Apakah designer harus memahami front end development? Ini dia jawabannya
Banyak orang yang bilang multitasking atau bisa dalam segala hal (bidang)itu lebih baik dari pada hanya 1 bidang aja. Tapi ada juga yang beranggapan bahwa kita harus fokus di dalam satu bidang, sehingga kelak bisa menjadi expert di satu bidang. Lalu gimana dengan kita sebagai designer, mesti gak sih kita mengerti coding? baiklah mari kita coba pelan-pelan telaah apa yang baiknya kita lakukan. FYI sebenernya tulisan ini saya buat karena sudah terlalu lama tidak menulis lagi di medium, soalnya sebelumnya bingung untuk mau nulis apa hehe.
Asumsikan di sebuah tim (engineer, marketing, dan product) kita mempunyai backlog di dalam scrum untuk sebuah feature dan kita sebagai UI/UX Designer diharuskan untuk membuat sebuah halaman landing page. Dengan berbagai macam list spesifikasi yang dibutuhkan sesuai dengan goal yang dituju, dan juga tentu deadline yang sudah di tentukan sebelumnya.
Case 1:
Seorang designer yang baru transisi dari graphic designer tanpa keahlian di bidang front end semisal css, html, dan js diberikan waktu sekitar 2 hari untuk menyelesaikan sebuah landing page. Dengan segala ide yang sudah terbayang oleh designer, maka segeralah di eksekusi dengan membuat sketch, wireframe lalu masuk ke mockup bahkan hingga membuat attractive prototyping di invision atau marvel. Design yang dibuat sangat-sangat indah dari segi visual, dan designer sengaja menambahkan animasi , dan tidak lupa juga layout yang nyentrik (anti mainstream). Intinya coba dibayangkan bahwa mockup yang dibuat sangat-sangat susah untuk diimplementasikan secara cepat oleh front end designer. Sedangkan jatah waktu yang diberikan untuk front end designer hanya 1 hari. Tentu ini akan sangat merepotkan baginya. Belum lagi dengan tuntutan harus responsive hahaha.. kebayang kan betapa mirisnya si front end designer?
Case 2:
Seorang designer dengan keahlian di bidang front end semisal css, html, dan js walaupun minim, diberikan waktu sekitar 2 hari untuk menyelesaikan sebuah landing page. Dengan segala ide yang sudah terbayang oleh designer, maka segeralah di eksekusi dengan membuat sketch, wireframe lalu masuk ke mockup bahkan hingga membuat attractive prototyping di invision atau marvel. Design yang dibuat biasa aja tapi informasi yang ingin disampaikan sudah tercapai, karena designer memikirkan juga waktu yang diberikan untuk front end designer sangat mepet hanya 1 hari. Intinya coba dibayangkan bahwa mockup yang dibuat sangat-sangat sederhana untuk diimplementasikan secara cepat oleh front end designer. Kebayang kan enaknya pekerjaan front end designer terbantu oleh designer.
Bagaimana lebih enak yang pertama atau yang kedua?
Saya rasa lebih enak yang kedua ya, karena si designer dan front end designer sudah saling mengerti satu sama lain. Dan goal atau waktu release akan sesuai dengan backlog yang sudah ditentukan.
Tapi kan tidak semua orang bisa melakukan atau mengetahui minimal tentang front end, yak betul makanya biasanya yang tidak mengetahui front end visual design nya, dan illustrasinya lebih jago dibanding kan dengan designer yang memahami front end. Tapi ada juga yang dua-duanya kuat, baik front end atau visual, namun ini sangat-sangat jarang sekali kita temukan. Dan satu hal lagi jangan terlalu memaksakan diri untuk bisa memahami semua hal, karena terkadang ada baiknya juga kita memahami di 1 bidang yang relate dengan pekerjaan kita. Misalkan kamu bisa mengerjakan backend dengan berbagai macam bahasa, design, front end, bahkan sampai jadi researcher. Ini berbahaya karena nanti kebingungan mau fokus nya kemana, dan buat yang ingin mengejar jenjang karir pasti akan sulit untuk growth dengan cepat.
Kalo hanya front end dan ui/ux saja ini masih related dan tidak terlalu sulit untuk dipelajari.
Jika ada pertanyaan atau pemikiran lain yang berbeda dengan saya silahkan tinggalkan di kolom komentar ya :) …. dengan senang hati akan saya tanggapi.
Jangan lupa folow kami di
👉 Instagram / Behance / Medium
Salam,
Reza
