Semakin Tamat! Hancurnya Delusi Heliosentris oleh Sailor Moon!

NaRRatio de Prima
Indonesian Flat Earth — FE101
4 min readJan 15, 2017

The conundrum of pseudo-science: apakah bulan berotasi? kalau iya, kenapa kita selalu diperlihatkan ‘muka’ sang bulan yang itu-itu saja dari kapan tahu!?

Disclaimer: artikel ini dikhususkan kalangan terbatas — internal Indonesian Flat Earth Society. Bilamana terjadi kebocoran dan menyebabkan ‘awam’ melihat dan membaca sampai habis sampai akhir; berarti bagus!.

Semoga cognitive dissonance mereka tersadari. Cepat atau lambat. Enjoy!

ABG yang ranum di pertengahan 90-an, macam CaptJ, Om Yusuf, Ipoksi tampan, pasti tahu gadis ini.

via wiz.com

Gadis fantasi yang dilahirkan oleh Naoko Takeochi, melengkapi satu dari sekian rentetan bukti — bukti #DelusiHeliosentris.

“Dengan kekuatan sang bulan! datanglah!” — Sailor Moon.

Hahaha! die you Kopernik! fraud! conundrum! the fairytale done! the fallacy of dark — side — of — the — moon!

The Power of The Moon.

Mari kita gunakan statement (pernyataan) status — quo tentang satu objek yang pertama kalinya diinjak oleh Neil Amstrong dan kawan — kawan.

Menurut sejarah dan maunya mereka begitu, manusia pertama di bulan! not me!

Jarak bumi ke bulan — 384.303 km. Gravitasi — 1.62 m/s². Rata-rata kecepatan orbit — 1022 km/s.

— Universetoday.

‘Hook’-nya disini, “Apakah bulan itu berotasi?.”

Jawabannya, iya! menurut salah satu sumber.

Tapi, karena mereka mempunyai synchronous rotation, rotasi mereka terhadap bumi; agak sedikit mempunyai keunikan.

Ehm — ehm, bagi mereka; unik dan kebetulan diperbolehkan loh!

The Synchronous rotation of the moon.

Ditambah, efek Tidal Locking.

Menurut mereka, hal ini juga yang terjadi antara Pluto dan satelit mereka, Charon.

Pluto and Charon are even stranger, the two worlds are locked, facing one another for all eternity. Astronomers call this tidal locking, and happens because of the gravitational interaction between worlds. — Universe today.

Tidak cukup dengan istilah Tidal Locking saja, ‘dihajar’ dengan satu istilah yang dijamin, kamu — kamu semua belum pernah mendengar ini:

“The Lunar Libration.”

Lunar libration is distinct from the slight changes in the Moon’s visual size as seen from Earth. Although this appearance can also be described as an oscillating motion, libration is caused by actual changes in the physical distance of the Moon, because of its elliptical orbit around Earth…

Jreng jreng!

Saya yakin, seyakin — yakinnya! yang dulunya jago Fisika atau ilmu apalah dulu namanya sewaktu sekolah dulu, baru dengar istilah ini. Yah ini! memang begini cara mereka ‘fine tuning’ main paksa dan masukkin gitu aja!

Awam sih oke — oke aja bukan? :)

Karena fenomena ini; lima puluh sembilan persen permukaan bulan yang terlihat dari sini, manusia di bumi, diakibatkan oleh libration.

… slightly more than half (about 59%) of the Moon’s surface is seen from Earth due to libration. — Wikiwand.

Dan begitulah mereka mau membuat cerita versi cocoklogi — fine tuning ala — ala science.

And the story goes…

Jadi, logika sederhananya, mereka menggunakan fallacy perbandingan (komparasi). Antara Pluto — Charon versus bulan — bumi, mengenai Tidal locking ini.

Pertanyaan iseng — isengnya begini: bagaimana kita membandingkan satu hal dan lainnya, bilamana bukti keabsahan pembanding pertama saja masih sangat diragukan?!

Pluto, menurut NASA. via: nasa.gov

Argumen pertama — Bulan berotasi, tapi mempunyai Synchronous rotation.

Argumen kedua — Rotasi bulan terkunci karena Tidal Locking gravity.

Tidal locking results in the Moon rotating about its axis in about the same time it takes to orbit Earth. Except for libration effects, this results in the Moon keeping the same face turned toward Earth, as seen in the figure on the left. (The Moon is shown in polar view, and is not drawn to scale.) If the Moon were not rotating at all, it would alternately show its near and far sides to Earth, while moving around Earth in orbit, as shown in the figure on the right.

Argumen ketiga — Ditambah Lunar Libration. Sebuah istilah pengecualian tambahan.

Tidal locking results in the Moon rotating about its axis in about the same time it takes to orbit Earth. Except for libration effects, this results in the Moon keeping the same face turned toward Earth — Wikiwand.

Yang membuat permukaan bulan selalu terlihat sama terus — menerus.

“Oh begitu, yaya, i see, jelas sih kenapa sama terus kliatannya.” jawaban awam yang nyerah begitu saja, pasti kurang lebih seperti itu. Wajar.

Tapi, setelah dicari — cari kesana-kemari: apa arti dari libration?

ZONK!!!

Ketahuan deh! sekalipun mau dicari dalam kamus online etymology, kosakata libration itu sendiri, tidak jelas! membingungkan! lagi — lagi conundrum.

Kekuatan bulan Sailor Moon menambahkan lagi, bagaimana fraud-nya pseudo — science. Yang justru ‘cocoklogi’ dan sebenarnya, terkesan ‘dipaksakan’.

Dibawah ini, inspirasi saya membuat postingan kali ini, berikut penjelasan ciamik; runtuhnya dongeng heliosentris karena kekuatan sang bulan!

Ditambah, fine — tuning dari Libration itu sendiri.

Omong kosong dan dongeng yang dibuat sistemik dengan istilah ‘science’, justru dihancurkan bertubi — tubi dengan ‘real — science’ itu sendiri.

Seperti dibawah ini (lagi — lagi bukti fraud).

Man On The Moon Hoax: The Dust.

--

--