Eksoplanet: Mengenal Dunia di Luar Tata Surya

Himastron ITB
Himastron ITB
Published in
3 min readJun 29, 2024
“A flood of unprecedented exoplanet discoveries” (Sumber: NASA/W. Stenzel)

Ribuan titik cahaya menghiasi langit malam. Pemandangan tersebut menumbuhkan percikan-percikan keingintahuan. Manusia sudah lama merenungi kemungkinan adanya dunia-dunia selain Bumi. Sekitar dua ribu tahun yang lalu, Epicurus menyatakan pemikirannya, “There are infinite worlds both like and unlike this world of ours.” Apakah dunia-dunia tersebut benar-benar ada?

Tata Surya Kita Bukanlah Satu-satunya

Setelah ditemukannya planet-planet lain yang mengorbit Matahari, nampaknya hampir pasti bahwa bintang-bintang lain juga memiliki sistem keplanetan seperti Tata Surya kita. Planet-planet yang berada di luar Tata Surya ini disebut dengan eksoplanet. Ide mengenai eksoplanet belum terbukti hingga 1992, ketika astronom Aleksander Wolszczan dan Dale Frail menemukan hal janggal pada sebuah pulsar, yaitu bintang neutron yang berotasi sangat cepat dan memancarkan radiasi kuat secara berkala/periodik dengan sangat teratur. Kedua astronom tersebut menemukan adanya variasi periode pancaran radiasi dari pulsar yang dideteksi. Ternyata, gangguan terhadap periode pancaran radiasi disebabkan oleh dua planet yang mengorbit pulsar tersebut. Sejak saat itu, tata surya lain pun ditemukan. Penemuan dua planet tersebut merupakan penemuan eksoplanet pertama dari lebih 5.500 penemuan eksoplanet hingga sekarang.

Ilustrasi berbagai kemungkinan bentuk eksoplanet (Sumber: NASA/JPL-CalTech)

Jauh dan Redup: Bagaimana Cara Menemukan Eksoplanet?

Eksoplanet memiliki jarak yang sangat jauh, bahkan eksoplanet terdekat berjarak empat tahun cahaya (satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun kilometer). Selain itu, cahaya eksoplanet miliaran kali lebih redup daripada bintang induknya sehingga susah untuk mendeteksi eksoplanet dengan pengamatan langsung. Sebagian besar eksoplanet ditemukan dengan mendeteksi efek kecil pada bintang induknya. Terdapat lima metode yang biasa digunakan oleh astronom untuk menemukan eksoplanet. Dua metode yang utama ialah dengan memanfaatkan transit dan kecepatan radial, sedangkan tiga yang lainnya ialah gravitational microlensing, direct imaging, dan astrometri.

Ketika eksoplanet mengorbit bintang serta berada di antara bintang dan pengamat, cahaya bintang akan meredup. Peristiwa seperti itu dinamakan sebagai transit. Perubahan kecil akibat transit dapat mengindikasikan adanya eksoplanet di sekitar bintang tersebut. Dengan metode transit, 4.210 eksoplanet berhasil ditemukan. Di sisi lain, metode kecepatan radial bekerja dengan mendeteksi perubahan spektrum cahaya bintang akibat gerak bintang yang saling mengorbit titik pusat massa dengan planetnya. Ketika bintang dan planet saling mengorbit titik pusat massa, bintang akan nampak bergerak mendekati dan menjauhi pengamat. Ketika bintang bergerak mendekati pengamat, spektrum bintang akan bergeser ke arah biru, sedangkan ketika bintang bergerak menjauhi pengamat, spektrum bintang akan bergeser ke arah merah. Pendeteksian menggunakan metode ini menghasilkan 1.089 penemuan eksoplanet. Penemuan-penemuan eksoplanet lain memanfaatkan metode lain seperti yang telah disebutkan sebelumya, seperti gravitational microlensing, direct imaging, dan astrometri.

Ilustrasi eksoplanet (Sumber: NASA/CXC/M.Weis)

Alasan Pencarian Eksoplanet: Apa yang Sebenarnya Ingin Dipelajari dari Eksoplanet?

Memiliki pemahaman mengenai dunia luar membantu kita dalam memahami dunia kita sendiri. Pemahaman mengenai eksoplanet dapat menguji dan memvalidasi teori pembentukan Tata Surya kita. Selain itu, mempelajari eksoplanet juga dapat membantu kita dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Tata Surya kita. Mengapa Tata Surya ini memiliki planet batuan kecil di dekat Matahari dan planet gas raksasa yang jauh dari Matahari? Mengapa kondisi dan bahan kimia pada Bumi dapat mendukung kehidupan, sedangkan kondisi di planet lain tidak dapat mendukung kehidupan?

Ditemukannya eksoplanet mengakhiri renungan akan adanya kemungkinan dunia-dunia lain. Namun, pada akhirnya percikan keingintahuan muncul kembali. Pertanyaan seolah-olah dijawab kembali dengan sebuah pertanyaan. Jika terdapat dunia-dunia lain, lalu bagaimana dengan keunikan Bumi? Pencarian planet yang serupa dengan Bumi menjadi topik baru dan berbeda dari hanya sekadar menemukan eksoplanet. Kemungkinan adanya kehidupan di planet lain menjadi renungan baru dan barangkali menjadi sebuah pertanyaan yang menunggu untuk dijawab.

Penulis: Karyssa Tetiani Agusta (10322050)

Penyunting: M. Khawariz Andaristiyan (10321005)

Referensi:

Huston, M. (2023, 2 Januari). The First Exoplanet Discovery (Around a Very Non-Sunlike Star). Astrobites. https://astrobites.org/2023/01/02/pulsar-planets/.

NASA Science. (n.d). In Depth: Exoplanets. https://science.nasa.gov/exoplanets/facts/.

NASA Science. (n.d). Planets Around Other Stars. https://science.nasa.gov/astrophysics/focus-areas/exoplanet-exploration/.

Perryman, M. (2018). The Exoplanet Handbook. (2th ed.). Cambridge University Press. https://www.cambridge.org/core/books/abs/exoplanet-handbook/introduction/42F6850743BCCE990B47D3B29BBA3BC9.

--

--

Himastron ITB
Himastron ITB

Akun Medium resmi Himpunan Mahasiswa Astronomi (Himastron) ITB.