Menjadi Designer Produk Digital–Dari Graphic Designer

Thomas Budiman
Insight
Published in
3 min readJan 21, 2019

Topik ini adalah topik yang cukup sering dibicarakan dan ditanyakan kepada saya sekalipun latar belakang saya bukan berasal dari graphic design.

Pertanyaan yang pernah saya dapatkan melalui email atau saat bertemu di meetup adalah “Mas Thomas, saya lagi mulai menekuni Product Design (Digital) nih mas, tetapi saat ini saya sedang bekerja menjadi Graphic Designer. Kira-kira bagaimana mas supaya saya nanti bisa bekerja di area Digital Product Design?”

Ada juga anak kuliahan pernah mengirimkan email dan bertanya “Mas saya kan sekarang kuliah DKV, kira-kira bisa masuk ga di bidang Digital Product Design? Terus apa yang harus saya persiapkan sehingga pas saya lulus nanti bisa bekerja di bidang tersebut?”

Oh ya, ada sebuah kenyataan juga, sewaktu saya bergabung dengan Bukalapak (2016–2017) dan membantu proses hiring designer, saya bisa katakan lebih dari 60–70% kandidat memiliki latar belakang graphic design lho.

Oke begini, mari kita kupas sedikit demi sedikit…

Hal pertama adalah tidak ada yang salah atau tidak kurang pas dengan berlatar belakang dari Graphic Design lalu bekerja di area Digital Product Design.

Karena sejauh ini belum ada (saat — artikel ini ditulis) institusi pendidikan (kampus) yang mencetak lulusannya dengan tepat untuk ditempatkan di area Digital Product Design .

(Silahkan saya diupdate yah apakah sudah ada sebuah kampus di dalam negeri yang memberikan penjurusan yang lebih mendalam ke Digital Product Design — sebelum saya dibully netizen).

Lalu konon katanya kalau mau bekerja di area Digital Product Design, lulusan dari Teknik Informatika (Information Technology) lebih sejalan.

Tidak begitu juga bapak dan ibu sekalian…

Apa yang bisa dibanggakan oleh kita (saya) yang hanya belajar Desain Antar Muka hanya 2 SKS saja saat kuliah.

Mereka yang kuliah di IT tidak mengenal teori warna, tipografi, visual hierarki dan konsep dasar desain lainnya yang merupakan bagian penting juga dalam Digital Product Design. Walaupun ada beberapa hal teknis yang berhubungan dengan koding yang terpakai juga untuk membantu kita dalam proses mendesain produk.

Sehingga konklusinya adalah tidak ada latar belakang pendidikan yang benar-benar pas bagi para calon Digital Product Designer. Ujung-ujungnya perlu bergeser sedikit, beradaptasi dan mengulik disiplin ilmu Digital Product Design ini sendiri (atau rajin-rajin baca Insight atau follow Instagram Kang Nawan).

Wahai kamu yang berlatar belakang Graphic Design untuk tidak terlalu phobia dengan teknologi, istilah aneh-aneh, bahkan teknis implementasi yang perlu melibatkan sedikit pengetahuan koding dan beberapa disiplin ilmu lainnya seperti Interaksi dan User Experience.

Dan jangan pula berkecil hati atau mau masuk ke Digital Product Design pakai galau (cukup jodoh aja guys yang bikin kamu galau :D ), hey kalian yang dari graphic design, kalian sudah punya keuntungan lebih seperti teori warna, tipograpfi, visual hierarki, tata letak (layout), ruang kosong (white space) dan cita rasa (taste) yang kamu pelajari dan latih selama di kuliah.

Jangan mesam-mesem dulu dengan kepercayaan diri mulai naik sedikit….

Walaupun begitu, secara implementasi akan berbeda antara kamu mendesain media yang dicetak dengan media yang akan membutuhkan seseorang untuk berinteraksi dengan media tersebut. — Artinya kamu perlu belajar dan adaptasikan teori-teori tersebut ke dalam Digital Product Design.

Tetap semangat buat teman-teman yang sedang menekuni bidang Digital Product Design. Saya akan menuliskan beberapa artikel berseri tentang Menjadi Digital Product Designer. Semoga bisa membantu teman-teman di luar sana yang sedang menekuni bidang produk digital.

Mohon tepuk tangannya pada pojok kiri bawah yang secara langsung akan terkonversi menjadi semangat buat saya untuk terus menulis lho. :D

--

--