BCA Young HackR Hackathon Second Winner
Membuat suatu program atau aplikasi dengan desain dan ide yang sudah ada merupakan hal yang sering dilakukan oleh mahasiswa Teknik Informatika dan Computer Science pada umumnya, tetapi membuat program/aplikasi untuk menjawab suatu tantangan secara efektif dan efisien sekaligus merealisasikannya merupakan hal yang cukup menantang dan patut untuk dicoba.
Apa sih Hackathon itu ?
Hackathon adalah sebuah acara kolaborasi pengembangan proyek perangkat lunak. Umumnya para peserta diberikan permasalahan dan kemudian diminta untuk mencari solusi yang tepat sekaligus mengimplementasikannya, kemudian mengomunikasikan solusi yang telah dibuat kepada juri. Jadi sekilas perlombaan ini dapat digambarkan sebagai perlombaan untuk mencari solusi tepat guna dari suatu permasalahan yang harus bisa direalisasikan.
Narasumber yang berhasil diwawancarai yaitu Putu Gde Aditya Taguh Widiana, berasal dari jurusan Teknik Informatika angkatan 2017, merupakan salah satu anggota dari tim ITB yang berhasil menjuarai BCA Young HackR Hackathon. Kedua anggota yang lain bernama Timothy dan Bram Musuko Panjaitan, keduanya berasal dari jurusan dan angkatan yang sama.
Apa motivasi dan mengapa tertarik mau mengikuti Hackathon?
Menurut Ptu Gde motivasinya dalam mengikuti Hackathon yaitu untuk mengaplikasikan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu mengaplikasian pengetahuan dalam kehidupan nyata. Selain itu, ada beberapa daya tarik tersendiri dari Hackathon yaitu dapat membuat seseorang menjadi lebih kritis dalam menghadapi masalah, tidak dibatasi solusinya seperti tugas kuliah, dapat mengeksplorasi hal-hal baru, dan juga menambah relasi. Bahkan pada awalnya, ketertarikan narasumber terhadap lomba sejenis Hackathon ini disebabkan karena hadiahnya yang luar biasa besar.
Apa yang didapatkan dari perlombaan ini?
Dalam perlombaan ini narasumber memperoleh pengalaman baru, relasi baru, juga kesempatan untuk jalan jalan seusai lomba, dan ada banyak hal yang tidak didapatkan jika hanya mengandalkan bangku perkuliahan saja.
Teknis lombanya bagaimana sih?
Setelah mendaftar, masing-masing tim akan mengirim proposal pemecahan masalah pada pihak panitia. Lalu, panitia akan memilih beberapa tim untuk melanjutkan ke babak selanjutnya berdasarkan proposal yang telah disusun. Selanjutnya semua tim diundang untuk mengikuti training day sebelum mulai melakukan lomba utama. Di training day, seluruh tim mendapatkan acara yang cukup menarik, yaitu sharing session dari pihak BCA dan berkenalan serta membangun relasi dengan tim yang lain. Setelah itu, semua tim akan mengikuti event utama yaitu Hackathon Day. Masing-masing team akan membuat solusi masalah yang mereka dapat selama 24 jam. Di rentang waktu tersebut, panitia akan berkeliling untuk melihat tim mana saja yang layak diberi kesempatan untuk melakukan presentasi. Lalu, setelah sesi presentasi dilakukan, juri akan menilai dan mengumumkan pemenangnya. Penilaian dari juri bergantung pada standarnya masing-masing, oleh karena itu juri lomba ini tidak hanya 1 orang saja.
Bagaimana sih caranya membentuk suatu tim?
Narasumber mengatakan bahwa dulu untuk membentuk suatu tim, bisa dilakukan dengan cara menawarkan teman-teman seangkatannya yang mungkin berminat. Narasumber menambahkan bahwa ada sekitar 18 mahasiswa di angkatan 2017 yang berminat dalam lomba Hackathon ini, bahkan mereka membentuk group chat sendiri. Group chat ini dibuat agar antartim bisa saling meningkatkan rasa kompetitif dan saling berdiskusi mengenai improve solusi beberapa permasalahan.
Pesan untuk warga HMIF
“Kalau tertarik untuk mengikuti lomba sejenis dicoba aja dulu, jangan minder melihat kemampuan orang lain”
Narasumber menambahkan bahwa dirinya sudah mencoba lomba sejenis Hackathon sejak tingkat 2 semester genap, lalu memperbanyak pengalaman di tingkat 3 semester ganjil dan genap, mulai dari tidak lolos final, hanya lolos final saja dan akhirnya menang pada event lomba BCA Young HackR Hackathon bulan Februari lalu.
