Startup Coop

anis saadah
InnoCircle
Published in
4 min readJan 9, 2019

Startup, sebuah tema yang menjadi sorotan utama akhir akhir ini. Disaat beberapa anak muda berusia tiga puluh tahunan berhasil membangun perusahaan rintisan digital dengan asset trilliunan dalam kurun waktu yang sangat cepat. Kolom media dibanjiri dengan berita kisah sukses para founder dengan teroboson anti mainstream yang diciptakanya.

Dan kita dalam hati diam diam ingin menjadi seperti mereka.Mulai mendirikan perusahaan startup dan berharap mendapatkan golden tiket melalui mendapatkan pendanaan investasi trilliunan. Itulah kenapa di Indonesia jumlah startup menurut startupranking.com menempati urutan ke lima di dunia, mengalahkan negara negara maju dikawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan bahkan Singapore.

Apakah kalian tahu apa itu sebenarnya Startup?

Jika kita bertanya pada generasi millennial urban, tiga dari lima orang akan memilih bekerja di startup. Berada pada ekosistem kreatif, rekan kerja yang berpikiran terbuka, kolaboratif dan tanpa birokrasi yang berbelit.Startup memang dikenal sebagai perusahaan yang lincah atau gesit dan akhir akhir ini menjadi andalan bagi negara dalam memecahkan persoalan ekonomi sosial.

Merujuk pada pendefinisian startup sendiri kita akan menemukan banyak sekali definisi yang berbeda beda. Bisa dibilang setiap artikel yang kita buka akan memberikan definisi sendiri.

A startup or start-up is started by individual founders or entrepreneurs to search for a repeatable and scalable business model. More specifically, a startup is a newly emerged business venture that aims to develop a viable business model to meet a marketplace need or problem. (Wikipedia)

“A startup is a company working to solve a problem where the solution is not obvious and success is not guaranteed,” says Neil Blumenthal, cofounder and co-CEO of Warby Parker.

Penulis, secara lebih sederhana mendefinisikan startup sebagai perusahaan rintisan yang berbasis inovasi digital yang memiliki pertumbuhan cepat melalui platform dan menyelesaikan persoalan masalah.

Meskipun jika diartikan secara harfiah hanya perusahaan rintisan, tetapi startup berbeda dengan UMKM. Perbedaan mendasar pada bisnis modelnya. Jika umkm tidak bisa discalable dan pertumbuhanya lambat sebaliknya dengan startup. Startup dia perusahaan yang baru berdiri tapi memiliki pertumbuhan cepat dan menyelesaiakan persoalan sosial dengan cara inovatif. Maka sebagain startup berbasis teknologi.

Perbedaan UMKM dan Startup

Startup Coop

Sebagian besar pelaku startup terlalu fokus pada digitalisasi dan fokus pada produk, sehingga sering melupakan apa yang menjadi substansial dalam kerangka perusahaan kedepanya. Targetnya mendapatkan investasi hingga masuk pada tahap IPO (Initial Public Offering).Mereka menyebutnya sebagai starup Unicorn.

Sejarah mengapa di sebut Unicorn, karena hewan tersebut langka layaknya startup yang mencapai tiik IPO pada waktu itu hanya beberapa. Istilah ini di inisiasi oleh Sillicon Valley.

Startup Unicorn, pada titiknya saham pada perusahaan yang sudah dirintis sejak awal akan terdelusi oleh modal dari Investor. Melalui badan hukum yang sebagain besar digunakan startup adalah Perseroan Terbatas (PT) maka besaran modal lah yang akan menetukan arah kebijakan.

Kepemilikan menjadi hal yang krusial, karena selain akan berpengaruh pada pembagian keuntungan juga yang paling krusial pada titik pengambilan suara kebijakan dan kepemilikan data. Jika hari ini startup Indonesia menyerap data dan kepemilikan terbesar dari para investor asing, maka bisa dipastikan siapa yang akan menikmati hasil olahan data tersebut.

Contoh kasus di Indonesia yakni founder tiket.com, Natali Ardianto keluar dari perusahaan yang dia rintis setelah diakusisi oleh Blibli.com ( sumber ). Meskipun tidak disebutkan alasan dia keluar, tetapi ini menjadi kejanggalan ketika dia keluar setelah diakusisi.

Beberapa founder startup sudah mengeluhkan dengan kultur startup unicorn, mereka membuat pendekatan lain melalui bootstrapping atau menjalankan startup tanpa melalui pendanaan di awal dan menyebut diri mereka sebagai startup Zebra.

Contoh kasus di Indonesia yakni founder tiket.com, Natali Ardianto keluar dari perusahaan yang dia rintis setelah diakusisi oleh Blibli.com ( sumber ). Meskipun tidak disebutkan alasan dia keluar, tetapi ini menjadi kejanggalan ketika dia keluar setelah diakusisi.

Mengapa Zebra karena dari karakteristik hewan tersebut cenderung berkelompok sebagai simbol kolektif dan garis warna ditubuhnya hitam putih memberikan simbol sebagai sisi yang profit sekaligus memberikan dampak sosial ke masyarakat.

Model Startup Zebra perlu memilih badan hukum yang sesuai dengan karakteristik nya. Disini satu satunya legal hukum yang sesuai adalah startup coop atau startup koperasi

Startup coop adalah perusahaan rintisan berbasis inovasi digital dengan tata kelola koperasi pekerja secara sustainable.

Jenis koperasi pekerja ini berbeda dengan koperasi konvensional yang hari ini sering kita temua di media. Koperasi konvensional keanggotaanya adalah orang orang yang bekerja dan yang menggunakan layanan usahanya. Lain halnya dengan Koperasi pekerja, yang bisa menjadi anggotanya hanyalah para pekerja di perusahaan itu.

Di Indonesia model ini masih belum ada atau belum marak, tetapi model ini sudah ada sejak 1956 koperasi pekerja Mondragon. Koperasi ini menjadi sektor ekonomi utama di Spanyol dan dimiliki oleh para pekerjanya.

Mengapa Startup Coop?

Koperasi pada dasarnya perusahaan yang dikendalikan oleh people bukan capital. Pada skema koperasi tidak ditentukan pada besaran saham, tetapi kontribusi orang tersebut pada perusahaan. Dalam pengambilan kebijakan tahunan di koperasi dikenal dengan One Man One Vote, di perusahaan konvensional One Share One Vote.

Dalam kerangka di bawah ini, semua lini managamenet baik low, middle atau high tetap bisa memberikan suara dalam arah kebijakan perusahaan. Meskipun struktur Low digambarkan jauh dari titik pusat itu berarti suara yang dia miliki tidak begitu besar,

Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Startup Coop

Dari sisi kepemilikan asset, koperasi ibaratkan kue yang akan dibagikan lebih adil ke semua orang. Tidak hanya segelintir orang pemilik capital.

Penulis meyakini abad 21 ini adalah era baru dalam entrepreneurship dan startup akan tumbuh seperti bunga musim semi. Startup Coop bisa menjadi jalan lain untuk para millennial yang sedang menyambut dengan sukacita era baru ini.

--

--

anis saadah
InnoCircle

Imagination Is More Important Than Knowledge -Albert Einstein | Cooperator | Social Enterpreuner