Resesi Global 2020 dan Bagaimana Menghadapinya

Prediksi Ekonomi Indonesia di tahun 2020

Kim Litelnoni
4 min readDec 15, 2019
Figure 1 — Bloomberg

Artikel ini ditulis oleh Emily Tahar sebagai bagian dari edaran mingguan Hipotesa

Tahun 2020 mendatang tidak terlihat baik untuk ekonomi Indonesia. Menurut Bank Dunia, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 akan merosot di bawah 5%, sedikit dibawah angka proyeksi pemerintah di angka 5.3%, dan akan ada kemungkinan peringatan akan potensi arus keluar modal dalam tingkat yang membahayakan (Salna dan Aditya, 2019). Proyeksi buruk yang diperkirakan oleh Bank Dunia ini didasari oleh produktivitas yang lemah dan melambatnya pertumbuhan tenaga kerja, sedangkan harga komoditas yang lebih rendah karena perlambatan ekonomi global akan semakin merugikan ekonomi (Nantu, 2019). Resesi global dipicu oleh perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok serta ketegangan-ketegangan politik yang terjadi di berbagai titik dunia seperti halnya Brexit di Inggris, demonstrasi di Hong Kong, dan Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan datang (Salna dan Aditya, 2019). Menurut Bank Dunia, ketegangan-ketegangan yang terjadi ini menyebabkan guncangan ekonomi negatif dan arus keluar modal portofolio yang parah dan lebih besar dari pada guncangan ekonomi sepanjang dekade ini (Salna dan Aditya, 2019).

Apa resikonya untuk Indonesia? Indonesia memiliki ketergantungan akan investasi asing berbentuk saham dan obligasi yang membuat Indonesia rentan terhadap arus keluar ketika resesi global meningkat (Salna dan Aditya, 2019). Arus keluar modal akan melemahkan rupiah dan meningkatkan total surat utang Indonesia (Nantu, 2019). Karena ketergantungan ini, risiko penurunan ekonomi Indonesia mendapatkan dampak dari negara-negara lain. Menurut laporan Bank Dunia, penurunan 1 poin persentase dalam tingkat pertumbuhan Tiongkok akan diterjemahkan menjadi penurunan 0,3% untuk Indonesia (Salna dan Aditya, 2019). Bank Dunia memberikan saran solusi untuk pemerintah Indonesia yaitu untuk memfokuskan upayanya untuk memacu investasi langsung asing daripada mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit) yaitu kondisi keuangan di dalam sebuah negara dengan angka pertumbuhan impor yang lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekspor (Salna dan Aditya, 2019).

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pemerintah harus tetap waspada dan terus memantau risiko bagi perekonomian domestik, dan beliau bersumpah untuk terus membina lingkungan yang ramah investor (Nantu, 2019). Lingkungan yang ramah investor sangat penting karena menurut Bank Dunia, salah satu faktor yang melukai citra Indonesia sebagai tempat yang ramah investasi adalah karena peraturan berlebih yang menyulitkan kegiatan bisnis (Nantu, 2019). Dalam tahun 2015–2018 saja, lebih dari 6,300 regulasi yang dibuat dan 86% regulasi-regulasi tersebut dibuat oleh Pemerintah Pusat (Nantu, 2019).

Walaupun menurut Menteri Koordinator Bidang Kelautan Indonesia, Luhut Pandjaitan, “ini masih lebih baik daripada ekonomi berkembang lainnya,” ada beberapa hal yang kita dapat lakukan untuk menghadapi resesi global (Salna dan Aditya, 2019). Mitch Goldberg, presiden ClientFirst Strategy di Melville, New York, menghimbau masyarakat untuk tidak panik, dan tidak terburu-buru mengambil keputusan finansial dan investasi (Fox, 2019). Hindari berinvestasi di properti karena harga rumah yang diperkirakan sedang stagnan, membeli mobil, atau bepergian dalam hari libur besar sampai keuangan Anda lebih aman (ET Bureau, 2019). Memiliki pekerjaan yang aman juga meningkatkan keamanan finansial (Fox, 2019). Boneparth, seorang anggota Dewan Penasihat Keuangan di Digital CNBC menghimbau masyarakat untuk membuat rencana keuangan yang matang seperti memiliki uang tunai yang dibutuhkan sehingga tidak harus menjual barang pada waktu yang paling buruk,” contohnya jika saham, reksadana atau 401 (k) yang dimiliki telah kehilangan banyak nilai (Fox, 2019).

Menambah jumlah uang yang ditabung setiap bulannya juga akan membantu rencana keuangan yang baik (Fox, 2019). Hindari menghabiskan kartu kredit Anda terutama untuk melakukan pembelian besar dan mulai menghemat melalui strategi-strategi seperti tidak makan atau memesan makanan secara online yang membuat kita membayar lebih mahal (ET Bureau, 2019). Selain berhemat dan memiliki strategi investasi yang baik, masyarakat juga dapat berinvestasi dalam asuransi kesehatan sebagai strategi perencanaan keuangan yang lebih baik (ET Bureau, 2019). Hal yang terakhir adalah bahwa resesi global yang mungkin akan datang di tahun 2020 bukan merupakan akhir dari dunia. Walaupun diperkirakan dapat berlangsung selama 3–6 bulan, sistem perbankan masih terhitung kuat dan perusahaan masih menghasilkan uang namun perencaan keuangan yang baik akan sangat membantu (Fox, 2019).

Editor: Kim Egberth Litelnoni

Sumber:

ET Bureau. (2019). “9 Steps to Protect your finances against recession in the economy”. The Economic Times. Retrieved from https://economictimes.indiatimes.com/wealth/plan/9-steps-to-protect-your-finances-against-recession-in-the-economy/articleshow/70814476.cms

Fox, Michelle. (2019). “Worried about a recession? Don’t’ panic, say financial advisors, but do be prepared”. CNBC. Retrieved from https://www.cnbc.com/2019/08/15/how-to-protect-yourself-against-a-recession.html

Nantu, Lexy. (2019). “Wold Bank Sees Indonesia’s Growth at 4.9% in 2020”. The Insider Stories. Retrieved from https://theinsiderstories.com/world-bank-sees-indonesias-growth-at-4-9-in-2020/

Salna, Karlis, dan Aditya, Arys. (2019). “World Bank Forecasts Indonesia’s Economy Growing Below 5%”. Bloomberg. Retrieved from https://www.bloomberg.com/news/articles/2019-09-09/world-bank-sees-indonesia-growth-below-5-amid-global-slowdown

--

--