Merayakan Peran “WFH Mom” — Frida Kusumastuti

Frida Kusumastuti
Inside Mamikos
Published in
3 min readDec 22, 2023

Selamat menjadi ibu! Sebuah peran yang disandang selepas melahirkan buah hati, seseorang yang paling dirindu untuk dijumpa. Akhirnya, anugerah yang dinanti selama dua ratus delapan puluh hari menghadirkan wujud indahnya.

Bagi perempuan yang sebelumnya bekerja, saat cuti melahirkan usai, tentu akan dihadapkan pada pilihan pelik: Apakah akan kembali berkarir atau merawat yang terkasih sepenuhnya?

Menjadi Mamiteam membuatku merasa beruntung sebab tak perlu melalui dilema seperti itu. Syukurlah, Mamikos masih memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah. Aku jadi dapat melanjutkan impian merajut karir, sambil menyusun impian baru untuk membesarkan putri pertamaku secara langsung. Bahkan sesekali aku bisa merasakan jadi sosok ibu lain; jadi ibu pekerja kantoran setiap monthly catch up, serta menjadi ibu rumah tangga jika akhir pekan tak ada urusan kerja.

Perempuan beranak juga berhak untuk terus mengembangkan dirinya dengan berkarir. Tetap ingin bekerja bukanlah karena mengedepankan ego, melainkan sebuah upaya mempertahankan kemampuan serta manfaat yang telah diperjuangkan selama ini. Sehingga, sang anak nanti ikut menikmati hasil panennya. Jika karirku berhasil, aku dapat melatih putriku dengan pengalaman yang sudah kuarungi. Memberi bekal untuk masa depannya. Menunjukkan arah agar tak tersungkur dalam kesalahan yang sama. Dan membiayainya.

Di lain sisi, semua ibu pasti tak mau berjarak dengan anaknya. Sepertiku terhadap putriku yang ingin sekali memiliki kedekatan yang lekat, yang paling mengenal seluruh ia, yang dapat saling mencurahkan cerita, memastikan kondisinya kapan saja, dan menyaksikan setiap langkah hidupnya. Bekerja dari rumah membuatku selalu hadir merawat tanpa alpa. Tanpa keterbatasan waktu, aku bisa menyuapinya, memandikannya, menyusuinya, melatihnya berjalan, menenangkan tangisnya, semuanya dengan tanganku sendiri.

Tapi bekerja dari rumah bukan berarti seenaknya mengesampingkan pekerjaan demi kepentingan pribadi karna minim pengawasan. Melainkan, agar dapat memaksimalkan fleksibilitas dalam mengatur aktivitas sehingga lebih produktif dan hidup seimbang. Aku tak membatasi waktuku terhadap pekerjaan maupun putriku. Selama mataku terjaga, aku siaga pada keduanya. Jika ada urusan mendesak pekerjaan, kapanpun tidak masalah menghubungiku walau itu di luar jam kerja. Karena dalam rentang Senin ke Jumat, pukul delapan sampai tujuh belas, juga tiada mungkin tak mencuri waktu untuk mengurus putriku.

Memang hari-hari yang dialami tak selalu mudah. Awalnya malah sangat kacau. Kebetulan aku menjalani dua peran baru. Di saat lahiran, aku juga mendapat promosi jabatan. Maka perlu beradaptasi pada keduanya. Aku belajar mengendalikan perasaan, bertahan pada kondisi tertekan, mengelola prioritas, dan banyak hal. Kadang ambisiku sendiri yang membuatku memaksakan diri. Padahal seharusnya sadar bahwa aku tak akan sempurna dalam bekerja seolah tidak sambil mengasuh anak, pun tak akan mengasuh anak dengan sempurna seolah tidak sambil bekerja.

Meski terkadang bergejolak dalam menjalani setiap dinamikanya, aku lebih memilih begini dibandingkan jika harus kehilangan salah satu, apalagi dua-duanya. Aku ingin karirku dan putriku bertumbuh beriringan sebab diriku yang terlibat. Dapat bekerja dari rumah adalah hadiah untuk para ibu. Selamat merayakannya!

Selamat hari ibu!

Frida Kusumastuti

Business Development Lead Mamikos

--

--

Frida Kusumastuti
Inside Mamikos
0 Followers
Writer for

Aku sadar saat malam dan lupa pada siangnya