AI Bisa Merusak Otak Kita, Kok Bisa ?

RadotNababan
HMIF ITERA
Published in
4 min readJun 27, 2023
Source : AI Technology Brain | Freepik

Kenalan dengan Artificial Intelligence

Artificial Intelligence, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kecerdasan Buatan merupakan komputer yang memiliki kemampuan dalam bertindak layaknya manusia pada umumnya, seperti belajar dan memecahkan suatu masalah. Dalam implementasinya untuk menjadi mirip dengan manusia, AI membutuhkan data, pengetahuan, dan pengalaman dari Trainer (Pelatih) agar bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya, seperti layaknya manusia harus belajar dan mencoba untuk mendapatkan suatu pengalaman. Karena AI diciptakan untuk belajar otomatis, maka AI dapat memperkaya pengetahuan secara mandiri, bahkan tanpa Trainer sekalipun.

Pada dasarnya, AI sekarang mempu melakukan 4 tindakan utama yaitu

  1. Acting Humanly, bertindak layaknya manusia
  2. Thinking Humanly, berpikir layaknya manusia
  3. Think Rationally, berpikir secara rasional
  4. Acting Rationally, bertindak secara rasional
Source : Theedugaragecom

Secara umum, AI bekerja dengan menyerap data dan akan melakukan analisis untuk membandingkan korelasi dan pola data, yang kemudian menjadi prediksi tindakan yang dilakukan di masa depan. AI seharusnya mampu menyempurnakan prediksi, data, dan tindakan yang sudah dilakukan sebelumnya sebagai tolak ukur tindakan selanjutnya.

Implementasi AI di sekitar kita

Sudah banyak Implementasi produk AI yang berada di Internet yang berguna untuk memudahkan pekerjaan kita, baik itu dalam hal ilmiah, pendidikan, seni, dan lain sebagainya, namun untuk artikel ini akan dibahas 4 produk AI yang sering dipakai dan membutuhkan kemampuan khusus yang kemampuannya kompleks dan sangat membantu pekerjaan manusia, yaitu ChatGPT ,BingAI, TomeAI, dan CanvaAI

  1. Chat GPT, AI yang lahir pada 30 November 2022 ini memiliki kemampuan menyelesaikan pertanyaan dan perintah yang dilakukan ke dalam chatbox dari website tersebut, bahkan chatgpt bisa membuat sebuah potongan kode program dari soal yang lumayan sulit dalam waktu kurang dari 5 menit.
  2. BingAI, AI yang dimiliki oleh Microsoft ini digadang-gadang menjadi pesaing dari OpenAI-Chat GPT yang sedang eksis, kelebihan dari AI ini dibanding dari chat GPT, AI ini memberikan jawaban ke pengguna lengkap dengan sumber yang kredibel, yang bisa langsung dipakai ke dalam daftar pustaka atau referensi jika dibutuhkan oleh pengguna.
  3. Tome AI, AI ini mampu membuat sebuah slide presentasi dari sebuah judul besar hanya dalam waktu kurang dari 5 menit, yang dimana jika kita membuat sebuah slide presentasi, 5 menit hanya cukup untuk membuat halaman depan dari sebuah presentasi.
  4. Canva AI, Canva meluncurkan AI nya dengan membawa berbagai macam kemudahan, seperti Magic Design, Magic Write, AI Image Generator, dan lain sebagainya.

Kemudahan adanya AI.

Hadirnya Kecerdasan Buatan dalam hidup manusia membuat pekerjaan yang dilakukan manusia semakin mudah dan cepat, otak manusia pun tidak akan terlalu bekerja keras dalam suatu pekerjaan yang harusnya dahulu dikerjakan dengan penuh susah payah, kini dapat mengandalkan 100% AI. Contohnya ketika AI dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun siswa sekolah dalam pembuatan sebuah presentasi Tugas, dengan mengandalkan Chat GPT ataupun Bing AI untuk mencari judul yang kreatif terkait dengan Tugas kita, kemudian memberikan judul tersebut kepada Tome AI untuk dibuatkan menjadi Presentasi yang menarik, kita bisa mendapatkan sebuah slide presentasi beserta ide nya kurang dari 10 menit tanpa berpikir sedikitpun.

Proses Pembuatan dengan ChatGPT & TomeAI | Canva

Hubungan dengan Otak Manusia?

Dibalik semua kemudahan yang diberikan oleh AI dalam penyelesaian pekerjaan manusia, teknologi tersebut juga dapat mengganggu kemampuan otak kita yang sebagaimana mestinya sebelum maraknya penggunaan AI, pengaruh tersebut akan dijelaskan di bawah ini.

Menurut Halodoc dan Alodokter , Otak manusia memiliki 2 bagian besar, yaitu Otak Kanan dan Otak Kiri.

  1. Otak kanan cenderung bisa menjalankan tugas kreatif dan ekspresif, seperti pengenalan manusia, menjadi intuitif, membuat karya seni dan menimbulkan ide kreativitas, dengan otak kanan manusia dapat membuat sebuah karya yang bahkan lebih kreatif dari AI karena perbedaan pengalaman yang didapat AI dan manusia tertentu. Selain pengalaman, manusia juga memiliki perasaan yang dimana AI tidak mempunyai hal tersebut
  2. Otak kiri cenderung memproses hal yang sifatnya matematis dan logis, seperti perhitungan, berpikir kritis, dan analisis angka. Pada umumnya untuk kasus matematis, manusia hanya mengandalkan kalkulator untuk menghitung dan tetap memakai otak untuk melakukan analisis
Source : Left and Right Brain | FreePNG

Kemudahan yang ditawarkan oleh AI bisa membuat kita tidak memakai otak kita seperti hal yang ada di atas, seperti membuat sebuah gambar bisa dengan AI, membuat presentasi bisa memakai Tome AI yang jika kita buat sendiri kita harus membutuhkan dan bisa mengasah kreatifitas. Dengan selalu mengandalkan AI, otak akan semakin santai dan akan memperlemah kemampuan dari Otak Kanan dan Otak Kiri kita. Otak yang tidak dilatih secara berkala akan menimbulkan rasa malas atas kemudahan yang sudah diberikan. Kebiasaan ini pun dapat memicu kondisi negatif medis yang bernama Bradyphrenia, yaitu kesulitan dan keterlambatan berpikir. Bahkan dari seringnya kita memakai AI, semakin sering kita berada di depan komputer, alih alih menulis, atau menggambar sendiri hal yang kita inginkan, yang menyebabkan radiasi terhadap mata kita oleh cahaya dari alat elektronik yang kita pakai.

Kesimpulan

Semua kecanggihan teknologi yang ada mempunyai sisi positif dan negatif. Adanya AI memang mempermudah kita melakukan sesuatu, mempermudah dan tidak membuang tenaga kita untuk membuat sesuatu, namun dibalik itu semua pekerjaan yang seharusnya dikerjakan secara normal oleh otak kita akan semakin direbut oleh AI, dan kita mengalami ketergantungan terhadap AI karena otak sudah semakin lemot dan AI semakin canggih untuk melakukan sesuatu.

--

--