Tips : Menjadi UI/UX Designer

Muhamad Reza Adityawarman
Hoomix
Published in
2 min readNov 13, 2018
source : careerfoundry.com

Tidak bisa dipungkiri sekarang semuanya serba digital, dan karena semakin maraknya startup di Indonesia lowongan kerja sebagai UI/UX Designer semakin banyak dibutuhkan oleh perusahaan baru atau yang sudah lama sekalipun. Sepengetahuan saya UI dan UX itu merupakan hal yang berbeda, tetapi semua skill yang dibutuhkan masuk dalam kriteria User Experience Design.

Contoh requirement nya:

  • Gather and evaluate user requirements in collaboration with product managers and engineers
  • Illustrate design ideas using storyboards, process flows and sitemaps
  • Design graphic user interface elements, like menus, tabs and widgets
  • Build page navigation buttons and search fields
  • Develop UI mockups and prototypes that clearly illustrate how sites function and look like
  • Create original graphic designs (e.g. images, sketches and tables)
  • Prepare and present rough drafts to internal teams and key stakeholders
  • Identify and troubleshoot UX problems (e.g. responsiveness)
  • Conduct layout adjustments based on user feedback
  • Adhere to style standards on fonts, colors and images
  • Proven work experience as a UI/UX Designer or similar role
  • Portfolio of design projects
  • Knowledge of wireframe tools (e.g. Wireframe.cc and InVision)
  • Up-to-date knowledge of design software like Adobe Illustrator and Photoshop
  • Team spirit; strong communication skills to collaborate with various stakeholders
  • Good time-management skills
  • Familiar with tools such as : Zapelin, Invision, Marvel is a big plus

Sekilas sebagian para fresh graduate ngerasa ngedown, ketika ngeliat requirementnya.. betul tidak? hehe.. Saya coba kasih tips rahasia menjadi ui/ux designer adalah hanya 2, yaitu berani dan mau belajar.

  1. Kenapa mesti berani? kasarnya seperti ini ketika kita mencoba melamar di suatu perusahaan yang penting asal masukin aja dulu, selebihnya kita serahin semuanya ke Allah S.W.T. Tugas kita cuma nyoba buat daftar aja dulu (ikhtiarnya) selebihnya kita pasrahin aja ke yang diatas.
  2. Terus kenapa mesti belajar? ya ini mah sampai akhir hayat juga kita pasti harus belajar, konteksnya kita ingin menjadi UI/UX Designer ya mesti mau berani untuk dan juga belajar. Ini andaikata lamaran kita direject sama HRD tandanya kita mesti belajar lebih giat lagi.

Terus untungnya kalo karir awal kita jadi UI/UX Designer, misalkan setaun habis itu mau pindah ke kantor yang agak gedean. Dengan skill yang diatas tadi misal kita lebih berat ke arah front end nya nanti kita bisa menjadi front end developer. Kalo lebih suka ngelakuin research nantinya bisa menjadi ux reseacher. Atau kalo lebih berat ke design, nantinya bisa menjadi ui designer. Intinya jadi lebih terarah dan fokus sama satu bidang yang kita lebih sukai.

Terima kasih sudah membaca artikel yang singkat ini (kultum)

Jika ada pertanyaan atau pemikiran lain yang berbeda dengan saya silahkan tinggalkan di kolom komentar ya :) …. dengan senang hati akan saya tanggapi.

Jangan lupa folow kami di
👉 Instagram / Behance / Medium

Salam,
Reza

--

--

Muhamad Reza Adityawarman
Hoomix
Editor for

User Experience Consultant. Problem Solver. Shopify Experts. Ecommerce Solution Partner. Front end developer