The road we have to walk

Jechriswa
Inevitable Midnight Screams
2 min readSep 6, 2016

Jalan yang harus kita jalani.
Tembok yang harus kita lalui.
Gunung lembah berduri yang harus kita arungi.

Aku, akhirnya menapakan kaki di jurusan Rekayasa Kehutanan. Setelah setahun berangan-angan dan berandai andai rasanya seperti apa, sekarang aku merasakan nya. Meskipun apa yang kurasakan hanya sebagian awal dari apa yang sesungguhnya ilmu rekayasa kehutanan ini.

Proses kaderisasi, adalah salah satu fase yang harus dilewati. Entah hanya di ITB saja atau memang semua perguruan tinggi seperti itu. Aku merasa ini hal yang lazim, khususnya mengenai ilmu kehutanan sendiri, tentunya proses kaderisasi sangatlah penting.

Setelah mengikuti rangkaian acara tersebut — dan bersusah payah menyesuaikan dengan jadwal ku yang lain (baca: perform) — akhirnya aku (kami, seangkatan) pun telah berhasil melaluinya.

Anggota Muda

Banyak yang bilang “anggota muda” adalah antek antek dari HMJ untuk melakukan kaderisasi diluar kaderisasi yang sudah ditetapkan rektorat, yaitu 5 hari atau 40 jam. Kupikir peraturan tersebut sangat tidak relevan dengan jurusan kami. Bagaimana mungkin menciptakan rimbawan yang handal hanya dalam kurun waktu 5 hari atau 40 jam? Dengan adanya status sebagai anggota muda, artinya masih banyak hal yang harus kami pelajari, jalani, dan resapi.

Terlepas semuanya itu, aku mempelajari banyak hal. Kekeluargaan, kebersamaan dan tentunya ilmu lapangan. Benar kata mereka, kekeluargaan tidak akan muncul sendiri jika tidak ditempa. Meski pada saat ini mungkin belum sempurna kekeluargaan kami, tapi kuyakin kekeluargaan akan tumbuh, dengan berjalan nya waktu, dan mabim-mabim selanjutnya.

Salah satu hal yang ingin ku saluti adalah bagaimana panitia menyusun segalanya dengan rapi dan teratur. Beresensi. Tidak seperti osjur lainya yang menyusahkan. Berat? tentu. Tapi semuanya memiliki makna, dan tidak sembarangan.

HMH SELVA ITB

Akhir kata, aku senang, bersyukur, bangga menjadi bagian dari sebuah himpunan. Karena pada dasarnya, himpunan itu lebih dari sekedar jahim, dan kuliah itu lebih dari sekedar akademik.

--

--

Jechriswa
Inevitable Midnight Screams

a novice forester, who wrote about anything that come across his mind.