Kapankah Indonesia Merdeka

Ketika Tanggal Kemerdekaan Dipolitisir

Kim Litelnoni
Hipotesa Media

--

Artikel ini adalah transkrip video yang dapat ditonton di chanel Youtube “Hipotesa”

Sudah 74 tahun berlalu semenjak Indonesia diproklamasikan sebagai bangsa yang merdeka oleh Ir Soekarno. Kini, hari itu dirayakan setiap 17 Agustus dan diiringi dengan euphoria kemerdekaan yang masih dapat dirasakan di seluruh penjuru Indonesia.

Ada perasaan bangga, terharu, atau penuh dengan pengharapan akan masa depan yang lebih cerah tanpa penjajahan. Di tanggal yang berdekatan 14 tahun yang lalu, yakni 16 Agustus 2005, Pemerintahan kolonial yang dulu pernah menguasai Indonesia pun turut mengakui kesalahannya seperti yang diucapkan oleh Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Bott. Dalam pidatonya, beliau juga merujuk pada agresi militer Belanda yang menewaskan ribuan serdadu Belanda dalam rangka menolak mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Polemik tanggal kemerdekaan Indonesia merupakan hal yang menarik. Di berbagai sumber dari Indonesia, kita diberitahukan bahwa Indonesia merdeka tepat pada saat di proklamasikan oleh Soekarno. Namun, ada juga beberapa sumber yang menyatakan kemerdekaan Indonesia didapatkan secara murni pada tanggal 27 Desember 1949 ketika Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar di Belanda. Jadi, kapankah Indonesia benar-benar merdeka, dan mengapakah hal ini dipermasalahkan?

(Opening)

Menurut hukum internasional, syarat akan tercapainya kemerdekaan dan kedaulatan sebuah bangsa adalah:

  1. Wilayah
  2. Masyarakat
  3. Pemerintahan
  4. Pengakuan dari negara lain.

Asumsikan bahwa kemerdekaan Indonesia yang kita maksud adalah kemerdekaan Indonesia dengan wilayah yang sekarang ini. Apakah Indonesia sudah memenuhi syarat2 tersebut pada saat diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945?

Pilihan Soekarno untuk memproklamasikan Indonesia pada tanggal 17 Agustus sangat dipengaruhi oleh pergolakan politik global serta kondisi dalam negeri. Jepang baru saja menyerah kepada Sekutu setelah dijatuhi bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Belanda baru saja selamat dari cengkraman Nazi di Eropa sehingga terdapat sebuah kekosongan kekuasaan di Hindia Belanda. Situasi ini pun menuai pro kontra akan golongan tua yang ingin mengkoordinasikan kemerdekaan Indonesia sesuai dengan persetujuan mereka dengan Jepang dan golongan muda yang ingin mendeklarasikan kemerdekaan sendiri.

Singkat cerita, golongan pemuda sampai menculik Soekarno dan berhasil mendesaknya untuk melakukan proklamasi kemerdekaan secepat mungkin. Karena proklamasi yang terkesan terburu-buru ini, terdapat sedikit pembicaraan mengenai luas wilayah bagi Republik yang baru lahir tersebut. Perundingan akan wilayah Indonesia baru dilakukan pada tahun 1946 di Linggarjati. Perundingan Linggarjati yang ditandatangani oleh Sutan Syahrir menandakan bahwa Belanda akan mengakui Indonesia di wilayah Jawa, Madura, dan Sumatra dengan bentuk Republik Indonesia Serikat sebagai persemakmuran Belanda.

Dalam segi masyarakat pun, proklamasi 17 Agustus tidak menghasilkan dukungan penuh dari masyarakat Indonesia khususnya di pedesaan, mantan pegawai Belanda, dan mereka yang berasal dari kelas bangsawan. Terkadang, para pejuang juga menangkap hingga menculik mereka yang kedapatan memiliki pendapat positif akan Belanda atau sekedar menggunakan mata uang Belanda. Ditambah lagi, kurangnya pengakuan dunia Internasional membuat status kemerdekaan Indonesia dipertanyakan.

Kurangnya pertahanan yang memadai juga menjadikan Indonesia target dari agresi militer Belanda. Perspektif Belanda yang menilai agresi militer hanya sebagai “aksi polisionil” atau urusan internal Belanda untuk mengatasi ekstrimisme di Hindia Belanda justru menunjukan bahwa belanda tidak pernah sungguh-sungguh mengakui kemerdekaan Indonesia. Baru setelah desakan dunia internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikatlah Belanda menghentikan agresi militernya.

Pada akhirnya, Indonesia dan Belanda pun bertemu kembali untuk menegosiasikan kemerdekaan. Pada tgl 27 Desember 1949 dimana Belanda akan memberikan kedaulatan bagi Indonesia di seluruh wilayah jajahan Belanda. (Meskipun hal ini disertai dengan keharusan Indonesia membayar hutang bagi Belanda). KMB pun masih meninggalkan sebuah wilayah penting dari kekuasaan Indonesia yakni Papua. Indonesia baru mencapai kedaulatan di setiap wilayahnya pada tanggal 1969 dimana Papua memilih untuk menjadi bagian dari Indonesia.

Memang, Indonesia sudah melalui proses yang alot dan panjang. Namun narasi akan kemerdekaan Indonesia juga sarat akan kepentingan politis dari tiap-tiap pihak. Indonesia cenderung diuntungkan dengan narasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus. Karena hal tersebut akan membuat sejarah perjuangan Indonesia seakan dipenuhi dengan pertempuran dan perjuangan fisik untuk mempertahankan kemerdekaan meskipun status bangsa tersebut belum jelas.

Sedangkan narasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 27 Desember 1949 membantu membangun image Belanda yang bukan sebagai penyerang dan penindas bangsa yang sudah berdaulat, melainkan hanya mengurus masalah internal daerah kekuasaannya. Apakah sejarah yang kita pelajari dapat dipercayai?

Sumber:

Ahsan, I. (2017). Cara Belanda Merespons Proklamasi 1945 — Tirto.ID. Retrieved 17 October 2019, from https://tirto.id/cara-belanda-merespons-proklamasi-1945-cuLz

Matanasi, P. (2017). Menolak Republik Karena Kangen Zaman Normal — Tirto.ID. Retrieved 17 October 2019, from https://tirto.id/menolak-republik-karena-kangen-zaman-normal-cuLB

Raditya, I. (2017). Betapa Susah Belanda Mengakui Proklamasi 1945 — Tirto.ID. Retrieved 17 October 2019, from https://tirto.id/betapa-susah-belanda-mengakui-proklamasi-1945-cuLk

Riyanto, G. (2016). Bukan Merdeka 17 Agustus? | DW | 15.08.2016. Retrieved 17 October 2019, from https://www.dw.com/id/bukan-merdeka-17-agustus/a-19462673

--

--