Akhir Dari Sebuah Dekade

Rayhan Rusyd
hidupmudah
Published in
5 min readDec 31, 2019

Tulisan penutup tahun ini

Sumber: Dokumen Pribadi

Sebuah dekade akan berakhir, dekade ke-2 dalam milenium ini. Walaupun tidak sebesar perpindahan milenium yang terjadi antara 1999–2000, tapi perpindahan dekade ini juga perlu diperhatikan. Mengapa? Karena sudah banyak hal yang terjadi dalam satu dekade ini. Hal yang besar maupun hal yang kecil, yang terjadi pada dunia maupun yang terjadi pada diri saya sendiri, semuanya sudah dilalui dalam satu dekade ini. Berakhirnya dekade ini pun juga menandakan berakhirnya suatu era dan mulainya era yang baru.

Banyak hal yang terjadi pada dunia selama satu dekade ini. Seperti terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, Kim Jong Un yang akhirnya melewati perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan untuk melakukan perbincangan perdamaian dengan Korea Selatan, hingga terjadinya protes besar-besaran di Hong Kong yang yang dilatar belakangi penolakan terhadap RUU Ekstradisi. Tidak disangka bahwa ada hal-hal diluar dugaan yang terjadi dengan dunia. Mungkin saja, satu dekade kedepan akan muncul hal-hal yang lebih diluar dugaan kita.

Indonesia pun tidak ketinggalan dalam mencatat peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam satu dekade ini. Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 adalah dua hal yang hampir saja memecah Indonesia menjadi dua bagian. Ditambah lagi pesaing kedua pemilu tersebut tidak berubah, antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Siapa yang dapat melupakan betapa sengitnya persaingan mereka berdua. Dua kali pemilu menyebabkan media sosial selalu ramai antara perdebatan dari pendukung kedua pihak. Walau tidak bisa dipungkiri bahwa pada tahun 2014, persaingan tidak se-panas 2019 karena media sosial saat itu belum banyak digunakan di Indonesia. Barulah pada Pemilu 2019, dimana media sosial sudah menjadi hal yang menancap pada otak masyarakat Indonesia (disebabkan bertambahnya pengguna media sosial semenjak 2014), terjadi keadaan yang sangat memanas. Mau itu di dunia maya maupun di dunia nyata. Bila sedikit saja kita salah berucap, mungkin kita akan diserang habis-habisan oleh salah satu diantara kedua kubu.

Selain panasnya kedua pemilu, masih ada hal-hal yang dapat kita katakan sebagai prestasi bangsa. Seperti tersambungnya antara Jakarta dan Semarang dengan Jalan Tol yang diresmikan pada tahun 2018. Jalan Tol tersebut mempersingkat waktu tempuh perjalanan antara Jakarta hingga Surabaya yang pada awalnya menghabiskan waktu seharian menjadi hanya 9 jam non-stop. Dan Jalan Tol tersebut sangat memberikan kemudahan kepada para pemudik tahun ini.

Selain itu, sebuah sejarah baru di Indonesia pada akhirnya tercatat di Jakarta. Setelah dirintis pada tahun 1985 (yang pada awal mulanya mangkrak), akhirnya MRT(Moda Raya Terpadu) Jakarta diresmikan awal tahun ini. Untuk pertama kalinya Indonesia memiliki moda transportasi berbasis rel yang melintas di bawah tanah Kota Jakarta. Tidak lama setelahnya, muncul pula sebuah moda transportasi baru berbasis rel layang. Yaitu, kereta ringan atau LRT(Lintas Raya Terpadu) Jakarta. Mirip seperti MRT, tapi LRT tidak memerlukan lahan yang lebih luas dan dapat menjangkau lebih banyak tempat di dalam kota. Sebuah mimpi yang mungkin pada dekade-dekade sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan terjadi.

Selain diresmikannya sejumlah moda transportasi baru di Ibukota, Indonesia juga mendapatkan kesempatan kedua kalinya menjadi tuan rumah Asian Games. Pada Asian Games 2018 ini, Indonesia juga meresmikan moda transportasi terbaru yaitu LRT Palembang. LRT Palembang ini sengaja diresmikan untuk mengakomodir para peserta Asian Games yang akan bertanding di Kota Palembang. Selain adanya moda transportasi baru, pada pelaksanaan Asian Games 2018 ini Indonesia memberikan upacara pembukaan yang sangat meriah. Terutama pada saat menampilkan pertunjukan Tari Saman yang mengikutsertakan sekitar 5.000 penari di panggung dengan ukuran panjang 120 meter, lebar 30 meter, serta tinggi 26 meter.

Sekarang, saya ingin menyoroti terutama pada sektor perkembangan teknologi di Indonesia maupun dunia. Pada awal dekade sebelumnya, Indonesia melalui PT. FirstMedia untuk pertama kalinya menggunakan teknologi 4G dan dilanjutkan perkembangannya oleh Bolt Super 4G LTE sebagai penanda dimulainya era 4G di Indonesia. Tidak hanya itu, pada tahun 2015 terjadi pelonjakan pesat pada pengguna internet di Indonesia yaitu berjumlah 50 juta pengguna baru. Sebuah titik awal dimulainya era digitalisasi di Indonesia. Disaat yang sama pula beberapa toko online seperti bukalapak mengalami peningkatan signifikan.

Bila kita melihat ke teknologi global, sudah banyak teknologi yang berkembang di dunia. Hal-hal yang pada dekade-dekade sebelumnya hanya kita anggap sebagai fiksi sains belaka, ternyata menjadi kenyataan. Contohnya, perusahaan Oculus merilis VR(Virtual Reality) pada tahun 2010 sebagai cara baru untuk berinterkasi dengan game. Dan hal yang terbaru ialah pada akhirnya Samsung, Huawei, dan Motorola berhasil membuat ponsel dengan layar yang bisa terlipat.

Mungkin bila ingin terus kita telusuri mengenai perkembangan teknologi dunia pada satu dekade terakhir, tidak akan ada habisnya karena teknologi berkembang semakin pesat. Namun, sebelum kita menelusuri lebih jauh apa yang terjadi pada negara bahkan dunia, kita juga harus melihat kepada diri kita sendiri. Apa saja yang sudah kita capai selama satu dekade ini?

Saya pada penghujung tahun ini mulai bertanya-tanya. Apa saja yang sudah berhasil saya capai? Apa yang akan saya lakukan kedepannya? Mungkin boleh saja saya dibilang pemain baru dalam dunia ini karena saya kelahiran tahun 2000an, tapi bukan berarti saya tidak boleh memikirkan prestasi dan tujuan saya kan? Karena itu, semakin saya memikirkan apa saja yang sudah saya capai selama satu dekade ini, semakin banyak hal yang ingin saya lakukan kedepannya untuk menutupi kekurangan-kekurangan pada satu dekade kebelakang.

Bagi saya pribadi, keberanian saya untuk memulai menulis blog ini adalah salah satu pencapaian pribadi terbesar saya. Saya sangat bersyukur, pada saat itu saya berani memulai tulisan pertama saya di blog ini. Andaikan saat itu saya tidak mulai menulis blog dan menunda-nunda saja, mungkin sekarang saya tidak akan dapat menulis tulisan ini. Saya yakin, para pembaca pun pasti memiliki pencapaian pribadi terbesarnya masing-masing dalam satu dekade kebelakang ini kan? Sekecil apapun hal itu, bila hal tersebut dapat merubah diri kita setelah-setelahnya, maka hal tersebut sudah dapat disebut sebagai pencapaian.

Akhir kata, sebagai penutup tulisan untuk tahun ini, saya atas nama Rayhan Rusyd selaku penulis Blog Hidupmudah mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya bagi para pembaca yang senantiasa menyempatkan waktunya untuk membaca isi dari blog ini yang juga merupakan isi pemikiran saya terhadap permasalahan tertentu. Terutama kepada keluarga terdekat saya, dan teman-teman saya yang juga selalu memberikan dukungan penuh terhadap usaha saya dalam menulis. Terima kasih atas semua dukungan, masukan, dan komentarnya selama satu tahun ini.

Sekian, hatur nuhun.

--

--

Rayhan Rusyd
hidupmudah

Selain menulis menggunakan bahasa pemrograman, juga menulis menggunakan bahasa manusia.