Agile Living

Indra Lukmana
Indra Lukmana
Published in
2 min readJan 8, 2015

Dalam pengembangan perangkat lunak dikenal sebuah metodology bernama agile programming. Fokus dari metodologi ini adalah bagaimana melalui proses pengembangan secara smooth yang dapat menghasilkan perangkat lunak berkualitas dengan mengantisipasi perubahan setiap waktu. Perubahan dalam pengembangan perangkat lunak pasti terjadi dari sisi klien, kebutuhan, proses pengembangan, dan lain sebagainya.

Kehidupan pun selalu mengalami perubahan. Perubahan bisa dalam lingkup positif dan negatif. Saat kita mendapatkan sebuah musibah, kesenangan, capaian, dan semua kejadian yang terjadi dalam setiap langkah kehidupan merupakan perubahan. Pedoman kehidupan yang paling dasar dalam menghadapi perubahan, adalah dengan menjadikan titik perubahan sebagai tolak ukur apakah kita bisa berkembang lebih baik lagi dari sebelumnya. Segala kejadian bergantung terhadap bagaimana kita menyikapinya dengan bijak. Sikap yang selalu berusaha mengambil kebaikan dari segala perubahan.

Pula, dalam perangkat lunak kesalahan biasa terjadi dan di sebut sebagai sebuah bug. Dalam prinsip agile, bug harus ditangani secepat mungkin agar tidak menjalar ke bagian-bagian yang lain.

Dalam melangkahi kehidupan kita pasti pernah melakukan kesalahan. Karena sudah sifat dasar manusia sebagai tempat salah dan lupa. Akan tetapi tentunya tidak lalu kita biarkan saja.

Sebagai mahluk yang dalam proses kompilasi menuju manusia sejati, yang menapaki usaha untuk menjadi insan kamil, kita pasti memiliki bug yang perlu kita tangani. Dari bug hati yang sering berfikir negatif, sikap yang tidak menyenangkan, perkataan yang tidak baik, kinerja yang rendah, dan berbagai bug lain yang mengotori source code jiwa kita.

Bug-bug ini kita tangani dalam proses debugging dengan menganalisis kenapa bug tersebut ada, apa efek yang dihasilkan, dan langkah apa yang harus di lakukan untuk mengatasinya. Semisal bug kinerja yang rendah dikarenakan kita tidak memiliki tahapan kerja yang baik, sehingga output hasil yang diinginkan tidak semestinya, maka kita buat sebuah rencana atau mengadopsi teknik pengaturan waktu untuk mengatur tahapan kerja dengan lebih baik.

Terkadang bug sulit untuk di analisa dan di ketahui asal dan efek yang dihasilkan. Di sini kita bisa menggunakan bantuan debugger. Kita bisa menjadikan guru, teman, dan keluarga sebagai debugger kita dalam menjalani kehidupan. Dengan bantuan mereka kita bisa menganalisa bug apa yang perlu ditangani dan mungkin saran apa tindak lanjut yang harus di lalui.

Semoga dengan menangani perubahan dengan lebih bijak dan menangani bug-bug yang ada dalam sanubari kita. Kita bisa mendapatkan kehidupan yang berkah. Dan menjadi manusia sejati yang bermanfaat.

--

--