Not Many People Understand Us.

Jechriswa
Inevitable Midnight Screams
5 min readAug 19, 2017

Tidak!
Tidak banyak orang memahami kami, tidak banyak orang memahami permasalahan kami, tidak banyak orang mengerti kerja keras kami.

Tidak banyak orang merasakan kebahagiaan kami.

Air.

Semenjak pertamakali menapakan kaki ku di OSKM ITB 2015 waktu itu, sebagai maba aku tahu suatu hari nanti aku akan ikut divisi perform (tentunya aku belum tau waktu itu sebutan nya ‘divisi perform’). Dan semenjak aku masuk divisi perform Integrasi ITB 2016, aku telah menentukan bahwa aku akan ikut divisi perform untuk Kaderisasi Awal Terpusat selanjutnya (tentunya aku belum tau waktu itu, bahwa selanjutnya KAT kembali menjadi OSKM bukan Integrasi). Dan benar kenyataan nya aku menjalani semua itu.

Masyarakat Sosmas

Senang, intinya sih senang, aku berada disini. Seakan lari dari dunia pendidikan Rekayasa Kehutanan sejenak, dan berasa menjadi anak ‘seni’. Aku yang jauh jauh dari Jatinangor, tinggal di bandung untuk mengurus perform. Disaat aku bisa mengurusi kesibukan lain, liburan, atau pulang kerumah. Aku memilih untuk kembali ke dunia ini, merasakan nya untuk yang terakhir kali. Dan kali ini aku banyak menemukan rasa baru.

Masyarakat Sospol

Aku meninggalkan banyak hal untuk mengikuti hal ini. Hal-hal yang tidak bisa dibilang sepele. Aku membayar banyak waktu, keringat, darah dan tanggung jawab disini. Sepatu salah satunya, charger contoh lain nya, tapi yang jelas bukan lemak.

Menuntaskan kewajiban ku di tempat aku berasal dan menunaikan kewajiban ku disini (Meski terkadang aku sedih, aku melewatkan banyak hal disana). Sakit hati dan emosi yang meluap luap juga kerap kali terjadi. Drama-drama mini yang tidak begitu aku perhatikan, dan ucapan maafku kepada orang yang terkena luapan emosi ku (maaf ya he he he).

Entahlah, memikirkan dua dunia disaat yang bersamaan seringkali membuat ku sedih. Sifat dualisme dan kepribadian ganda, pulau diantara dua alam seringkali membuat ku gundah gulana, mempertanyakan eksistensi, mempertanyakan alasan esensi dasar kenapa aku disini. dan kenapa aku bertahan. Mungkin karna aku bertemu dengan orang-orang yang luar biasa disini.

Cahaya

Orang-orang baru, menarik, asik dan unik. Dari yang bersifat ‘ratu’ tidak mau kotor, ‘nanti hehehe menye dulu ah’, hingga ke yang ‘bodo amat lah ya’. Dari yang suka ribet sendiri, panikan, penuh dengan solusi, teledor selalu mencari hape hingga si pengingat sampah (aku). Orang-orang dari penjuru ITB (namun kebanyakan FSRD sih he he he), yang lagi-lagi harus berhadapan dengan yang namanya orientasi studi di jurusan nya masing masing (I choose not to talk about that, or maybe later in a different post).

Betapa dinamisnya dunia mereka, selalu berubah. Mempelajarinya dari luar, seakan anak student exchange dari planet Jatinangor mampir di dunia baru.

Masyarakat Karya

Dari orang orang ini aku belajar banyak hal. Sangat banyak hal. Betapa bahwa setiap detail adalah penting. dan tidur larut pagi tidak masalah asal hasil memuaskan. Cara kerja yang sama sekali berbeda dengan ku. Cara ku sih “yang penting jadi” seakan sangatlah kontras dibandingkan “capek gapapa yang penting bagus.” Lelah memang, membuat semua kostum ini, tapi hasilnya?

sangat memuaskan.

Maskot OSKM ITB 2017 Samala, Agardhi, Arka (aku), berfoto bersama Ketua Bidang Kreatif dan Ketua Divisi Perform

Apresiasi, terhadap kostum, sangat sangat keren indah bagus nan mempesona. Apresiasi terhadap semua latihan kita, yang terbayar sorakan maba, senyum mereka, tegang mereka dan rasa penasaran mereka. Apresiasi terhadap musik, karya kesukaan ku, sospol super keren, cahaya yang agung dan sosmas yang dingin (dan masalah yang seram). Apresiasi terhadap artistik, pembuat rumah-rumah masyarakat, patung2 kecil, dan mega property. Apresiasi grafis dan panduan visual serta warna warna nya. Mungkin ini yang terakhir bagiku, tapi ketika aku berada ditengah maba, aku tak akan pernah melupakan rasa itu. Deg-degan, senang, bingung positif, euforia.

M A S A L A H

Setelah ini apa?

Setelah ini aku tidak akan lagi mendengar kata detailing dan aku tidak akan lagi mendengar kata eksplorasi selain eksplorasi hutan.

Setelah ini tidak ada lagi nasi korea, nasi jepang, nasi jamur, 86 dan sedap malam on daily basis.

Setelah ini tidak ada lagi menyembunyikan logo himpunan demi ngostum di gedung.

Setelah ini aku tidak akan lagi belanja kain kain menarik dengan bermacam tekstur.

Setelah ini tidak ada lagi pemandangan indah di Delpi Resort.

Setelah ini,

Setelah ini,

aku akan rindu.

Bidang Kreatif OSKM ITB 2017 setelah Opening Performance OSKM ITB 2017

Biarlah orang tak mengerti pekerjaan kita,
Biarlah orang menyepelekan kita,
Tapi kita tahu rasa bahagia kita nyata,
dan rasa bangga kita patut kita junjung tinggi.

Sekarang alasan ku kembali ke Kampus Ganesha bertambah lagi.

--

--

Jechriswa
Inevitable Midnight Screams

a novice forester, who wrote about anything that come across his mind.