Tanya Jawab Seputar Portfolio

Halo Designers
HaloDesigners
6 min readJan 9, 2022

--

Beberapa pertanyaan yang muncul ke permukaan.

Apabila kamu ngelakuin yang ga disaranin di jawaban pertanyaan2 ini bukan berarti kamu salah. Jadikan tanya jawab ini hanya sebagai referensi awal mu, bahan untuk berpikir dan menentukan keputusanmu sendiri.

Personal site

Personal site itu maksudnya website milik kita sendiri kan ya? Berarti kita perlu modal untuk buatnya ya?

Yeap betul web milik kita sendiri yang umumnya buat showcase kerjaan kita (design, artikel, side projects, dll). Bermodal untuk tools? Hm kamu bisa mulai dari yang gratis.

Untuk design → Figma gratis. Untuk development → Webflow gratis.

Keduanya nyedian paket berbayar, tapi untuk memulai paket gratis pun udah sangat cukup. Dua kombinasi itu jadi absolute recommendation buat kita ui ux designer.

Better tuh punya portfolio di website apa numpang di Behance dkknya?

Lebih baik punya personal website sendiri, ga numpang di platform lain.

Platfrom lain seperti Dribbble, Behance, Medium dsb, bagus untuk discoverability. Kemungkinan portfoliomu diliat orang bisa jauh lebih banyak dibanding standalone personal site.

Tapi kalo di platfrom, kamu kehilangan kesempatan untuk bereksplorasi dan berekspresi sesukamu dalam bentuk design website pribadi. Ingat, website personal adalah kesempatan untuk unjuk gigi karya mu, kamu bisa ekspresikan dalam bentuk karya showcase, study case atau perlihatkan dari tampilan web nya sendiri. Semakin unik semakin besar kesempatan mu untuk standout diantara ratusan atau ribuan applicant lainnya.

Saran saya, miliki keduanya. Di dribbble, behance ada, sebagai HOOK orang ngeliat karyamu. Ketika mereka uda dapet interest bisa lanjut ke website mu yang menggambarkan identitasmu bgt.

Personal site dengan website untuk portfolio apakah sama?

Sama. Dalam website portfolio kamu bisa tambahkan variasi berbagai medium karya mu. Ga hanya dalam bentuk case study, kamu jga bisa tambahin:

  • Artikel yg pernah kamu buat
  • Side projects
  • Kolaborasi open source dengan komunitas, dsb.

Personal site udah jadi tapi baru tau kalau bisa dijadiin case study itu gimana?

Inget2 lg aja gmana caramu dulu membuatnya, apa yg memotivasi ide itu muncul dan jelasin proses kreatif mu, jabarin kenapa kamu mengambil design decision yg kamu ambil.

Kalo dibikin study case apa yang harus dimasukin ya?

Cara buat portofolio yang baik yaitu dalam bentuk case study. Kira2 format nya kayak gini

Jadi dalam bentuk cerita yang ngasihtau cara berpikir mu di setiap langkah proses kreatif dalam pemecahan masalah.

Ngebuat Design + Live Website

Live website itu maksudnya web jadi ya?

Yes betul web jadi. Kl km bisa demonstrasi skill design beserta implementasi design mu dengan product yg udah jadi, bobot portfolio mu akan stonk ke puncak.

Live website itu kita juga bikin sampe codingnya atau gimana ya maksudnya?

Yes live website ga cuman di desain tapi berhasil di coding. Tapi saya ga bisa coding kak?

Tenang, ada banyak tool saat ini yang memudahkan kamu mengimplementasi design mu tanpa coding. Contohnya Webflow.

Dengan mencoba mengimplemetasi kan design kita, sedikit banyak kita paham gimana proses developer bekerja. Ini jadi skill mahal tersendiri loh.

Lomba, Kontes, Challenge dan Interview Brief

Ikut lomba gitu, designnya apa juga termasuk portfolio?

Bisa bgt dijadiin portofolio. Ceritain lbh byk lg tentang proses dan hasil nya ya.

Mas kalo portoflio dari project ngerjain lomba gitu masuknya fake case study juga gak ya? Atau tergantung bentuk lombanya juga?

Ga termasuk fake case study. Biasanya kalo lomba kan kita uda disedian set of problems ama constraints (batasan2) nya. Kamu bisa ceritain ini di case study mu. Di akhir kasihtau hasil nya. Menang kalah lomba bukan tujuan utama, tapi cerita proses berpikir, proses kreatif dibaliknya yg bisa jadi bahan case study. Bonus point kasitau analisis kenapa kamu menang kenapa kamu kalah. Jgn lupa kasih showcase design nya jga ya, ga cuman cerita.

Kalo dari website yg ngasi brief challenge kaya uxchallenge.co gitu bisa gak ya?

Brief challenge kayak gini bagus banget untuk latihan Whiteboarding. But not so good for making our case study. Yes jatohnya ini fake projects. Bukannya ga boleh pake brief yg serupa, tapi 5 alternatif yg aku kasih di atas bobotnya bisa jauh lebih besar dibanding ini.

Kalau ikut kontes2 atau challenge gitu worth it ga ya? Boleh dijadiin portfolio?

Tergantung challenge dalam format apa. Coba baca 5 alternatif di atas, esensi nya adalah di point kolaborasi, komunikasi dan real problem with real people. Kalo challenge nya memenuhi aspek itu, gas lah worth it to tell.

Brief interview bisa juga untuk study case?

Bisa. Asal ada orang yg bisa ngevalidasi kalo solusi yg km tawarkan lebih baik. Biasanya kan kalo soal interview kita udah jawab, malah di ghosting. Jadinya kita gaitau apa solusi ini tepat sasaran apa engga, ga ada meaningful feedback yg ngebuat aspek kolaborasi berjalan.

Kalau saat ini lagi ikutan challange 1 tahun ngedesain tiap minggu, jadi ngerjain brief berapa screen dari tema yang udah ditentukan, apakah itu boleh juga dijadiin porto terkhususnya untuk UI Design?

Bisa2 aja. Ini bagus khususnya untuk showcase keterampilan visual. Akan lebih afdol jika kamu tambahin dengan cerita alur berpikir dan penjelasan design decisions. Tapi ini termasuk fake projects ya, artinya 5 ide alternatif di atas masih jauh lebih kuat bobotnya.

NDA dan Solusinya

Project terikat NDA, gimana cara ngatasinnya?

Apa itu NDA?
Non Disclosure Agreement, yaitu kontrak kerjasama yang menyatakan kita ga boleh share segala bentuk kerjaan kita ke pihak ketiga. Tujuannya untuk memproteksi informasi yang rahasia dan penting agar aksesnya terbatasi.

Ada 3 strategi yang temen2 professional lakuin untuk ngeshare kerjaan NDA.

  • White labeling
    Ada 2 cara. Bisa dengan cara tutupin/blur segala bentuk identitas di kerjaan kita. Cara lain dengan ngebuat lagi duplikasi kerjaan yg NDA (ga seratus persen sama) lalu dibuka tanpa label.
  • Password case study
    Segala project yang terikat NDA tetep diceritain tapi dalam environment terbatas. Salah satu caranya kalo online ya pake password protected page. Sebelum membuka, kamu buat kesepekatan dengan viewer kalo ini confidential dan ga boleh disebar.
  • Make it offline, cuman share ketika presentasi tatap muka
    Ini alternatif offline nya si solusi kedua diatas. Masih serupa yaitu sebar dalam environment terbatas. Sebelum presentasi kamu bisa kasih disclaimer kalo segala yang dipresentasiin bersifat confidential dan dilarang menyebarkan.

Kalau misalnya project yg dikerjakan selalu project NDA gimana mas cara jelasin di portofolio? Misal project tsb boleh dicantumkan di portfolio kita tapi ga boleh jelasin prosesnya seperti apa. Saya bingung jelasin design process saya karna memang product nya masih iterasi sampe sekarang.

Coba lihat 3 strategi di pertanyaan atas. Kalo masih ga sreg juga, saran saya coba lakukan hal ini:

  1. Pertama, Baca Contract nya lagi
    Biasanya disana ditulis apa yang temasuk condidential, apa yang engga. Hilangkan keraguan dengan memilah informasi.
  2. Minta izin untuk masukin project nya sebagai Case study
    Cobain deh izin dulu. Most likely, kamu bakal dikasih lampu hijau untuk masukin projectnya ke case study.
  3. Ketika minta izin, penting untuk nyatain secara jelas:
  • Project apa yang kamu mau masukin dalam project.
  • Bagian mana aja dalam project yg mau dimasukin, proses yg mana aja. Kasitau juga kalo ada elemen visual kayak gambar, sketch, screenshot yg ingin dimasukin.
  • Kasitau kalo case study itu bakal di post di media apa (personal site, medium, etc).
  • Terakhir, kamu bisa kasih Copy dari Case study mu ke employer sebelum publish. Kali2 kamu lupa naro informasi yg confidential dan butuh koreksi.

Bahkan, walau kamu ga terikat NDA pun, melakukan point2 di atas tetap dianjurkan. Ini akan memperlihatkan level profesionalitas mu dan bentuk a good gesture.

Kalau aku pengen banget masukin hasil lomba yang aku menangin ke web portfolio tapi aman dari NDA ada tips ga kak? Aku mesti nyantumin apa karena designnya ada NDA nya kak?

Sebaiknya lakukan 1 dari 3 pilihan strategi di pertanyaan sebelumnya dan lakukan point2 yang udah di mentioned. Kalo masih ga sreg juga, saran saya coba cari kerjaan lain untuk dijadiin case study mu.

Bingung karena kerjaannya cman ada di perusahaan yang sama? Coba lakuin 5 alternatif ide di artikel atas.

--

--