Banyak Hal yang Berbeda.
Aku berasal dari lingkungan yang homogen.
Minoritas jadi mayoritas di sini. Aku tak pernah — atau sangat jarang — mendengar suara-suara yang diulang-ulang secara periodik.
Bahkan dari lingkungan ku sendiri pun, sebagian besar serupa. Bernyanyi dengan cara yang sama. Melompat, bertepuk tangan.
Masuk SMA, membuka mataku. Tak banyak, hanya sedikit. Aku mulai mengenal tetanggaku. Bagaimana cara mereka berputas, berbaris, berjalan. Sangat berbeda tentunya dari cara kami.
Aku baru tahu.
Tapi semenjak lulus SMA, semuanya berubah.
Di sini, aku merasa keluar dari cangkang-ku, dan melangkah menuju dunia. Kenyataan sebenarnya. Sebagaimana aku tahu bagaimana lingkungan ku dulu bertindak, di sini pun ada berbagai macam. Berbagai macam. Sangat banyak rupanya, yang selama ini tak pernah aku temui, tak pernah aku lihat.
Belum lagi yang di sebrang. Setengah tahun di sini, mengajariku lebih banyak soal mereka di bandingkan 17 tahun hidupku di kampung halaman.
Begitu banyak perbedaan. Begitu banyak potensi. Begitu banyak yang harus dipelajari.