Cara berpikir yang berorientasi pada user

Dwinawan
Insight
Published in
2 min readJun 20, 2016

Awal mengetahui tentang user oriented thinking (Cara berpikir yang berorientasi pada user), yang terpikirkan adalah semua hal yang dibuat harus mempertimbangkan user. Entah itu desain, flow ataupun interaksi. Pokoknya user, user dan user.

Waktu itu, pemahaman tentang user oriented thinking masih sebatas meletakkan sebuah tombol di web/app harus di tempat yang mudah terlihat dan user mudah menjangkaunya.

Ataupun melakukan usability testing untuk memastikan desain yang dibuat mudah dimengerti atau tidak.

Sore itu, temanku sesama desainer sedang berdiskusi dengan beberapa stakeholder. Mereka mendiskusikan sebuah desain. Diskusi terlihat sengit dan sesekali terjadi adu argumen.

Setelah diskusi selesai, aku mengetahui bahwa desain yang digunakan adalah desain buatan temanku.

Aku mendatanginya dan mengucapkan “Wah, hebat kau bisa menang!”. Langsung dia berkata “Bukan aku yang menang, Tapi user.

Sore itu, bertambah pemahamanku tentang user oriented thinking.

Cara berpikir yang berorientasi pada user akan membuat kita berargumen dari sudut pandang user. Argumen yang kita keluarkan bukan untuk mempertahankan harga diri atau mempertahankan hasil pekerjaan yang telah kita kerjakan, Tapi argumen yang kita keluarkan adalah karena kita berpihak ke user.

Cara berpikir yang berorientasi pada user juga akan membuat kita mampu menerima feedback dengan baik, karena kita sadar, feedback yang diterima bukan untuk menjatuhkan tapi untuk membuat produk yang lebih bagus untuk user.

Beberapa hari yang lalu, aku mendatangi teman satu timku, seorang engineer. Aku bertanya sambil menunjukan sebuah desain. “Untuk di bagian ini, kira-kira kalau ada interaksi yang seperti bla bla bla… apakah memungkinkan?

Terdiam sejenak, lalu dia berkata “Coba kamu jelaskan dulu kenapa harus ada interaksi seperti itu? Jika memang masuk akal, dan user memang membutuhkan adanya interaksi seperti itu agar tidak terjadi kebingungan, maka sesulit apapun pasti akan aku coba bikin

Dan, hari itu bertambah lagi pemahamanku tentang user oriented thinking.

Cara berpikir yang berorientasi pada user akan membuat kita mencoba memberikan hal yang terbaik untuk user, sekalipun hal itu sulit dilakukan.

Terima kasih banyak kepada Thomas Budiman yang telah membantu penulisan artikel ini :D

--

--

Dwinawan
Insight

Co-Founder Paperpillar • UI Designer • Love to create design exploration on dribbble.com/dwinawan • Have a question? find me on twitter.com/dwinawan_