1. Alasan
Saat kamu menjalani pekerjaan freelance, kamu bisa mengerjakan 1 project dalam 1 minggu. Hal itu kamu lakukan terus menerus dengan sungguh sungguh.
Banyak klien yang puas dengan hasil kerjamu dan merekomendasikanmu ke rekan bisnis mereka. Sehingga tawaran pekerjaan melonjak.
Kamu bisa menerima 5 tawaran pekerjaan dalam 1 minggu. Tetapi karena kamu masih bekerja seorang diri, kamu hanya bisa mengerjakan 1 project dalam 1 minggu, demi mempertahankan kualitas designmu. Sehingga tawaran pekerjaan yang lain kamu tolak.
Jika kamu sudah sampai tahap ini, dan kamu ingin mengerjakan lebih banyak project, maka saat nya kamu membuat studio desain.
Btw, cerita diatas hanyalah contoh saja….
Setiap orang yang membuat studio desain tentu memiliki alasan mereka masing masing.
Jika kamu berniat membuat studio desain, maka ketahui dulu kenapa kamu ingin melakukan nya. Karena itu yang akan memotivasimu dalam menjalankan studio desainmu.
Apakah alasanmu adalah ingin mengerjakan project yang banyak? apakah alasanmu ingin berbagi ilmu? atau ingin membuka lapangan kerja?.
“Langkah pertama untuk membuat studio desain adalah… mengetahui kenapa kamu membutuhkan untuk membuat studio desain”
2. Delegasi
Apa selanjutnya yang harus dilakukan setelah memiliki alasan untuk membuka studio desain?
Yang paling utama adalah mendapatkan klien nya terlebih dahulu.
Tetapi saya belum punya team untuk mengerjakan proyek dari klien.
Jika kamu belum punya team, tetapi sudah memiliki proyek untuk dikerjakan. Kamu bisa melakukan kolaborasi dengan designer yang lain.
Bagaimana cara berkolaborasinya?
- Pelajari kebutuhan project nya
- Cari designer yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan project
- Lakukan negosiasi harga dengan designer tersebut
- Sepakati alur kerja nya
- Pantau progress nya
- Lakukan reporting atau laporan ke klien hingga project tersebut selesai dengan hasil yang memuaskan.
“Langkah kedua untuk membuat studio desain adalah… belajar men-delegasi-kan tugas dan mempercayakan tugas tersebut kepada orang lain.”
3. Hiring
Kamu telah nyaman melakukan kolaborasi dengan designer lain nya. Tetapi terkadang designer tersebut tidak selalu bisa berkolaborasi dengan mu. Ada saatnya dia sibuk dengan project nya.
Jika kamu ingin sebuah team yang stabil, maka saatnya kamu mempertimbangkan untuk melakukan hiring atau recruitment.
3 kriteria yang bisa kamu pertimbangkan adalah:
- Sikap (Attitude)
- Skill Design
- Culture Fit (Apakah bisa membaur dengan lingkungan kerja dan mengikuti alur kerja nya)
“Langkah ketiga untuk membuat studio desain adalah… tidak terburu buru untuk melakukan proses hiring atau recruitment. Lakukan proses hiring jika kamu memang benar benar membutuhkan nya.”
4. Memberikan gaji untuk dirimu sendiri
Setelah membuat studio design, kamu bisa mengumpulkan 50 juta dalam 1 bulan setelah dikurangi dengan biaya untuk meng-gaji designer designer mu.
Maka yang harus kamu ketahui… 50 juta itu bukan gajimu, tetapi omzet (pendapatan kotor) dari studio desainmu.
Berikan gaji untuk dirimu sendiri. Contohnya, kamu menetapkan gaji untuk dirimu adalah 10juta per bulan. Maka di akhir bulan setelah kamu menghitung omzetnya, segera kurangi untuk meng-gaji dirimu sendiri sebanyak 10juta. Sehingga omzet nya tinggal 40 juta.
Kurangi lagi omzet nya dengan berbagai biaya operasional seperti listrik, snack, internet, dll (katakanlah 5juta) maka omzet nya tinggal 35juta.
Jika sudah tidak ada lagi pengurangan biaya, maka 35juta itu adalah profit (pendapatan bersih) dari studio design mu.
Lalu dikemanakan profit nya? buat rekening baru dan simpan profit nya di rekening tersebut.
Dan nantinya bisa kamu gunakan untuk membeli peralatan peralatan terbaru atau mungkin untuk menyewa kantor sehingga suasana nya jadi lebih nyaman atau hal lain nya yang bisa membuat studio design mu berkembang.
5. Berterima kasihlah kepada team mu
“I’m the best because i work with the best” — Itu adalah salah satu quote dari film Armageddon.
Saat itu Bruce Willis ditunjuk Nasa untuk melakukan misi ke luar angkasa. Tetapi Bruce Willis menolak untuk membawa team yang disiapkan oleh Nasa dan memilih untuk membawa team nya sendiri.
Karena Ia percaya, Ia bisa sampai titik dimana orang orang mengakui bahwa dia adalah yang terhebat di pekerjaan nya dan sampai ditunjuk Nasa untuk misi ke luar angkasa, karena Ia bekerja dengan orang orang hebat, dan orang orang hebat itu tak lain adalah team nya.
Studio Design mu berkembang dan maju, maka berterima kasihlah kepada team mu yang telah membantumu untuk mengembangkan studiomu.
Hargai mereka, dengarkan keluh kesah mereka, beri mereka reward atau penghargaan
Semoga bermanfaat :)