99 Hal Serba — serbi Fakta Seputar Flat Earth #Part2

NaRRatio de Prima
Indonesian Flat Earth — FE101

--

№. 6

‘Appeal — to — Authority’ & ‘Ad — Hominem’.

Ini adalah senjata utama mereka dalam menghakimi kita yang percaya Flat — Earth (FE).

Tapi santai saja, kita harus maklumi. Karena mudahnya awam berpandangan dan mempercayai seseorang dari status dan latar belakang figur tersebut, ketimbang dengan apa yang disampaikannya.

Psikologi sisi manusia pada dasarnya banyak mengalami ‘cognitive biasses.’

Appeal to authority adalah salah satu sindrom umum yang terjadi di dalam diri psikologi manusia.

Apakah kita harus menjadi auditor handal ketika kita menemukan kejanggalan transaksi mencurigakan? atau kita harus menjadi ahli politik lebih dulu untuk melihat realita bahwa politisi hampir semuanya tidak pernah berpihak kepada rakyat?

Ataukah harus merasakan fase kematian lebih dulu, agar seorang Kiyai — Ustadz lebih afdol bila berceramah tentang topik sebuah kematian?

Haha, yah begitulah.

Appeal — to — Authority. Apa yang dilakukan ataupun diucapkan sang ahli (expertise) di bidangnya, sudah pasti paling mendekati kebenaran dan valid.

Argumentum ad verecundiam, bahasa latinnya.

Bukan berarti seorang yang ahli dalam bidangnya, tidak bisa berbuat — berkata salah. Dibalik semua keahliannya, ia juga seorang manusia bukan?

Sejauh, yang kita pertanyakan adalah sesuatu hal yang kita pahami dan mengerti, kenapa kita tidak boleh mempertanyakan sesuatu perbuatan — pernyataan dari sang ahli?

Ehm.

Ad — Hominem. Menyerang subjektif dari sisi personal / individu daripada sebuah konteks dan substansi bahasan — topik.

№. 7

Ombak di lautan dan gravitasi

Jadi begini.

Ombak pasang di lautan terjadi disebabkan oleh gravitasi bulan, katanya.
Gravitasi bulan 1/6 mempunyai daya tarik begitu dahsyat terhadap 1/4 bagian dari bumi, yang berjarak 238,000 mil. Begitulah katanya.№. 6

“Moon, 1/6th the Gravity pull and 1/4 the size of Earth, travels 238,000 miles and Moves our Oceans Up and Down Twice Each and Every Day… and travels East to West, no matter what you see with your own eyes….so the story goes.”

Pertanyaan sederhana:

  • Kenapa hanya ombak di lautan? kenapa sungai, danau ataupun semacamnya tidak terkena gaya ajaib bulan? bukankah sesama zat cair?

Atau, karena ia memiliki kadar garam (bilamana itu alasannya)?

Bila memang itu alasannya (bila loh): “Kenapa laut mati di Yordania yang mengandung kadar garam tertinggi, sehingga kita tidak bisa tenggelam dan otomatis mengapung, tidak ikut terkena gaya gravitasi bulan dan terjadinya ombak pasang?.”

Ehm.

  • Gravitasi bulan yang lebih kecil dari massa gravitasi yang dimiliki bumi, sedahsyat itukah ‘gaya’ ajaib sang bulan?

Mikir!

№. 8

Pesan dahsyat Surat Yasin ayat 38.

Selain dicap oleh ‘mereka’ bahwa Flat — Eearth’ers kaum ‘bodoh’ katanya, dan kafir, karena tidak sesuai kitab suci terdahulu.

Maka, ada baiknya pada serial kedua ini, kita ambil contoh kasus dari sudut pandang Islam terlebih dahulu (selanjutnya bertahap pada agama lainnya).

Syaikh Shalih Al Fauzan says:
There is no doubt about it. The Koran says:

“The sun runs…” Nevertheless, they say that the sun stands in place and the earth moves. This contradicts the Koran. Ignoring the Koran and adopting modern theories is not something a Muslim can do. A Muslim must follow the Koran.”

“And the sun runs towards its stopping point. That is the determination of the All-powerful, the All-knowing.”

— AlQuran, Surah Yasin: 38.

Inilah sebagian dari deception yang dilakukan konsep heliosentris terhadap kaum umat beragama: membuat bimbang dan kebingungan akan tafsir yang jelas — jelas mutlak ketika realitanya, disaat dalam realitanya kita dihadapkan oleh konsep rekayasa Heliosentris.

Jadi bingung!

Banyak dari kami, di awal belum mengetahui FE, mengalami hal yang serupa: “Kok terjadi perbedaan, dan sulit untuk mentafsirkan bunyi wahyu yang justru sebagai patokan tertinggi umat Islam?, siapa dan bagaimana yah in?.”

№. 9

Balik mundur sebentar yuk, jauh di tahun 1750.

30 penelitian — pengamatan astronomi telah dilakukan oleh astronomer — astronomer Jesuit. Dan 35 kawah — kawah di bulan diberikan sesuai dengan andil para ilmuwan Jesuit.

“By 1750, 30 of the world’s 130 astronomical observatories were run by Jesuit astronomers and 35 lunar craters have been named to honor Jesuit scientists.”

№. 10

The Firmament, The Dome, Kubah?

Selain pertanyaan konyol berat sebelah: “Dimana ujungnya?,”.

Pertanyaan lainnya yang akan kita jawab disini, konsep The Firmament — Dome, atau kubah.

Kenapa kami tidak percaya adanya actornot ke luar angkasa? karena memang manusia hanya diberi kemampuan terbatas olehNya. Di atas sana dipisahkan oleh The Firmament — Dome, atau kubah.

Kita tidak bahas lebih dulu bagian atasnya ada apa?, jawabannya sama dengan apa yang terdapat di bagian dasar — permukaan bumi di bawah lautan?

Jawabannya, air.

“Ah makin ngawur FE! gila ah! sakit jiwa!,” begitu mungkin yang kamu pikirkan bukan? yah, tidak apa — apa. Sudah biasa.

Bagaimana dengan eksplorasi yang pernah dilakukan ini?

--

--