Mengenal UX Writing dan Cara Memulai Karier sebagai UX Writer

Halo Designers
HaloDesigners
Published in
5 min readNov 3, 2022

Di era yang serba digital ini semakin banyak start up bermunculan. Pekerjaan di bidang UI/UX pun semakin meningkat, salah satunya adalah UX Writing (UXW). Orang yang melaksanakan aktivitas UX Writing ini namanya UX Writer. Nah, penting banget untuk kamu memahami UX Writing dan aturannya terlebih dahulu sebelum terjun sebagai UX Writer. Yuk simak penjelasannya!

Apa Itu UX Writing?

Di era yang semakin canggih ini setiap hari kita pasti ngga lepas dari produk digital. Produk dengan desain bagus memudahkan user dalam mencapai tujuan dan memiliki pengalaman menyenangkan. Desain yang dimaksud ngga hanya dari segi visual melainkan juga segi konten. Kalau kamu suka memperhatikan suatu aplikasi, kamu pasti menyadari bahwa sebagian besar isi User Interface (UI) berupa teks.

Saat mendesain produk, seorang desainer harus mendesain visual dan konten yang sebagian besar berupa teks. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang desainer memiliki kemampuan mendesain dengan kata. Karena begitu penting, muncul lah UX Writing yaitu disiplin ilmu untuk membuat tulisan-tulisan untuk UI.

UX Writing berperan mendukung user journey supaya bisa berjalan lancar dengan menggunakan narasi yang jelas, pemilihan kata, dan hierarki informasi. Namun, UI memiliki ruang yang terbatas sehingga teks hasil UX Writing umumnya pendek. Sebutan untuk teks di UI adalah “Copy”. Sementara orang yang membuat copy disebut UX Writer.

Perbedaan UX Writing dengan Tulisan Lain

UX Writing berbeda dari tulisan lain. Gaya penulisannya merupakan campuran antara gaya speech (email, teks, dan chat) dan gaya penulisan formal (koran, jurnal akademik, dan buku non-fiksi). Jadi, tulisannya ngga kaku tetapi ngga asal ceplas-ceplos juga.

Jika dibandingkan dengan copywriting, UX Writing menghasilkan copy untuk meningkatkan pengalaman interaksi antara pengguna dan produk digital. Sementara copywriting menghasilkan teks persuasif yang tujuannya jual produk / jasa. Sederhananya, UX Writing berorientasi ke produk sedangkan Copywriting berorientasi ke penjualan.

Aturan dalam UX Writing

Nah, kalau kamu ingin menjadi UX Writer, ada aturan main (principles) yang harus kamu perhatikan dan kamu terapkan saat membuat copy. Kenapa kamu harus mengikuti aturan ini? Supaya kamu merangkai kalimat yang efektif dan ramah untuk pengguna. Aturan ini bisa kamu gunakan sebagai acuan apakah copy kamu udah bagus atau belum, mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi, dan memberi standarisasi copy yang harus dibuat oleh seorang UX Writer.

Aturan mainnya sebagai berikut:

1. Singkat

Kenapa copy-nya singkat? Selain karena ruang UI terbatas, pertimbangannya lainnya adalah kalimat singkat lebih mudah dipahami daripada kalimat panjang. Akan tetapi, meskipun copy-nya singkat, copy-nya ngga kaku seperti robot. Ingat lagi, seorang UX Writer menulis copy untuk manusia, bukan untuk robot.

2. Sederhana

Gunakan pesan atau kalimat yang sederhana, bukan yang kompleks atau bertele-tele. Tujuannya supaya inti pesan sampai dan mudah dipahami oleh pengguna.

3. Jelas

Pengguna harus bisa memahami pesan yang kamu tulis, ngga membingungkan atau membuat pengguna bertanya-tanya apa maksud pesannya. Hindari penggunaan kata yang ngga umum di kalangan pengguna karena bisa jadi mereka akan sulit memahami pesan yang kamu sampaikan.

4. To the point

Supaya pengguna bisa fokus ke satu tugas, cukup berikan informasi yang paling penting. Kalau ada informasi yang ngga berkaitan dengan tugas utama, jangan cantumkan informasi tersebut. Kenapa? Supaya fokus pengguna ngga terganggu dan ngga harus menafsirkan banyak opsi dan copy.

5. Konsisten

Gunakan copy yang konsisten, jangan berubah-ubah. Kalau copy-mu ngga konsisten pengguna bisa bingung memahami tujuannya. Pengguna bisa aja jadi lebih lama menyelesaikan tugasnya karena harus menafsirkan maksud copy-mu dan bingung dengan copy-mu yang berubah-ubah.

Jadi, membuat copy itu ngga sembarangan karena kita menulis untuk pengguna. Kalau kamu belajar membuat copy, cek lagi dan pastikan kamu memenuhi aturan-aturan di atas ya.

Jika kamu udah memastikan bahwa kamu mengikuti aturan main dalam UX Writing, untuk mengetahui copy-mu udah bagus dan efektif atau belum, lakukan hal ini:

1. Baca teks dengan lantang

Saat menulis copy, pertama kali kamu membaca dalam hati, bukan? Jangan lupa membaca copy-mu dengan lantang ketika kamu selesai membuat copy. Jika belum terdengar bagus saat kamu membacanya dan belum sesuai seperti yang apa ingin kamu sampaikan, perbaiki copy-mu.

2. Minta orang lain untuk membaca copy-mu

Kamu mungkin menganggap copy-mu udah bagus, tetapi bisa jadi saat orang lain membacanya ternyata masih ada yang kurang. Mintalah orang lain membaca copy-mu dan pastikan pesan yang kamu yang kamu maksud tersampaikan ke orang tersebut. Jika orang tersebut ngga bisa memahami arti kata yang kamu gunakan, coba gunakan kata yang lebih umum. Hindari menggunakan kata dan kalimat ambigu.

Penerapan UX Writing

Kamu telah mengetahui bahwa penggunaan copy adalah untuk produk digital. Namun, contoh penerapan pastinya seperti apa? Beberapa penerapan UX Writing adalah sebagai berikut:

1. Website

Pernah mengunjungi landing page suatu website? Misalnya ketika kamu sedang menonton YouTube kemudian muncul iklan yang mengarahkanmu mengunjungi landing page website suatu brand. Contoh lainnya adalah google.com, salah satu website yang paling banyak dikunjungi. Atau jika kamu suka berbelanja online dan sering menunggu promo akhir bulan, kamu pasti sering mengunjungi website Tokopedia. Di website-website tersebut ada copy yang memberi kamu arahan supaya pengalaman kamu memuaskan selama berada di website itu.

2. Aplikasi

Pasti ada banyak sekali aplikasi di smart phone maupun laptopmu, kan? Salah satu aplikasi streaming musik yang populer yaitu Spotify. Kalau kamu suka melihat-lihat UI-nya, kamu akan menemukan copy yang memandu kamu selama menggunakan aplikasi tersebut. Contoh lainnya adalah Microsoft Word yang menyediakan copy supaya kamu bisa mengetik, mengedit, dan mengelola dokumen dengan mudah.

Ngga hanya itu, copy bisa kamu temukan juga di aplikasi smart watch meskipun ukuran layarnya ngga selebar smart phone. Penerapan UX Writing juga ada di aplikasi virtual reality (VR), teknologi yang memungkinkan kamu berinteraksi dengan dunia maya sehingga dan seolah-olah ada di lingkungan tersebut.

3. Software

Pernah ngga kamu bertanya-tanya, apakah copy yang bagus hanya untuk desain website dan aplikasi? Jawabannya: ngga. Penerapan UX Writing ada juga di software. Contohnya adalah sistem operasi Windows. Jadi, memungkinkan banget kalau kamu memiliki keinginan menjadi UX Writer untuk software.

Mulai Kariermu sebagai UX Writer!

Tertarik dengan UX Writing? Untuk kamu yang ingin memulai karier sebagai UX Writer tapi bingung harus mulai dari mana, kamu bisa belajar dari rekaman webinar “Memulai Karier Menjadi UX Writer”. Webinar ini membahas secara detail langkah-langkah memulai karier sebagai UX Writer sehingga kamu punya pegangan harus memulai dari mana.

Segera beli rekamannya di sini supaya kamu bisa lebih cepat mulai belajarnya. Selamat belajar dan semoga sukses meniti karier untuk UX Writing ya!

--

--