Exoskeleton
Exoskeleton adalah pakaian tambahan yang tidak hanya memungkinkan untuk membantu pergerakan namun juga sebagai alat memperkuat fisik penggunanya (wearable mobile machine), contohnya adalah seperti tangan dan kaki buatan. Exoskeleton sudah ditemukan pada tahun 1960 oleh orang Rusia. Pada awalnya exoskeleton digunakan untuk pekerja berat agar dapat mempermudah pekerjaannya. Kemudian pada tahun 1965an dibuatlah sebuah prototype yang dinamakan Hardiman. Proyek tersebut dilakukan oleh General Electric dengan tim yang dipimpin oleh Ralph Mosher.
Pengembangan exoskeleton awalnya dilatar belakangi oleh kurangnya efektifitas dan efisiensi perkerja dalam industri. Dengan diciptakannya exoskeleton diharapkan agar para pekerja dapat melakukan perkerjaan yang “lebih berat” serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan. Selain itu, kebutuhan akan peralatan militer yang lebih canggih pada zaman dahulu juga menyebabkan exoskeleton terus dikembangkan.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan exoskeleton kedepannya dapat dijadikan untuk alat rehabilitasi dan sebagai alat pencegahan cidera , contohnya seperti tangan buatan untuk mereka yang tidak memiliki tangan.
Pada saat ini peneliti masih melakukan riset untuk mengurangi berat dan kebutuhan daya dari exoskeleton (make it lighter and require less power). Di Indonesia, Eksoskeleton sudah direalisasikan namun masih dalam tahap pengembangan(riset) dan belum sampai ranah komersil . Sedangkan di luar negeri, beberapa rumah sakit dan lembaga di Amerika seperti Barrow neurogical institute, dan Marianjoy Rehabilitataion Hospital sudah melakukan penanaman exoskeleton pada pasien / masyarakat sipil.
Dengan demikian, Exoskeleton adalah suatu mesin yang portable untuk dikenakan dan bekerja secara mekanis. Eksoskeleton sedang dikembangkan agar lebih ringan, membutuhkan tenaga yang lebih sedikit, dan dapat meningkatkan kemampuan fisiologis manusia.
Shalahuddin Al Ayyubi
Sumber :
