Kim Litelnoni
Hipotesa Media
Published in
7 min readJul 1, 2019

--

Indonesia Menuju SDGs

Bagaimana Indonesia Mencapai Target Ambisius dalam Skala Global

Artikel ini ditulis oleh Emily tahar sebagai bagian dari edaran mingguan Hipotesa

Apakah anda pernah mendengar istilah Sustainable Development Goals (SDGs) atau dalam bahasa Indonesia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan? Atau mungkin istilah pendahulunya yaitu Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia Tujuan Pembangunan Milenium yang sudah tidak berlaku semenjak 2015? Mungkin belum banyak yang tahu tentang SDG, namun hal ini bisa menjadi penentu masa depan bukan hanya Indonesia tapi seluruh dunia. SDGs adalah suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia dengan fokus untuk mengakhiri berbagai masalah di dunia seperti masalah kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs memiliki 17 target tujuan dan 169 target yang terukur, yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 (SDG2030Indonesia). SDGs juga berlaku untuk seluruh negara secara universal sehingga seluruh negara memiliki andil dalam pencapaian tujuan dan target-target SDGs (SDGs). Namun, bagaimana perjalanan Indonesia dalam mengimplementasikan SDGs?

SDGs disahkan pada tanggal 25 September 2015 di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dimana ada 193 kepala negara yang hadir untuk menandatangani kesepakatan pembangunan global. Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, menghadiri peresmian tersebut yang memiliki prinsip utama Leave No One Behind atau Tidak Meninggalkan Satu Orangpun. Prinsip ini menekankan akan keterlibatan dari seluruh aktor pembangunan selain Pemerintahan yakni Civil Society Organization (CSO), sektor swasta, akademisi, dll (SDGs). Berbeda dengan MDGs yang dimana Pemerintah menjadi aktor utama dari pembangunan, SDG lebih melibatkan aktor-aktor pembangunan masyarakat lainnya untuk berkontribusi dalam mengakhiri masalah-masalah global. Selain kontribusi masyarakat, prinsip Leave No One Behind juga berarti target pencapaian SDGs harus dapat menjawab permasalahan masyarakat yang tertinggal (SDGs).

17 Tujuan dari SDGs

17 Tujuan SDGs adalah untuk menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan, mencapai kesehatan yang baik dan kesejahteraan, mencapai pendidikan bermutu, mencapai kesetaraan gender, mencapai akses air bersih dan sanitasi, mencapai energi bersih dan terjangkau, mencapai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, mencapai infrastruktur industri dan inovasi, mengurangi ketimpangan, mencapai kota dan komunitas yang berkelanjutan, mencapai konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, mencapai penanganan perubahan iklim, menjaga ekosistem laut, menjaga ekosistem darat, mencapai perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat, dan menjaga kemitraan untuk mencapai tujuan (SDGs). Semua tujuan ini memiliki 169 target yang terukur untuk rencana aksi global yang diharapkan berhasil pada tahun 2030. Indonesia pernah dipuji secara global saat penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) no. 59/2017 tentang pelaksanaan pencapaian SDGs terbit 2 tahun setelah kesepakatan SDGs.

Namun, pada tahun 2017, International NGO Forum for Indonesia Development (Infid), memandang bahwa tidak ada kemajuan yang berarti untuk melaksanakan SDGs karena tidak ada kejelasan mengenai pembentukan tim koordinasi nasional SDGs (Fernandez, 2017). Padahal, tim koordinasi nasional SDGs dapat membantu untuk menentukan pendekatan-pendekatan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan SDGs dalam rancangan nasionalnya (Fernandez, 2017). Tanpa tim koordinasi berarti kemungkinan implementasi SDGs pun belum maksimal. Michael Bobby Hoelman, Senior Adviser dari Infid menyatakan bahwa peringkat Indonesia bila dilihat dari Sustainable Development Solutions Network (SDSN) menurun dari index urutan ke-98 pada tahun 2016 menjadi ke-100 dari 157 negara pada tahun 2017 (Sachs et al., 2016, 2017). Secara perluasan informasi di Indonesia, media Indonesia membutuhkan delapan bulan untuk menginformasikan mengenai SDGs di berita-berita Indonesia (Irwansyah, 2018). Dengan lambatnya informasi dari media Indonesia, berarti ada tantangan bagi masyarakat untuk memiliki informasi mengenai hal ini sehingga prioritas Indonesia menuju SDGs bisa dipertanyakan. Kebanyakan berita dari media Indonesia juga hanya menyebarkan informasi mengenai acara-acara atau press release bukan berita untuk menginspirasi atau menargetkan perubahan mental masyarakat (Irwansyah, 2018).

Menurut World Bank Group (WBG), Indonesia memiliki tantangan yang besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan dasarnya karena Pemerintah Daerah tidak memiliki kemampuan teknis dan kelembagaan yang memadai untuk mempersiapkan dan melaksanakan proyek SDGs seperti anggaran yang terbatas (Asia News Monitor, 2017). Namun, Pemerintah sudah bermitra dengan WBG dalam perencanaan nasional untuk meningkatkan permukiman kumuh untuk mendapatkan akses ke infrastruktur dan layanan perkotaan, serta program perumahan yang terjangkau, menggunakan modal publik dan swasta untuk menyediakan perumahan bagi lebih dari 2 juta orang Indonesia (Asia News Monitor, 2017). Program Pemerintah mengenai SDGs lainnya juga mencakup pasokan air perkotaan, sanitasi perkotaan, dan pengelolaan limbah padat perkotaan yang merupakan layanan dasar yang penting untuk mengimplementasikan SDGs di Indonesia (Asia News Monitor). Untuk mencapai SDGs mengenai lingkungan, Pemerintah sudah memanfaatkan Geopark or SDGs (Kominfo, 2018). (Kata taman bumi untuk “konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal” yang adalah indikator-indikator SDGs (Kominfo, 2018). Dara 140 geopark yang masuk dalam jaring UNESCO Global Geopark, 4 darinya ada di Indonesia (Kominfo, 2018).

contoh program nyata Pemerintahan Indonesia

Pada tahun 2018, Pemerintah membuat SDGs Indonesia One sebagai platform kerjasama untuk urusan pendanaan seperti pembangunan infrastruktur untuk implementasi eksekusi SDGs di Indonesia (Pitoko, 2018). SDG Indonesia One menyediakan fasilitas pengembangan proyek, mitigasi risiko, fasilitas pembiayaan, dan fasilitas investasi yang berguna untuk mobilisasi dan koordinasi peran mitra pemerintah khususnya dalam akses pendanaan proyek-proyek untuk mencapai SDGs (Pitoko, 2018).

Pada tahun 2019, SDGs Report menunjukkan bahwa Indonesia berada pada indeks ke-102 dari 162 negara dalam pengimplementasian SDGs (Sasch et al., 2019). Dari 17 Tujuan SDGs, Indonesia berhasil untuk menjaga dan menaikkan 3 Tujuan yaitu dalam menghapus kemiskinan, mencapai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan penanganan perubahan iklim (Sasch et al., 2019). 8 Tujuan berhasil membaik, sedangkan 6 Tujuan stagnan dan bahkan menurun; dua antaranya yaitu menurunkan ketimpangan dan mencapai konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab tidak tersedia datanya (Sasch et al., 2019). Secara nilai global index, Indonesia memiliki nilai 64.2 yang adalah nilai rata-rata yang cukup baik secara rata-rata (Sasch et al., 2019).

Dimulai dengan nilai index 54.4 pada tahun 2016 lalu menjadi 64.2 hanya dalam 3 tahun merupakan sesuatu peningkatan yang baik (SDGs). Keberhasilan implementasi SDGs bergantung terhadap Pemerintah Daerah karena pelaksanaan dari keputusan Pemerintah Pusat dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Kesuksesan pelaksanaan SDGs di daerah bergantung pada 3 faktor yaitu adanya komitmen politik tinggi di secara lokal, hadirnya birokrasi di tingkat lokal untuk menerjemahkan dan mengoperasionalkan SDGs, dan yang terakhir adalah keberadaan CSO yang kuat (SDGs). Salah satu daerah yang sukses menjadi contoh implementasi SDGs adalah Provinsi Jawa Tengah dimana Pemerintah Daerahnya menyusun rencana aksi daerah yang menurunkan angka kematian ibu (CNN Indonesia, 2018). Turunnya angka kematian ibu di Jawa Tengah yang menjadi salah satu tolak ukur SDGs menurun menjadi 88,58 per 100 ribu kelahiran di tahun 2017 dari 118,62 per 100 ribu kelahiran di tahun 2013 sehingga berada dibawah target SDGs pada target 90 per 100 ribu kelahiran hidup (CNN Indonesia, 2018). SDGs yang fokus terhadap kemiskinan, kesenjangan, dan lingkungan di Indonesia harus dihiasi dengan program-program sosialisasi bahwa hal-hal ini menjadi tanggung jawab bersama.

Pemerintah harus terus meningkatkan rancangan nasional yang fokus terhadap SDGs dengan bekerja sama dengan erat dengan Pemerintah Daerah untuk rancangan daerah yang tepat dan juga para mitra CSO untuk membantu Pemerintah secara pendanaan dan pelaksanaan. Indonesia berada dalam jalur yang tepat dalam jalur Indonesia menuju SDG. Masih ada 11 tahun, 8 tujuan stagnan, dan 1 Indonesia bekerjasama untuk dunia yang lebih baik.

Editor: Kim Egberth Litelnoni

Sumber:

Asia News Monitor. (2017). “World: The localization of the Sustainable Development Goals: Implementing the SDGs in Colombia, Indonesia, and Kenya”. Thai News Service Group.

CNN Indonesia. (2018). “Jateng Jadi Percontohan Implementasi SDGs”. CNN Indonesia. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181023213110-532-340874/jateng-jadi-percontohan-implementasi-sdgs

Fernandez, MG. Noviarizal. (2017). “INFID Kritik Impelementasi SDGs Indonesia”. Finansial. Retrieved from https://finansial.bisnis.com/read/20170927/9/693370/infid-kritik-impelementasi-sdgs-indonesia

Irwansyah. (2018). “How Indonesia Media Deal with Sustainable Development Goals” in E3S Web of Conferences, Volume 74. France: EDP Sciences.

KOMINFO. (2018). “Geopark Indonesia Mendunia: Implementasi Sustainable Development Goals melalui Pengembangan Geopark”. KOMINFO. Retrieved from https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/13463/geopark-indonesia-mendunia-implementasi-sustainable-development-goals-melalui-pengembangan-geopark/0/artikel_gpr

Pitoko, Ridwan Aji. (2018). “Pemerintah Luncurkan Platform SDGs Indonesia One”. Kompas. Retrieved from https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/05/150632726/pemerintah-luncurkan-platform-sdgs-indonesia-one

Sachs, J., Schmidt-Traub, G., Kroll, C., Durand-Delacre, D. and Teksoz, K. (2016): SDG Index and Dashboards — Global Report. New York: Bertelsmann Stiftung and Sustainable Development Solutions Network (SDSN).

Sachs, J., Schmidt-Traub, G., Kroll, C., Durand-Delacre, D. and Teksoz, K. (2017): SDG Index and Dashboards Report 2017. New York: Bertelsmann Stiftung and Sustainable Development Solutions Network (SDSN).

Sachs, J., Schmidt-Traub, G., Kroll, C., Lafortune, G., Fuller, G. (2018): SDG Index and Dashboards Report 2018. New York: Bertelsmann Stiftung and Sustainable Development Solutions Network (SDSN).

Sachs, J., Schmidt-Traub, G., Kroll, C., Lafortune, G., Fuller, G. (2019): Sustainable Development Report 2019. New York: Bertelsmann Stiftung and Sustainable Development Solutions Network (SDSN).

SDGs. “Apa itu SDGs” SDG2030Indonesia. Retrieved from https://www.sdg2030indonesia.org/page/8-apa-itu

SDGs. “Melokalkan SDGs”. SDG2030Indonesia. Retrieved from https://www.sdg2030indonesia.org/page/28-lokal

SDGs. “Sustainable Development Goals”. SDG2030Indonesia. Retrieved from https://www.sdg2030indonesia.org

SDGs. “Tujuan SDG”. SDG2030Indonesia. Retrieved from https://www.sdg2030indonesia.org/page/1-tujuan-sdg

--

--