2 Ritual Pagi Untuk Seorang Foodblogger

Sama halnya dengan filosofi sebuah sarapan pagi. Sebagai asupan di awal pagi memulai hari, sebelum menjalani aktivitas rutinmu.

almagest369
idfoodblogger
3 min readMay 4, 2017

--

Ada 2 ritual sederhana di pagi hari, yang saatnya foodblogger implementasikan, terutama yang sudah merasa pede label jam terbang seorang foodblogger profesional.

Sebuah jurnal personal dan “One percent improvement.”

Ritual pertama, Pentingnya sebuah jurnal personal dalam keseharian foodblogger.

Draft tidak diharuskan untuk sempurna, dan rapih. First draft adalah ide yang murni, apa adanya. Gunakan konsep bullet, poin per poin dalam me-listing semua ide dan rencanamu beberapa jam ke depan, untuk hari ini.

Ada beberapa poin penting, terkait sisi psikologis dalam diri kita ketika membicarakan sebuah draft di dalam jurnal personal:

  1. Menerjemahkan ide, pemikiran dan rencana kita lebih jernih. Otak kita umumnya menampung sekitar 70.000 ide atau pemikiran per harinya. Membiasakan menulis — menggambarkan ide dan rencana di hari ini, dijamin semua ide dan pemikiranmu yang menumpuk di kepala, bisa terurai dan lebih jernih.
  2. Fokus dengan present moment. Salah satu sindrom writer’s blocking dimulai dengan sifat kita sebagai manusia normal yang lebih sering menunda (proscrastination). Kita lebih senang berencana, daripada sekedar mengekekusi ide — topik tersebut. Jurnal personal, membantu foodblogger untuk lebih fokus dengan present moment, saat ini. Bukan kemarin, ataupun besok.
  3. Profesional — Expertise, memulai sebuah hari dengan plan yang akurat dan rapih. Jurnal mengajarkan kita untuk lebih kongkrit, dan just do it. Pastikan jurnal personal yang telah direncanakan di hari ini, tidak lebih dari 2–3 hal urgent, dan hanya 1–2 yang berstatus important.

Tiga habit krusial seorang foodblogger: drafting, edit, rilis, dan share.

“The more you share the more they care to you”.

Kedua, Review dan implementasikan satu ide — topik sebelum memulai aktivitas reguler.

The One percent improvement. Sebuah metode demi improvisasi value kita sebagai foodblogger, menjadi lebih baik lagi. Satu persen per harinya.

One percent improvement adalah kunci simpel tapi kongkrit, untuk mendobrak writer’s blocking.

Istiqomah kalau dalam Islam disebutnya. Konsistensi!

Ini terlihat sepele, kesannya sangat gampang untuk kita realisasikan. Sayangnya, banyak yang gagal ketika rutinitas ini memasuki hari ke-lima, atau seminggu.

Apapun yang telah kamu save — simpan jauh-jauh hari sebelumnya, tuangkan ke dalam bentuk konten yang bermanfaat bagi target audiensmu.

Sebuah ide — topik tidak hanya terpaku pada format blog yang berupa artikel tulisan, ataupun foto (lagi-lagi).

Kamu bisa merubah — mengganti format dalam artikel baru atau lama; untuk dipecah, dan dirubah formatnya menjadi sebuah quotes, tutorial how-to, ataupun infografik.

Bisa lebih banyak lagi! sesuai kreativitas dan imajinasi terbaikmu yah!

Seperti contoh visual content yang pernah kami buat dibawah ini:

Satu ide — topik per hari. Dengan karakteristik personal branding yang diadaptasi dengan kemasan blog-mu.

Kamu boleh membaginya ke dalam tiga periode fase waktu, yaitu: sesudah makan siang, lunch. Dan sore hari, saat load rutinitasmu sudah mulai melonggar.

Solusi bila kamu tidak mempunyai cukup waktu di pagi hari.

Pastikan kamu lakukan ini dengan durasi waktu yang sedikit, namun konsisten sesuai dengan periode yang kamu rencanakan.

Ingat, “One percent improvement” lebih baik, daripada “One hit wonder”
Good luck!.

idfoodblogger.com

// Please LIKE our facebook fan page HERE as support to our local foodbloggers.

--

--

almagest369
idfoodblogger

an ambivert. the black swan. independent journalist who struggle to reality. orwellian