Bagaimana menghadapi klien yang enggak begitu paham UI/UX tapi cukup rewel?

Dwinawan
Insight
Published in
2 min readMay 4, 2019

Pertanyaan ini diambil dari sesi QnA yang saya adakan di Instagram. Saya jadikan artikel karena pertanyaan nya cukup menarik dan agar bisa dibaca oleh lebih banyak orang

Jawaban saya…

Jangan melabeli klien dengan hal hal negatif. Seperti “Rewel, Cerewet, Galak” , Karena akan membuatmu berpandangan negatif ke klien.

Bisa jadi memang cara ,nada atau intonasi berbicara nya seperti itu.

Jangan menganggap klien adalah orang bodoh. Karena akan membuatmu mengabaikan semua perkataan ataupun masukan dari klien.

Bisa jadi ia memberikan masukan berdasarkan pengalaman-nya. Masukan berdasarkan pengalaman adalah hal yang valid dan bisa dijadikan bahan pertimbangan

Seorang designer tidak hanya dituntut untuk jago membuat sebuah design yang bagus. Tetapi juga dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik.

Pahami apa yang sebenarnya klien mu butuhkan, ajak bicara selayaknya teman

Beberapa hal yang bisa kamu coba agar komunikasi mu dengan klien lebih lancar adalah:

  • Jika klien mu bukanlah designer atau tidak memiliki pengetahuan design, akan ada gap atau kesenjangan pengetahuan mengenai design. Jadi saat memberi tahu klien mu bagaimana sebuah design yang bagus, berikanlah contoh berupa gambar, kamu bisa mengambil screenshot gambar atau merekam video dari aplikasi atau website yang sudah live.
  • Saat ngobrol dengan klien, hindari menggunakan istilah istilah design seperti wireframe, high fidelity design. Coba gunakan bahasa yang lebih mudah dipahami atau menggunakan bahasa keseharian. Seperti menggunakan kata “Sketsa” dibandingkan “Wireframe”
  • Asumsi membunuhmu, Jangan cepat percaya bahwa asumsi mu selalu benar. Komunikasikan asumsi mu ke klien, agar tidak terjadi salah paham.

Semoga bermanfaat :)

--

--

Dwinawan
Insight

Co-Founder Paperpillar • UI Designer • Love to create design exploration on dribbble.com/dwinawan • Have a question? find me on twitter.com/dwinawan_