Negara, Status Quo, dan Artificial Intelligence

Surya Alam
INFIDEA
Published in
3 min readSep 2, 2021

Mari kita lihat bagaimana Hubungan Internasional menelaah aplikasi Artificial Intelligence/AI dalam penggunaan militer. Perkembangan zaman memaksa kita untuk menyesuaikan dengan perubahan dan memanfaatkan perubahan tersebut, terutama jika kita berbicara mengenai teknologi. Begitu pun negara, negara setidaknya harus menyesuaikan pada perubahan global agar dapat mempertahankan Status Quo mereka. Penemuan AI saat ini telah memberikan banyak perubahan, utamanya dalam segi otomatisasi, mobilitas dan efisiensi. Manfaat ini memberikan perubahan masif terhadap pola hidup masyarakat.

Photo by Possessed Photography on Unsplash

Bagaimana jika Negara memanfaatkan AI dalam Militer?

Tidak dapat dipungkiri jika negara akan selalu mempertahankan keamanannya dari segala potensi ancaman. Segala cara dilakukan, apapun itu negara akan mengalami situasi dilema jika menemui negara yang lebih superior dibandingnya. Situasi ini menyebabkan negara harus bertindak dan berlomba untuk saling mendominasi kekuatan. Sejarah mencatat jika Perang Dunia hingga Perang Dingin telah banyak menimbulkan kekacuan. Kolonialisme dan imperialisme dianggap sebagai sebuah pembenaran logis, sebab secara praktis sumber daya hanya dapat diraih dengan metode tersebut. Hilangnya rasa kemanusiaan, meningkatnya ketamakan telah menciptakan tinta merah bagi sejarah umat manusia, dengan hadirnya AI dalam keamanan militer apakah sejarah akan kembali terulang?

Photo by Levi Meir Clancy on Unsplash

Tentu kita tidak dapat menafikan jika AI sebenarnya berpotensi menyebabkan konflik baru dan merusak tatanan dunia saat ini. Apa potensinya? Saya mengutip dalam buku berjudul “Military Applications of Artificial Intelligence: Ethical Concern in an Curtain The World” (2020), disebutkan jika risiko penggunaan AI ini dapat muncul dalam tiga kemungkinan.

Pertama, AI berpotensi mengalami disfungsi karena kelebihannya yang mampu membuat keputusan secara cepat dan akurat. Namun dalam dunia militer hal ini dapat menjadi bumerang, karena kecepatan dan akurasi belum tentu tepat bagi output pengambilan keputusan, Dikhawatirkan kelebihan tersebut justru menyebabkan ketidakmampuan AI dalam membedakan antara kombatan dan non-kombatan atau jenis ancaman dan anomali sistem. Kemungkinan kedua, AI menyebabkan terjadi perang teknologi (Arm Race) sehingga eskalasi ancaman tentu akan semakin meningkat, poin ini sesuai pada argumen saya sebelumnya, jika tidak ada negara yang tidak merasa terancam ketika negara lain berhasil unggul bahkan dalam satu langkah saja. Kemungkinan ketiga, pihak militer akan jauh lebih percaya dan bergantung pada segala keputusan yang diambil oleh AI. Mengapa kemungkinan ketiga ini dapat menjadi ancaman? Seperti pada kemungkinan pertama AI tersebut dapat mengalami ‘automation bias’, yang diartikan sebagai kondisi dimana manusia telah mempercayakan segala keputusan kepada AI, dan berpotensi melahirkan masalah baru.

Photo by Glenn Carstens-Peters on Unsplash

Setelah mendengar pandangan tersebut tentu anda pasti berpikir jika saya adalah seorang postmodernist. Tentu tidak sepenuhnya, saya mendukung adanya kolaborasi teknologi, dan AI adalah masa depan kita. Seperti layaknya kita menggunakan sebuah pisau, berbahaya atau tidak tergantung pada tujuan masing-masing. Terkhusus di Indonesia sendiri AI memiliki peluang besar sebagai objek pengembangan dan riset, melihat betapa banyaknya talenta tanah air yang berbakat di bidang tersebut. Akan sangat berguna bagi militer Indonesia untuk meningkatkan kajian dan riset teknologi AI. Ilmu pengetahuan selalu dan akan terus berkembang, kita tidak dapat memastikan bagaimana kondisi dunia ke depan. Ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian yang dapat kita percayai, maka mempersiapkan dan terus belajar menjadi jalan umat manusia untuk menghadapi ketidakpastian yang akan datang.

Sekian dalam tulisan ini, salam literasi! Terima kasih. Berikan komentarmu mari kita diskusikan. :)

Referensi:

Morgan, Forrest D., Boudreaux, Benjamin, Lohn, Andrew J., Ashby, Mark, Curriden, Christian, Klima, Kelly, Grossman, Derek. (2020). Military Applications of Artificial Intelligence: Ethical Concern in an Curtain The World. Pp. 21–22. Santa Monica, Calif: Rand Corporation.

--

--