OCBC Codelympic 2020

Andrew
HMIF ITB Tech
Published in
2 min readOct 21, 2020
Morgen Sudyanto, pemenang OCBC Codelympic 2020

Di artikel kali ini, kami berkesempatan untuk mewawancarai seorang pemenang kompetisi OCBC Codelympic 2020 yang diselenggarakan oleh OCBC NISP. Dia adalah Morgen Sudyanto dari Teknik Informatika ITB angkatan 2018. FYI nih, CP itu adalah singkatan dari Competitive Programming. Nah, CP ini para peserta dituntut untuk membuat sebuah program yang sudah diberi spesifikasinya, misalnya dengan suatu input tertentu harus dapat mengeluarkan output dari hasil pemrosesan inputnya tetapi lama eksekusi harus kurang dari time limit dan memory limit. Penasaran kan gimana pengalaman Kak Morgen di kompetisi OCBC Codelympic 2020? Cek langsung dibawah ini!

Apa sih motivasi kakak ikutan lomba OCBC Codelympic 2020 ini?

Sebenernya ga ada alasan khusus buat ikut lomba itu sih, cuma pingin nyoba-nyoba aja dan aku baru nyobain CP sama lomba CTF.

Kalau teknis lombanya sendiri bagaimana kak?

Lombanya ada dua ronde. Setiap ronde ngodingnya di Hackerrank. Pas ronde pertama, soalnya aneh gitu. Soal kedua CP biasa, tapi soal pertama pakai Objective C. Jadinya copas-copas dokumentasi, Stack Overflow, tapi akhirnya bisa juga. Ronde kedua, soalnya ada ngoding segment tree, jadinya lebih susah, tapi tetap ada pakai Objective C, jadinya copas-copas dokumentasi lagi.

Menurut kakak, apa hal yang menarik dari lomba tersebut?

Sistemnya mirip sama CP-CP pada biasanya, tapi Codelympic ini agak beda, kan biasanya CP kejar-kejaran waktu sama akurasi, kalau di Codelympic ini, meskipun score-nya beda, tetap bisa menang karena sistem penilaiannya bukan cuma akurasi dan waktu, tapi kerapihan code juga. Pendaftarannya juga gratis karena sendiri-sendiri.

Hal apa kakak dapatkan setelah mengikuti lomba tersebut?

Tentunya belajar bahasa baru dan pengalaman baru.

Pesan bagi warga HMIF yang tertarik untuk mengikuti lomba sejenis?

Kalau mau ikut daftar aja dulu dan berjuang, jangan takut kalah. Intinya seperti kamu menembak banyak peluru siapa tau dari sekian banyak peluru yang ditembak ada yang nyangkut. Intinya, pantang menyerah dan banyak latihan.

Nah itu tadi adalah hasil wawancara kami dengan Kak Morgen. Menarik ya pengalamannya. Awalnya hanya mencoba-coba akhirnya menjadi juara. Semoga kita bisa mendapatkan motivasi dari wawancara ini, semakin semangat belajar dan tidak takut untuk mencoba sesuatu.

--

--