Andi adalah seorang freelance UI Designer yang setiap hari mengerjakan proyek design dari klien. Dinamika dunia freelance dan design sudah ia alami selama beberapa tahun. Pengalaman menyenangkan dan kurang menyenangkan pernah Ia alami.
Salah satu pengalaman yang kurang menyenangkan adalah…. saat ia mengerjakan design aplikasi sebanyak 50 halaman dengan menggunakan aplikasi Sketch. Dan saat Ia menyerahkan semua file itu ke klien, sang klien berkata “Saya tidak bisa menggunakan aplikasi sketch, apakah kamu bisa memberikan saya file Photoshop?”
Dan akhirnya… Andi harus membuat ulang ke 50 halaman tersebut dengan menggunakan Photoshop.
Kesalahan yang Andi lakukan sebenarnya sangat kecil.
Di awal project, Andi lupa menanyakan file apa yang dibutuhkan oleh si klien ketika serah terima project.
Tetapi karena lupa menanyakan hal tersebut… efek nya sungguh luar biasa.
Belajar dari pengalaman Andi, berikut beberapa hal yang sebaiknya kamu diskusikan dengan calon klien mu sebelum memulai proyek desain
1. Overview Project
Minta klien untuk menjelaskan gambaran besar project nya. Jika ada sesuatu yang belum jelas, langsung tanyakan. Jangan berkata “I see” atau “Oke” sebelum kamu benar benar paham. Karena ketika klien mendengar kata tersebut, mereka berasumsi kamu sudah paham.
2. Pahami Bisnis mereka
Coba minta calon klienmu untuk menjelaskan mengenai bisnis mereka. Apa masalah yang mereka coba pecahkan, bagaimana solusi yang mereka tawarkan.
Dengan memahami hal tersebut akan membuatmu memiliki sudut pandang yang sama dengan mereka dalam melihat project yang akan kalian kerjakan.
3. Tanyakan Hal yang lebih Detail
Setelah mengetahui gambaran besar project dan bisnis si calon klien, maka tanyakan lagi beberapa hal yang lebih detail.
Contohnya.. Project nya adalah pembuatan landing page website sebanyak 5 halaman. Maka ajukan pertanyaan yang lebih detail seperti:
- Informasi apa yang akan ditampilkan di setiap halaman? dan bagaimana prioritas informasinya? mana yang mau ditampilkan lebih dulu?
- Apa yang sebaiknya user lakukan setelah mereka membuka website tersebut?
- Apakah di website tersebut akan menggunakan ilustrasi atau foto?
- Apakah sudah memiliki color guideline? atau aturan penggunaan warna yang sesuai brand perusahaan?
- Apa kesan yang ingin ditampilkan? Apakah Fun, Serius atau Elegan?
- Referensi Website yang disukai? dan kenapa menyukai website tersebut?
- Referensi Ilustrasi yang disukai? dan kenapa menyukai ilustrasi tersebut?
- Dan pertanyaan lainnya yang menurutmu bisa membantumu dalam proses design.
4. Buat Rangkuman
Setelah menanyakan beberapa hal tadi, maka rangkumlah semua informasi yang kamu dapat dalam 1 dokumen. Lalu konfirmasikan ke klien apakah ada informasi yang salah.
5. Memastikan Deliverable
Hal yang paling penting adalah memastikan file apa yang diharapkan oleh si klien saat serah terima project. Apakah file Sketch disertai dengan file PNG atau file Photoshop atau bahkan klien menginginkan file HTML/CSS?
6. Buat Perkiraan (Estimasi) Waktu Pengerjaan dan Harga
Setelah kamu mendapatkan banyak informasi, tentu kamu sudah bisa membuat estimasi/perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project tersebut.
Dalam pembuatan estimasi waktu pengerjaan ini akan lebih baik jika kamu membuatnya seperti ini.
- Hari ke 1 — Membuat Wireframe 5 halaman
- Hari ke 2 — Membuat High Fidelity Design Halaman Homepage
- Hari ke 3 — Membuat High Fidelity Design Halaman About Us
- Begitu seterusnya hingga semua nya selesai
Dengan membuat estimasi seperti itu akan membuat calon klien lebih percaya, karena estimasi yang kamu berikan beserta dengan rencana kerja harian.
What’s Next?
Pada artikel lanjutannya kita akan membahas mengenai hal berikut:
- Mendiskusikan Proses Design selama project berlangsung
- Mendiskusikan Cara Pemberian Feedback
- Mendiskusikan Cara Pembayaran
- Mendiskusikan Kapan Pembayaran dilakukan
- Mendiskusikan Jadwal Kerja
Berikut adalah artikel bagian ke-2 nya