Suatu hari terjadi obrolan seorang designer dengan temannya (seorang yang tidak memiliki background ilmu desain dan tidak bekerja di industri desain).
Waktu itu sang desainer melihat temannya menggunakan aplikasi marketplace untuk membeli sebuah barang.
Sang desainer iseng bertanya:
Bagaimana pendapatmu tentang aplikasi nya?
Temannya menjawab:
Aku suka dengan aplikasi ini, karena aku dengan mudah mengetahui status pengiriman barang. Dan menu nya juga enggak ribet, jadi pakainya gampang
Lalu sang desainer kembali bertanya:
Kalau dibandingkan dengan aplikasi yang itu?
Temannya menjawab:
Kalau aplikasi yang itu agak susah buat nyari tahu status pengiriman barang, soalnya menu nya lumayan tersembunyi. Musti pencet-pencet beberapa kali untuk sampai ke halaman status pengiriman barang.
Lalu sang desainer bertanya sekali lagi:
Jadi kamu suka aplikasi ini gara gara kamu bisa dengan mudah ngeliat status pengiriman barang?
Temannya menjawab:
Iya, soalnya kan kalau habis transfer duit, kadang suka khawatir, ini barangku udah sampai mana ya statusnya?
Sang desainer lumayan terkejut dengan alasan temannya yang menyukai sebuah aplikasi karena faktor kemudahan mengakses status pengiriman barang.
Awalnya ia berpikir bahwa temannya akan suka dengan aplikasi tersebut karena tampilan nya yang rapi dan modern.
Designer dan Bubble
Pada sebuah artikel, Tobias Van Schneider menulis:
“We, as designers, create a bubble for ourselves. We visit conferences with only designers speaking & attending. We read magazines & books, from and for designers, and we tend to only hang out with other designers in perfect isolation.
Our view narrows as we limit our field. Only interacting with other designers we avoid ideas or beliefs contradictory to our own. While it makes us feel comfortable & protected, it can also be an inspirational trap.”
Tidak ada salahnya berkumpul dengan sesama designer dan mengobrol tentang design.
Tapi jika kita mau meluangkan waktu untuk ngobrol dengan orang orang non-designer dan membahas tentang pandangan mereka terhadap suatu design, kita akan memperoleh sudut pandang yang baru.
Kita akan mengetahui bagaimana mereka memandang sebuah design. Dan hal itu bisa menjadi bahan pertimbangan kita saat melakukan proses desain.
Semoga bermanfaat :)