Hai CEO, Ini yang Perlu Kamu Perhatikan Saat Mencari Seorang CTO

Arga Dinata
IDSF
Published in
3 min readJul 27, 2017

Beberapa waktu lalu, di salah satu grup WA startup digital ada salah satu celetukan menarik dari anggotanya. Dia menyampaikan bahwa salah satu kendala utama dalam memulai startup adalah mencari pasangan CTO. Yes, banyak di luar sana yang memiliki ide bisnis startup digital, tetapi tidak memiliki pengalaman teknis (baca: software development skill). Opsinya, untuk yang berada di posisi ini ada 3, yaitu: mencari co-founder sisi teknis (CTO), merekrut 1–2 orang software developer, atau pengembangan software-nya di-outsource-kan. Oke, kita akan fokus pada opsi pertama, yaitu mencari co-founder seorang CTO.

Saya sudah terjun dalam industri pengembangan perangkat lunak sejak tahun 2011. Selama kurang lebih 6 tahun tersebut, saya sudah beberapa kali mendapat tawaran untuk menjadi CTO. Mungkin saya sedikit keras kepala ya, jadi tawaran-tawaran tersebut belum ada yang saya terima. Hahaha.. Berikut rangkuman startup digital yang memberikan tawaran kepada saya:

  1. 2012, Reservasi Online Lapangan Futsal — reservasi lapangan futsal menggunakan mobile app. Menurut saya market-nya tidak cukup besar jadi tidak lanjut. Sampai sekarang startup ini tidak pernah di-launching.
  2. 2012, On Demand Biz Card Digital Printing — bikin kartu nama secara online, cetak, antar. Konsepnya mirip dengan KartuNama.net. Gak cocok sama CEO-nya. Hehehe.. Gak pernah di-launching juga.
  3. 2012, Scrapper Internet Banking — konsepnya sederhana dan memang dibutuhkan banyak orang, tetapi saya kurang satu visi karena menurut saya scrapper seperti ini tidak jelas legalitasnya. Sampai sekarang startup ini tidak pernah di-launching.
  4. 2015, Fintech Gadai Barang Online — menawarkan layanan gadai online, nilai tambah yang diberikan adalah taksir secara online dan pickup service. Errr, konsepnya bagus dan saya tertarik, dan CEO-nya pun visioner dan punya jejaring bisnis yang bagus. Namun saya memutuskan tidak ambil karena masalah keyakinan. Saat ini startup ini sudah mendapat funding dan terus melesat.
  5. 2015, Online Travel Agency based on Budget — pencarian tiket, hotel, dan tempat wisata yang disesuaikan dengan budget Anda. CEO-nya pemain berpengalaman di industri ini, omset juga udah milyaran. Sempat saya terima tawaran dia, kali ini masalahnya ada di saya. Hahaha.. Karena pada saat itu masih double agent di software house jadinya gak fokus. Sempat dimasukkan ke kompetisi Indigo tapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi.
  6. 2015, Laundry on Demand — mobile app untuk pesan laundry. CEO-nya pemain berpengalaman di industri laundry, sudah memiliki 7 cabang laundry di Jakarta Barat. Hmm, kurang cocok aja sama karakternya. Sampai sekarang belum ada progress dari ide ini.
  7. Masih ada beberapa lagi tapi sudah cukup sepertinya ntar malah jadi curhat. Hahaha..

Startup digital ini merupakan bisnis yang sangat membutuhkan dukungan teknologi dalam operasionalnya, sehingga kehadiran seorang engineer sangat menentukan. Oleh karena itu, jika ada kerjasama antara 2 orang, let’s say 1 CEO dan 1 CTO, output dari CTO lebih bisa diukur daripada CEO. Jika di kemudian hari bisnis tidak berjalan sesuai dengan rencana, bisa jadi CTO adalah pihak yang paling merugi, secara waktu dan materi.

Jadi dari beberapa pengalaman saya, ini pesan untuk para CEO yang sedang mencari CTO:

  1. Cari orang yang bisa fokus dalam project startup Anda, minimal 30 jam seminggu. Startup digital sama dengan bisnis lainnya, membutuhkan kerja keras dan ketekunan untuk bisa sukses. Kalo jadi pekerjaan sambilan, siap-siap kehilangan gairah dan momentum.
  2. Anda harus memiliki visi yang jelas, dan memahami industri yang akan dikerjakan. Syukur-syukur sudah jadi pemain di industri tersebut.
  3. Jika CTO bekerja full-time dalam startup Anda, sebaiknya Anda memberinya gaji meskipun tidak full. Hitung-hitung membantu biaya hidupnya sehari-hari. Kalo belum ada pemasukan? Itu tugas Anda sebagai CEO bagaimana membuat CTO Anda aman secara finansial. Work it out..
  4. Berikan share paling tidak 20–30%, lebih banyak lebih baik. Hahaha..
  5. Anda harus sudah menyiapkan business model dan atau business plan yang jelas untuk startup digital Anda. Tidak hanya untuk internal, business plan ini juga nanti akan dibutuhkan untuk hubungan dengan pihak eksternal.
  6. Kenali diri Anda, kenali CTO Anda. Jika Anda seorang yang visioner, mungkin Anda bisa mengajak seorang CTO yang punya pengalaman di bidangnya jauh dari pengalaman bisnis Anda. Tapi jika tidak, coba saling mengenal dan memahami, paling tidak Anda harus memperoleh CTO yang sekenyang Anda. Jangan karena terpaksa, siapapun diterima.

Okeee, jadi seperti itu unek-unek saya selama diajak jadi CTO. Hahaha.. Semoga sukses dengan pencarian CTO-nya ya ;)

Apabila ingin mempelajari lebih dalam mengenai bisnis software, silakan bergabung dengan grup telegram Bisnis Software Indonesia https://t.me/BisnisSoftwareID

--

--