Memulai menjadi UI Designer — Bagian 2, Menyertakan alasan

Dwinawan
Insight
Published in
4 min readAug 16, 2016

Dalam artikel sebelumnya saya membahas beberapa langkah awal menjadi UI Designer, dan artikel ini merupakan kelanjutannya.

Oke…. Jadi kita mulai dari mana? Oh iya, User…

Saat mendesain sebuah UI, pikirkanlah bagaimana nanti user memakainya. Untuk melatih hal itu, biasakanlah mendesain dengan sebuah alasan.

Apa artinya? Design yang Anda buat, komponen yang Anda buat, sebaiknya memiliki alasan yang kuat kenapa diletakkan seperti itu atau berbentuk seperti itu.

Contoh Pertama

Kenapa menu nya ada dibawah?
Karena app ini memiliki 3 menu utama. Dan dalam penggunaan app ini, user cenderung berpindah-pindah dari menu satu ke menu utama lain-nya dalam selang waktu relatif singkat. Maka dari itu, untuk mempermudah user, 3 menu utama ditaruh di bawah dan sisanya ditaruh di menu more yang terletak di paling kanan.

Kenapa ada tulisan yang tebal dan ada yang tidak tebal?
Ini adalah menu Inbox, tulisan yang tebal sebagai penanda belum dibaca. Dan yang tidak tebal sebagai penanda sudah pernah dibaca. Sehingga memudahkan user untuk membedakannya.

Sudah mendapat poin nya?, Apapun elemen yang Anda buat, Sebaiknya memiliki alasan yang cukup kuat kenapa harus berada disitu atau berbentuk seperti itu. Dan alasan itu tentulah harus berpihak kepada user.

Contoh Kedua

Ada dua inputan tanggal, tapi kenapa beda ya?. Padahal kan sama-sama memilih tanggal.
Coba bayangkan jika Anda menjadi user. Untuk mengisi tanggal lahir, lebih mudah memakai format pengisian yang atas atau yang bawah?. Tentu lebih mudah memakai format yang atas. Karena, Anda ingat tanggal lahir Anda. Dan dengan cepat akan mengisi hari, bulan dan tahunnya.

Tapi, coba bayangkan jika menggunakan format pengisian yang bawah, berapa kali Anda harus mengklik tombol back untuk menuju bulan Maret 1980.

Lalu untuk inputan tanggal pembayaran, kenapa format pengisian-nya harus seperti itu?
Ini adalah form konfirmasi pembayaran, setelah user melakukan pembayaran, biasanya user akan langsung mengkonfirmasikan pembayaran-nya.

Coba bayangkan, jika user harus mengisi dengan format pengisian seperti tanggal lahir. Cukup merepotkan user, karena dia harus mengingat hari ini tanggal berapa.

Tapi dengan format pengisian seperti di design, ketika user memilih tanggal, maka akan terbuka kalender bulan ini, dengan tanggal hari ini ditandai biru. Sehingga user dengan mudah memilih tanggal pembayarannya.

Kuncinya adalah, di saat Anda membuat design, posisikan diri Anda sebagai user. Dan bayangkan, bagaimana saat Anda memakainya.

Contoh Ketiga

Kenapa menu nya ada di kiri dan ke bawah? apakah karena ini dashboard yang tren-nya selalu menaruh menu di sebelah kiri?.
Hehhee… bukan. Ada alasan tersendiri kenapa menu nya ada di kiri. bukan karena tren.

Menaruh menu di kiri dan vertical ke bawah, pertimbangannya adalah skalabilitas. Sebelum merancang design ini, kami menganalisa bahwa kedepannya, menu menu di dashboard ini akan bertambah dan pertambahannya bisa cukup banyak.

Jika kami membuat design menu-nya secara horizontal, maka kelak jika menunya sangat banyak, akan terjadi masalah di layout nya. Tentu Anda tidak ingin melihat 2 baris menu terletak di bagian atas.

Maka dari itu, kami memutuskan untuk membuat design menu nya secara vertical ke bawah. Jadi, jika ada pertambahan menu, tidak akan terjadi masalah di layout nya.

Jadi, Mulailah berlatih untuk selalu menyertakan alasan di setiap design UI yang Anda buat :)

Artikel tentang memulai menjadi UI Designer, saya cukupkan sampai disini :)

Apakah itu artinya cukup itu saja untuk menjadi UI Designer? Tentu tidak. Masih banyak hal lain yang dibutuhkan untuk menjadi UI Designer yang baik.

Diantaranya, Project design pertama, bekerja sama dengan stakeholder, keberanian untuk bertanya, menganalisis masalah, bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat, kemauan untuk mendengar, berkolaborasi dengan sesama designer, menghadapi konflik saat proses pembuatan produk, dan banyak hal lainnya.

InsyaAllah, hal hal diatas akan saya tulis di artikel berikutnya

Dan, selalu ingatlah… Seburuk apapun design Anda saat ini. Jika Anda memiliki passion untuk membuat produk yang memudahkan hidup banyak orang. Maka Anda adalah seorang Designer!

--

--

Dwinawan
Insight

Co-Founder Paperpillar • UI Designer • Love to create design exploration on dribbble.com/dwinawan • Have a question? find me on twitter.com/dwinawan_