Cinta Tanah Air (Versi Saya)
‘Hubbul wathon minal Iman’ adalah sebuah adagium yang digelorakan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari di Tebuireng pada masa-masa perjuangan kemerdekaan. Nasionalisme merupakan suatu hal yang wajib dimiliki oleh para santri, muslimin dan muslimat yang bertumbuh dari negeri yang dipijaknya.
Negara yang menaungi warganya wajib ada untuk kemaslahatan bersama. Tanah air nusantara sebenarnya telah ada sebelum 17 Agustus 1945. Tapi pada titik zaman tersebut terjadi sebuah proses pembentukan bangsa negara yang menjadi pijakan kita sebagai turunan sejarah.
Mungkin Indonesia dari nusantara ini bisa dianalogikan dengan pembentukan intan dari (mineral-mineral) karbon. Zat-zat karbon dapat kita temui dengan mudah di alam bebas. Tapi tidak semuanya berbentuk intan yang mahal. Intan terbentuk setelah mineral-mineral yang menjadi zat dasar pembentuknya mengalami berbagai proses.
Manusia-manusia nusantara menjadi elemen-elemen kehidupan yang krusial dalam pembentukan bangsa. Lalu dengan katalis para masayikh, kiai, alim ulama, pahlawan pejuang kemerdekaan, dll. nusantara menjadi kristal yang indah bernama Indonesia.
Saat ini kristal Indonesia banyak buram di sana-sini, hal ini mungkin karena keadaan sosial yang memang sangat majemuk. Tapi seperti akik yang baru diolah dari bongkahan batu kasar, dengan berbagai proses ‘penggosokan’ maka keindahan Indonesia akan terlihat pada akhirnya. Oleh karena itu mari kita ‘gosok’ Indonesia ini dengan laku kebaikan, kerja yang produktif, pemikiran yang matang, serta kebersamaan yang damai agar Indonesia semakin terlihat cahaya kemilau indahnya.