Sekilas tentang Teknik Biomedis

Mutia Aristawidya
HME Spectre
Published in
2 min readJul 3, 2018
Sumber : Dokumentasi Prologue STEI (Youtube)

Teknik Biomedis di Indonesia

Cakupan ranah BME (biomedical engineering) memang sangat banyak. Selama berhubungan dengan kesehatan manusia, disanalah peran biomedical engineer diperlukan. Terkadang biomedical engineer disamakan dengan teknisi alat kesehatan, namun secara definitif yang dimaksud adalah clinical engineering, yang berarti secara spesifik menangani perancangan dan pengembangan fasilitas alat kesehatan. Untuk memahami BME secara umum, hal mendasar yang harus dikuasai adalah teknik elektro atau kelistrikan yang ada pada tubuh manusia. Itu sebabnya meskipun mahasiswa teknik biomedis ITB mempelajari biologi, fisika biomedika, biokimia, dan farmasi, program studi teknik biomedika tetap berada di bawah fakultas STEI.

Sedikit sekali perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang teknologi medis. Berdasarkan Rencana Induk Riset Nasional edisi 28 Februari 2017 yang dikeluarkan Kemenristekdikti, industri alkes (alat kesehatan) khususnya teknologi biomedis menjadi prioritas bahkan sampai tahun 2035. Hal ini sangat disayangkan, mengingat lapangan pekerjaan bidang ini di Indonesia justru sangat minim. Hingga Desember 2017, 92 persen alkes yang beredar di Indonesia masih impor. Untuk mendaftarkan alkes, pemohon harus melalui banyak tahap hingga mendapatkan izin, belum lagi harus menunggu antrian. Salah satu kasus yang saya temui, untuk mendapatkan izin penggunaan EKG yang dibuat oleh perusahaan dalam negeri, dibutuhkan waktu 8 tahun hingga alat ini benar-benar bisa dimanfaatkan oleh rumah sakit.

Bicara birokrasi memang tidak ada habisnya. Yang pasti, Indonesia membutuhkan anak bangsa yang inovatif dan terus berkarya demi kemajuan bangsa.

Masa Depan Teknik Biomedis

Teknologi biomedis adalah bidang baru yang membutuhkan riset mendalam khususnya dalam menciptakan alat-alat medis yang dapat mendeteksi, menangani, bahkan mengurangi penyakit. Keahlian big data, artificial intelligence, bioinformatics, IoT, automation, dan sebagainya diperlukan untuk menciptakan alat yang secara spesifik dapat meningkatkan taraf hidup manusia dari sisi kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa di masa mendatang, membutuhkan kolaborasi lebih dari satu, bahkan sejuta bidang keilmuan.

Selamat berkarya!

Sumber :

http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/keputusan-menteri-kesehatan-republik-indonesia-no-371-tahun-2007-tentang-standar-profes-teknisi-elektromedis.pdf

--

--