Ekonomi Digital itu Seksi

Ridwan Firdaus
Hexavara Tech
Published in
3 min readDec 9, 2020

Digital 2020 Report yang dipublikasikan oleh WeAreSocial dan Hootsuite (2020) menunjukkan bahwa gaya hidup digital, mobile, dan sosial media telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Sekitar 60% atau 4,54 Milyar penduduk bumi telah menggunakan Internet. Di Indonesia, pengguna Internet telah mencapai 175,4 juta pada Januari 2020 atau 64% dari total populasi. (WeAreSocial dan Hootsuite, 2020)

Besarnya jumlah pengguna internet di Indonesia berdampak terhadap tingginya nilai ekonomi digital Indonesia. Menurut riset yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company bertajuk e-conomy SEA Report 2019, nilai ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara yaitu sebesar USD40 Miliar. Nilai ini menunjukkan kontribusi sektor digital sebesar 3,57% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai ini meningkat dari tahun sebelumnya dimana ekonomi digital hanya berkontribusi sebesar USD27 B atau 2,9% dari PDB tahun 2018 (BPS, 2019). Gambar berikut menunjukkan pertumbuhan ekonomi digital dan kontribusinya terhadap PDB negara-negara di Asia Tenggara pada tahun 2019.

Berdasarkan Gambar diatas diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia meningkat sebesar 47% secara tahunan dari tahun 2015 hingga 2019. Nilai ekonomi digital yang saat ini bernilai USD40 Miliar diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai USD133 Miliar pada tahun 2025 (8,5% terhadap PDB) (Bain & Company, Google, dan Temasek, 2020). Gambar berikut menunjukkan proyeksi nilai ekonomi digital negara-negara di Asia Tenggara pada tahun 2025.

Semakin meningkatnya pengguna internet dan nilai ekonomi yang ditimbulkan membuat kebutuhan akan perangkat lunak/software juga meningkat. Pada perangkat lunak website, terjadi peningkatan jumlah website baru yang didaftarkan sebanyak 13,5 juta website di seluruh dunia pada tahun 2019 (The Verisign Domain Report, 2020). Di Indonesia, situs baru yang didaftarkan pada tahun 2019 berjumlah 71.438, mengacu kepada laporan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI). Angka ini menunjukkan peningkatan 25% dari total situs terdaftar yang berjumlah 281.467 situs pada tahun 2018 menjadi 352.905 pada tahun 2019.

Peningkatan juga terjadi pada perangkat lunak aplikasi mobile. Data yang dihimpun oleh 42matters (2020) menunjukkan bahwa ada 3,755 aplikasi android baru dan 1.180 aplikasi iOS baru yang didaftarkan setiap harinya. Hal ini ditunjukkan dalam gambar berikut ini

Berikut updates untuk bulan september hingga november. Secara sederhana, ada lebih dari 3000 aplikasi setiap hari didaftarkan di playstore dan lebih dari 1000 di appstore.

Peningkatan juga terjadi pada perangkat lunak untuk korporasi atau enterprise software. Hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya pengeluaran korporasi untuk pengadaan enterprise software. Menurut Gartner (2019), lembaga survey dan konsultansi IT, enterprise software expenditure global meningkat sebesar 10% secara tahunan dan akan menyentuh nilai USD503 Milyar pada tahun 2020. Hal ini ditunjukkan oleh Gambar berikut ini.

Meningkatnya jumlah website, aplikasi mobile baru, serta pengeluaran perusahaan untuk software menunjukkan besarnya potensi pengembangan software untuk pasar Indonesia maupun internasional.

Kesimpulannya, ekonomi digital itu seksi hehe

Reference:
- 42matters, 2020. Store Stats. [Online] Available at: https://42matters.com/stats
- Bain & Company, Google, dan Temasek, 2020. E-Conomy SEA 2019: Southeast Asia’s $100 Billion Internet Economy, Boston: Bain & Company, Google, and Temasek
- Gartner, 2019. Gartner Market Databook, 3Q19 Update, Connecticut: Gartner
- Verisign, 2020. The Verisign Domain Report 2019, Virginia: Verisign.
- WeAreSocial and Hootsuite, 2020. Digital 2020 Report, New York: WeAreSocial and Hootsuite.

--

--