Mengenal Bintang Jatuh

Himastron ITB
Himastron ITB
Published in
3 min readJun 8, 2024
“Leonid meteors slash a starry sky” (Sumber: Tony Hallas, Science Faction/Corbis)

Di bawah gelapnya langit malam yang bebas dari cahaya lampu kota dan cahaya Bulan, kilatan cahaya terlihat dan meninggalkan jejak terang, seakan-akan sebuah bintang melesat jatuh melintasi langit malam. Namun, fenomena bintang jatuh ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan objek bintang. Apa yang sebenarnya terjadi pada fenomena bintang jatuh?

A Shooting Star: Istilah Indah untuk Batuan Kecil yang Terbakar

Bintang jatuh atau shooting star adalah istilah lain dari meteor, yaitu meteoroid yang jatuh ke Bumi dan terbakar oleh atmosfer. Meteoroid adalah bagian kecil dari asteroid atau komet, mereka sering kali terbentuk dari hasil tabrakan objek-objek tersebut. Ukuran meteoroid merentang dari seukuran butiran debu hingga berdiameter satu meter. Asteroid dan komet mengorbit Matahari sama halnya dengan Bumi. Ketika jalur orbit dari puing-puing tersebut bersinggungan dengan jalur orbit Bumi, puing-puing tersebut akan tertarik oleh gravitasi Bumi dan memasuki atmosfer Bumi.

Jejak Terang Meteor

Meteoroid yang memasuki atmosfer akan memanas akibat gesekan dengan udara di atmosfer. Secara teknis, atmosfer Bumi membentang hingga beberapa ribu kilometer. Namun, atmosfer di sebagian besar daerah sangat tipis sehingga meteoroid yang mendekat akan mulai merasakan dampaknya di sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi. Meteoroid bergerak memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi hingga 71 kilometer per detik. Gesekan meteoroid dengan atmosfer Bumi akan meningkatkan temperatur meteoroid. Ketika temperaturnya mencapai 2.000 derajat celcius, materi meteoroid mulai menguap. Panas akibat gesekan dengan udara ini membuat gas-gas di sekitarnya bersinar dan akhirnya meninggalkan jejak terang. Meteor atau “bintang jatuh” pun lahir dari proses tersebut. Meteoroid yang tidak sepenuhnya menguap di atmosfer kemudian akan berakhir di permukaan Bumi. Meteoroid yang berhasil menghantam tanah disebut sebagai meteorit.

Meteor Leonid (Sumber: Arne Danielsen)

Serbuan Bintang Jatuh: Bagaimana Hujan Meteor Terjadi?

Komet tersusun dari es dan debu sehingga ketika mengorbit di dekat Matahari, inti es komet akan memanas dan menguap. Gas akan terlepas membawa partikel-partikel debu dan kemudian didorong oleh angin Matahari sehingga menghasilkan ekor komet. Partikel-partikel berukuran besar membutuhkan waktu yang lama untuk terdorong sehingga akan tetap berada pada lintasan orbit komet. Jejak partikel debu yang ditinggalkan komet dapat bertahan pada lintasan orbit selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Hujan meteor sering kali terjadi ketika Bumi melewati orbit komet yang dipenuhi oleh jejak partikel-partikel yang ditinggalkannya ini. Meteor dapat muncul 10–15 kali per jam, bahkan 50–100 kali per jam pada beberapa peristiwa hujan meteor.

Pada perspektif pengamat, meteor-meteor akan tampak muncul dari satu titik di langit yang dikenal sebagai radiant point. Penamaan hujan meteor biasanya diambil dari nama rasi bintang tempat radiant point itu berada. Hujan Meteor Perseid, misalnya, adalah hujan meteor yang tampak muncul dari rasi bintang Perseus.

Hujan meteor Perseid yang tampak datang dari rasi Perseus (Sumber: Petr Horálek/Institute of Physics Opava)

Hujan meteor terjadi ketika orbit Bumi bersinggungan dengan orbit komet. Artinya, hujan meteor memiliki waktu-waktu tertentu dalam kemunculannya dan akan terjadi secara periodik setiap tahunnya. Hujan Meteor Leonid, misalnya, akan muncul setiap sekitar pertengahan November. Untuk mengetahui waktu-waktu terjadinya hujan meteor tiap bulannya, kalian bisa mengeceknya pada kalender astronomi yang terdapat di media sosial Himastron, lo! Jangan lupa dicek, ya!

Penulis: Karyssa Tetiani Agusta (10322050)

Penyunting: M. Khawariz Andaristiyan (10321005)

Referensi:

COSMOS | Swinburne University of Technology. (n.d). Radiant. https://astronomy.swin.edu.au/cosmos/R/Radiant.

NASA Science. (n.d). Meteors and Meteorites. https://science.nasa.gov/solar-system/meteors-meteorites/.

NASA Science. (n.d). Meteors & Meteorites Facts. https://science.nasa.gov/solar-system/meteors-meteorites/facts/.

National Geographic. (n.d). Meteor. https://education.nationalgeographic.org/resource/meteor/.

Plait, P. (2023, 8 September). The Science of Shooting Stars. Scientific American. https://www.scientificamerican.com/article/the-science-of-shooting-stars/.

Talbert, T. (2021, Desember). What’s the Difference Between Asteroids, Comets and Meteors?. NASA. https://www.nasa.gov/directorates/smd/whats-the-difference-between-asteroids-comets-and-meteors-we-asked-a-nasa-scientist-episode-16/.

University of Maryland. (n.d). Meteor Showers and their Relations to Comets. https://www.astro.umd.edu/~farnham/tt/shower.html.

--

--

Himastron ITB
Himastron ITB

Akun Medium resmi Himpunan Mahasiswa Astronomi (Himastron) ITB.