan pintu ini bukan?

Salah satu contoh hanle pintu minimarket

Nah, kalau temen-temen nih misal berkunjung ke minimarket nemu pintu seperti contoh diatas, kira-kira temen temen ikutin tulisannya atau mengikuti kebiasaan temen-temen? Karena temen-temen sebelumnya udah tau nih kalau itu pintu tulisannya “tarik” tapi bisa juga didorong. Saya yakin sih pasti ada beberapa diantara temen-temen yang akhirnya ga baca tulisan itu dan mengikuti kebiasaan temen-temen bukan?. Ayo kita balik lagi ke topik pembicaraan yaitu pintu otomatis kereta yang dibuka “paksa” oleh penumpang.

Topik kita hari ini

Menurut saya, wajar adanya ketika penumpang tersebut membuka dengan cara menggeser pintu secara manual karena adanya prinsip familiarity dimana kita sudah terbiasa melihat handle itu dan ya cara pakenya ya digeser. Mungkin yang bersangkutan juga ga familiar sama ijo-ijo diatas handle, Batu salah satu batu thanos kah? atau apa?. “Terus solusinya apa? jangan cuma bisanya komentar doang dong!1!1” Ujar netijen yang budiman. Menurut saya solusinya adalah buat buttonnya menjadi prominent / menonjol daripada handle pintunya, sehingga penumpang bisa lebih aware sama button dan penumpang tau itu buttonnya bisa dipencet loh dan kalo dipencet itu pintunya kebuka secara otomatis loh.

Penutup 🚪

Dari kasus diatas sebenernya kita bisa belajar, kalau sebenernya manusia cenderung akan melakukan hal yang biasa dia lakukan terlebih dahulu. Terus gimana biar produk yang kita buat itu bisa relevan sedangkan kita mau buat hal yang baru?

Kalau di ui/ux design, ya kalau kita ingin coba suatu hal baru kita bisa testing dulu sebelum digunakan oleh orang yang lebih banyak biar kita tau apakah product yang kita buat ada cacatnya atau tidak. Kalau ada, kita tau dilingkup yang lebih kecil akan lebih mudah untuk memperbaikinya.

Kalo menurut temen-temen gimana?

Cheers ☕️,
Panji

--

--