Ada Apa di Ujung Tata Surya Kita?

Himastron ITB
Himastron ITB
Published in
3 min readJun 1, 2024

Mungkin selama kita belajar di sekolah, kita pernah diajari bahwa planet terakhir sistem Tata Surya kita adalah planet Neptunus. Akan tetapi, apakah Tata Surya kita hanya sampai planet Neptunus saja? Atau, adakah batasan yang lebih jauh lagi di ujung sana? Yuk, langsung simak saja penjelasan lebih lanjutnya!

Di luar orbit Neptunus, ternyata memang masih banyak objek lain yang tersembunyi disana. Objek-objek ini dinamakan sebagai objek trans-Neptunus atau biasa disingkat sebagai TNO (Trans-Neptunian Object). TNO ini menempati beberapa daerah di luar orbit Neptunus seperti sabuk Kuiper, scattered disc, dan awan Oort.

Sabuk Kuiper sendiri adalah sebuah daerah berbentuk cincin yang terletak sekitar 30–55 AU dari Matahari dan merupakan rumah utama bagi sebagian besar TNO, seperti Pluto. Daerah ini kebanyakan tersusun oleh batuan dan es yang juga merupakan sarang bagi sebagian komet. Penamaan “sabuk Kuiper” diambil sebagai bentuk penghormatan untuk astronom Belanda Gerard Kuiper yang menduga adanya daerah ini pada 1951. Selain sabuk Kuiper, pada jarak ini juga terdapat sebuah daerah yang dinamakan sebagai scattered disc. Sesuai namanya, scattered disc merupakan daerah berbentuk piringan renggang berisikan objek Tata Surya kecil yang terkesan berserakan karena orbit objek di sana yang cukup ekstrem. Bagian terdekat daerah ini berjarak sekitar 30 AU dari Matahari yang membuatnya bertumpang-tindih dengan sabuk Kuiper, sedangkan bagian paling luarnya bisa mencapai 100 AU dari Matahari. Hal yang membedakannya dengan sabuk Kuiper adalah orbit objek pada daerah ini sangat elips dan relatif kurang stabil.

Perbandingan orbit objek sabuk Kuiper (Pluto) dan orbit objek scattered disc (Eris). Terlihat bahwa orbit Eris lebih elips dibandingkan Pluto. (Sumber: NASA)

Di bagian paling ujung Tata Surya kita, terdapat awan Oort, yaitu sebuah daerah yang mengelilingi Matahari layaknya sebuah gelembung dengan bagian paling dalam berjarak sekitar 2000 AU dan bagian paling luar mencapai 200.000 AU. Daerah ini diperkirakan menjadi rumah untuk miliaran atau bahkan triliunan objek TNO, seperti komet. Karena jaraknya yang sangat jauh, gaya gravitasi Matahari di sini sangatlah lemah sehingga gangguan kecil saja dari gaya eksternal dapat memengaruhi kestabilan awan Oort. Sama seperti sabuk Kuiper, nama awan Oort juga diambil sebagai bentuk penghormatan untuk astronom Belanda Jan Oort yang memproposalkan adanya sebuah awan untuk menjelaskan asal daerah dari komet-komet periode panjang.

Ilustrasi awan Oort yang membungkus Matahari sekaligus menjadi ujung dari Tata Surya kita. (Sumber: NASA JPL-Caltech)

Namun, sebelum mencapai awan Oort, terdapat satu daerah lagi yang tidak kalah pentingnya, yaitu heliosfer. Heliosfer merupakan magnetosfer dan atmosfer paling luar dari Matahari. Heliosfer ini berbentuk seperti tetesan air mata dengan lapisan terluarnya berjarak sekitar 123 AU dari Matahari. Heliosfer merupakan daerah yang sangat penting bagi Tata Surya kita karena berfungsi sebagai pelindung dari angin antarbintang.

Ilustrasi seluruh Tata Surya kita yang dimulai dari pusat (Matahari) sampai ke daerah paling ujung (awan Oort). (Sumber: NASA)

Penulis: Muhammad Fadhlan Dhafin H. (10322016)

Penyunting: M. Khawariz Andaristiyan (10321005)

Referensi:

Brobby, M. (2024, 11 April). Where’s the edge of the Solar System, and what do we find in the outer realms of our cosmic neighborhood?. BBC Sky at Night Magazine. https://www.skyatnightmagazine.com/space-science/where-is-edge-of-the-solar-system.

Lang, R, K. (2011). The Cambridge Guide to the Solar System Second Edition. Cambridge University Press.

Zirin, H. (2018, 14 Desember). Heliopause. Britannica. https://www.britannica.com/science/heliopause.

--

--

Himastron ITB
Himastron ITB

Akun Medium resmi Himpunan Mahasiswa Astronomi (Himastron) ITB.