PK 42 LPDP Ancala Diwangkara

Indra Lukmana
Indra Lukmana
Published in
2 min readOct 5, 2015

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah hari Sabtu kemarin telah menyelesaikan PK LPDP (Persiapan Keberangkatan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). PK angkatan 42 ini berlangsung di Wisma Hijau Depok Jakarta dan diikuti oleh para penerima beasiswa yang dikelola oleh LPDP sejumlah 124 orang.

Dalam PK ini dikenalkan berbagai nilai landasan LPDP yang ingin ditanamkan bersama dengan para penerima beasiswa, yaitu: integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan.

Dalam kebudayaan jawa ada sebuah konsep pemimpin nusantara yang diangkat oleh sastrawan ronggowarsito dari keraton surakarta. Konsep ini dijargon dalam “satrio panindito sinisihan wahyu”.

Konsep ini berkorelasi sangat kuat dengan nilai yang diusung oleh LPDP. ‘Satrio’ merupakan pemimpin yang memiliki integritas tinggi dalam berkehidupan dan profesional dalam menjalankan pekerjaan yang diembannya. ‘Panindito’ menggambarkan pemimpin yang memiliki sinergi kuat dengan dirinya dan sekitarnya serta ikhlas mengabdi serta melayani kepada masyarakat. ‘Sinisihan wahyu’ menjelaskan pemimpin yang mengambil keputusan berdasarkan arahan sang pencipta sehingga segala hasil yang dicapai mengarah pada kesempurnaanNya. Semoga dari LPDP ini nantinya para pemimpin bangsa yang akan mengubah Indonesia menjadi lebih baik dapat bermunculan.

Dalam PK ini beragam suku, ras, dan agama bertemu dan berolah menjalankan kebaikan untuk bersinergi dalam membawa diri membangun Indonesia. Dalam program yang diadakan LPDP ini ‘bhineka tunggal ika’ yang terpampang di bawah sayap garuda pancasila sangat terasa dan terrealisasi dengan nyata. kawan-kawan dari berbagai latar belakang dan peran dalam masyarakat berjalan bersama untuk satu tujuan, mengabdi untuk Indonesia.

Angkatan ke-42, entah kenapa untuk saya sendiri ada subjektivitas tinggi pada angka 42 ini. Mungkin ini bisa saya konsep sedikit, kalau dalam teori bilangan 42 adalah kelipatan angka 7. Dalam bahasa jawa 7 adalah ‘pitu’ lalu diinterpolasi jadi ‘pitulungan’ atau ‘pertolongan’, sehingga insyaallah para anggota PK 42 akan mendapatkan pertolongan yang berlipat-lipat dariNya setiap saat.

Mungkin konsep-konsep ini tidak masuk dalam logika ilmiah dan masuk dalam tataran ngawurisme, dimana sepertinya banyak hal yang benar tapi juga berkemungkinan salah. Namun seperti halnya cinta yang tidak bisa dinalar dan hanya bisa dirasa, mungkin seperti itulah konsep saya ini untuk PK 42.

Kepada kawan-kawan angkatan PK 42 saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada anda semua. Sungguh suatu kehormatan tersendiri dapat mengenal para calon pemimpin bangsa masa depan Indonesia seperti anda semua. Teriring doa untuk kita semua agar selalu mendapat kebaikan dan keberkahan dalam setiap langkah dan keputusan, yang nantinya membawa Indonesia mencapai titik puncak kejayaan.

Sekejap kita bersua, dalam rindu nan syahdu kita bersama, lalu berkarya penuh gelora untuk Indonesia.

Indra Lukmana, awardee LPDP
PK 42 — Ancala Diwangkara
Puncak Penerang Bangsa

--

--