#INHANDSTALK 1 — How to Create A Successful Campaign Plan And How Social Media Take Part On It

INHANDS AGENCY
inhandsagency
Published in
4 min readFeb 25, 2020

Dalam rangka memberikan insight baru kepada para karyawan di Inhands Agency, Rabu kemarin (31 Agustus 2019) Inhands mengadakan sharing session dengan seorang pembicara yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia marketing. Amertya Ardya Oktoriano Putantri, atau yang akrab dipanggil dengan Meta, memaparkan materi tentang bagaimana menciptakan strategi campaign dan memanfaatkan peran media sosial di dalamnya.

Penggunaan media sosial dalam rangka membangun awareness di masyarakat, tidak lagi dapat dipandang sebelah mata. Derasnya arus pertukaran secara daring, membuat media sosial menjadi salah satu kanal yang diperhitungkan dalam penyampaian marketing campaign sebuah brand.

Meski begitu, agar campaign kita dapat berhasil, penggunaan media sosial haruslah diiringi dengan strategi yang tepat. Lalu, bagaimana seharusnya kita menyusun strategi marketing campaign di media sosial, agar brand kita dapat dikenal luas oleh masyarakat? Dengan pengalamannya sebagai Senior Business Analyst di Traveloka dan Marketing Associate di Circles.Life, Meta mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

  1. Kenali Brand dengan Baik Sebelum Memulai Campaign

Sebelum bicara lebih jauh tentang bagaimana menciptakan strategi marketing campaign yang efektif, mari mundur beberapa langkah ke belakang untuk mengevaluasi seberapa jauh kamu mengenal suatu brand.

Cara membangun branding yang baik adalah dengan mengenal produk yang ditawarkan oleh suatu brand secara menyeluruh. Kenalilah apa yang menjadikan produkmu lebih unggul dibanding brand kompetitor, atau setidaknya apa yang membedakan produkmu dengan produk-produk sejenis lainnya. Selanjutnya, yang perlu kita lakukan setelah memberikan definisi pada produk, adalah dengan menentukan target pembeli. Tentukan mana rentang usia yang akan kamu sasar. Nantinya, hal ini akan berpengaruh pada penggunaan ‘tone’ di setiap unggahan media sosial brand milikmu.

– Buat Cerita yang Menarik dan Konsisten

Setelah mengenal produk dan brand dengan baik, serta telah menentukan target pasar, yang kamu harus lakukan selanjutnya adalah menciptakan story-telling yang menarik. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah story-telling, adalah tentang bagaimana cerita yang kita sampaikan dapat diterima oleh para audiens. Sehingga ketika audiens melihat story-telling yang kita sampaikan, mereka bisa merasa ‘klik’ dan senasib dengan kita.

Lebih jauh, dalam bukunya yang berjudul “Storytelling! Beriklan Lewat Cerita”, Budiman Hakim yang juga seorang Creative Director Macs909, menjelaskan bahwa story-telling merupakan sarana menyampaikan pesan agar dapat diingat oleh penonton. Berbeda dengan teknik hard-selling yang seakan memaksakan kehendak agar customer mau membeli, story-telling digunakan dalam rangka membangun interaksi antar brand dengan audiens dan sebagai sarana untuk meningkatkan awareness.

Selain membangun cerita yang menarik. Kamu juga perlu menciptakan ‘One Line Key Message’ yang konsisten. Konsistensi dalam menyuarakan campaign adalah kunci strategi marketing yang baik. Tidak hanya penyampaian campaign yang konsisten, setiap desain yang kita perlihatkan haruslah punya tone yang sama, sehingga mudah diingat oleh audiens.

Secara khusus, Meta menyebut campaign Gojek dengan key message #PastiAdaJalan, sebagai salah satu campaign yang berhasil. “Gojek berhasil membangun campaign #PastiAdaJalan. Meski Gojek menggunakan approach yang berbeda, atau bahkan menyajikan cerita yang berbeda, namun campaign tetap sama: #PastiAdaJalan,” Ungkapnya.

Campaign #PastiAdaJalan yang sudah melekat di setiap lini iklan Gojek, juga didukung oleh desain yang konsisten, yaitu dengan menggunakan tone warna yang sama.

– Pilih Media Mana yang Paling Tepat untuk Menyuarakan Campaign

Setelah sudah menentukan story-telling and menciptakan key message yang mendefinisikan brand, yang harus dilakukan adalah menentukan media yang tepat untuk menyuarakan campaign kita. Setiap saluran memiliki tujuan berbeda. Seperti misalnya, membangun awareness lebih tepat jika beriklan lewat Facebook, Instagram atau YouTube Ads.

Lain halnya jika ingin meningkatkan engagement atau interaksi antar brand dengan audiens, media yang cocok digunakan adalah Facebook dan Instagram. Untuk dapat menarik audiens untuk melakukan purchasing terhadap produk kita, bisa juga menggunakan jasa Key Opinion Leader (KOL) atau biasa dikenal dengan Influencer.

Setelah menjalankan campaign, jangan lupa untuk melakukan evaluasi terhadap hasil campaign di kanal-kanal media sosial yang kamu gunakan. Seperti kanal media yang paling banyak menghasilkan interaksi dan pembelian produk. Dari sanalah, kita bisa menentukan, lewat media mana kita akan beriklan.

2. Peran Media Sosial dalam Menjanlankan Campaign

Sebagai platform pertukaran informasi yang menjangkau orang banyak, media sosial seringkali disalah artikan sebagai sarana utama untuk mendapatkan customer. Padahal, ungkap Meta, seharusnya peran media sosial lebih kepada ranah untuk berinteraksi dengan audiens.

Konten yang diunggah di sosial media haruslah menarik, sehingga audiens tertarik untuk mengenal brand dan menciptakan interaksi dengan brand. Kembali lagi ke peran story-telling dalam sebuah campaign, cerita yang menarik akan selalu mencuri atensi publik. Dari sanalah audiens akan terpanggil untuk mulai memberikan perhatian kepada brand kita, sampai akhirnya memunculkan pertimbangan untuk lebih mengenal brand lebih jauh.

Belakangan, fenomena viral di internet kian menghantui para brand untuk membuat konten yang dimaksudkan untuk tujuan serupa. Konten yang viral memang dapat mengundang lebih banyak audiens baru yang mengunjungi media sosial suatu brand, namun, apabila kamu tidak bisa memanfaatkan momen dan tidak punya daya tarik lebih jauh, para audiens tersebut bukannya tidak mungkin akan pergi dan melupakan campaign brand milik kamu. Pada akhirnya, membuat campaign untuk sekadar viral bukanlah jawaban yang tepat.

Untuk itu, perhatikan beberapa hal di bawah ini untuk menunjang keberhasilan campaign kamu di media sosial:

  • Right Purpose: Tentukanlah objek yang jelas. Definisikan dan kenali brand secara terperinci. Serta temukan apa yang menjadikan brand kamu special dibanding brand kompetitor;
  • Right Timing: Memanfaatkan momen adalah strategi marketing terbaik. Gunakan berita yang sedang dibicarakan oleh khalayak luas, sebagai waktu untuk membuat konten;
  • Right Audience: Tentukan target audiens yang tepat, sehingga konten kamu lebih terfokus dan tepat sasaran;
  • Right Platform: Tetapkan di kanal media sosial mana kamu akan menjalankan strategi campaign kamu. Jangan lupa untuk gunakan jasa beriklan di media sosial, dan evaluasi mana kanal media sosial yang paling efektif.
(foto karyawan Inhands Agency dengan Kak Meta)
(foto karyawan Inhands Agency dengan Kak Meta)

--

--

INHANDS AGENCY
inhandsagency

Hi, we are INHANDS AGENCY! We love creating things for big thinkers. We develop ideas for branding, media activation & all other digital solutions.