Genius Gon Siap Menghadapi Industri Digital Indonesia

Impact Byte
Impact Byte
Published in
3 min readApr 9, 2019

Tidak terasa, sudah dua bulan sejak barisan ke tujuh Dragon Riders Genius Gon memulai penempaan di Impact Byte. Kini, mereka resmi lulus dan siap menjadi Dragon Riders sejati! Dengan ini, Impact Byte telah menempa tujuh barisan Dragon Riders sejak 2017. Wah, hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun!

Genius Gon akhirnya lulus juga!

Tanggal 16 Maret 2018 merupakan tanggal yang dinanti-nantikan sekaligus menegangkan bagi para Genius Gon, nama untuk tiap partisipan bootcamp coding Impact Byte angkatan ke tujuh. Selain merupakan hari kelulusan mereka setelah dua bulan ditempa di pelatihan koding intensif, mereka juga harus menyajikan platform buatan mereka sendiri sebagai hasil belajar mereka tersebut.

Rame ya!

Apalagi di hari kelulusan mereka, hadir beberapa mitra perekrutan Impact Byte, yang secara langsung menilai hasil belajar mereka, dan juga CTO dari lembaga riset dan pengembangan produk teknologi Labtek Indie, Adityo Pratomo, yang akrab disapa dengan panggilan Mas Didit ini memberikan wangsit kepada peserta di acara kelulusan tersebut.

Mas Didit, yang membentuk Labtek Indie sejak 2012, menyampaikan pesan kepada para Genius Gon bahwa pengorbanan dan investasi selama menuntut ilmu, di Impact Byte khususnya, tidak akan sia-sia, karena nantinya ekonomi Indonesia akan dibangun oleh software yang dikembangan berdasarkan pengalaman. Misalnya GOJEK, yang menjual komoditi berupa pengalaman menunggu transportasi umum tersebut, dan Instagram, yang komoditinya berupa pengalaman mendokumentasi dan membagikan cerita ke orang lain.

Dengan basis ekonomi berupa software tersebut, orang-orang nantinya akan banyak mencari pengembang atau developer, begitu pula perusahaan. Dengan demikian, Mas Didit berpesan agar para lulusan tidak lupa menambah ilmunya, karena seiring berkembang teknologi, ilmu pemrograman juga semakin berkembang.

Bara mempresentasikan project Trivjoy

Para Genius Gon yang terdiri dari enam orang, dibagi menjadi dua kelompok, dan selanjutnya masing-masing menyajikan satu buah platform buatan mereka sendiri, yaitu trivjoy.com dan tanibisa.com. Trivjoy, dengan tagline “Trip together and Enjoy”, adalah platform untuk mencari partner yang ingin berwisata bersama kita, sedangkan Tanibisa adalah platform untuk para petani menjual hasil taninya sendiri tanpa perantara tengkulak, dengan tampilan yang mudah karena sudah dilengkapi gambar-gambar dan nama-nama hasil tani yang biasa ditanam di Indonesia.

Fahri mempresentasikan project Tani Bisa

Keren! Platform buatan mereka tidak kalah menarik dan solutif dengan platform milik beragam start-up besar di Indonesia!

“Teknologi dari term Teknologi Informasi (TI) atau IT sudah kalian pelajari, jangan lupa juga belajar ‘Informasi’nya, yaitu belajar berkomunikasi. Di tempat kami ada tim yang komunikasinya tidak lancar dan menyebabkan kerja mereka nge-lag. Jangan lupa banyak-banyak buat projek open source di Github agar menjadi programmer yang outstanding”, pesan Mas Didit.

Selamat, para lulusan Genius Gon! Ingat, selalu kembangkan rasa ingin tahu kalian dan jangan pernah berhenti berkarya ya!

--

--