Tentang Cognitive Load

Dwinawan
Insight
Published in
3 min readOct 15, 2018

Bayangkan saat kita menggunakan aplikasi streaming musik.

Tentu akan ada proses berpikir dan mencerna informasi yang tampil di layar handphone kita.

Jika daya pemahaman kita diberi angka 0% sampai 100% , kira kira berapa persen kita memakai daya pemahaman kita saat menggunakan aplikasi tersebut?

Jika Anda menentukan sebuah angka, maka itulah yang disebut Cognitive Load.

Apa arti angka presentase tersebut?

Mari kita simak gambar dibawah ini.

Semakin tinggi Cognitive Load saat menggunakan suatu aplikasi, maka bisa dikatakan Anda merasa kesulitan untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Dan sebaliknya, Semakin rendah Cognitive Load saat menggunakan suatu aplikasi, maka bisa dikatakan Anda merasa mudah untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Cognitive Load bisa kita ibaratkan seperti daya CPU pada komputer. Semakin besar daya CPU yang dipakai maka kerja komputer akan semakin berat. Salah satu contohnya saat proses render video.

Mengurangi Cognitive Load = Good Usability

Mari kita lihat gambar dibawah ini

Anda sedang men-download film favorit Anda, lalu tiba tiba muncul pop-up. Kira-kira desain pop-up mana yang membuat Cognitive Load Anda rendah?.

Asumsi saya, desain sebelah kanan. Karena Anda melihat tombol berwarna biru, dan tombol itu mengindikasikan untuk melanjutkan download.

Pada desain sebelah kiri, karena bentuk tombol nya sama, Anda secara tidak langsung membaca satu persatu teks pada tombolnya dan mencari mana tombol yang mengindikasikan untuk melanjutkan download.

Mari kita lihat gambar lagi

Setelah selesai mengisi form pendaftaran Anda menekan tombol “Lanjutkan” , tiba tiba terdapat pesan error.

Dari 2 design di atas. Kira-kira desain pesan error mana yang membuat Cognitive Load Anda rendah?.

Asumsi saya, desain sebelah kanan. Karena Anda melihat form alamat nya berubah menjadi merah dan terdapat pesan dibawahnya, Anda jadi langsung tahu bagian mana yang salah.

Sedangkan desain sebelah kiri, Anda harus membaca terlebih dahulu pesan error nya, lalu mencari dimana form alamat.

Mari kita lihat contoh lain lagi

Proses Pemesanan Tiket Pesawat di Cleartrip.com

Desain diatas memiliki usability yang bagus,

Kenapa?

Karena mengurangi Cognitive Load.

Mengurangi Coginitive Load nya di sebelah mana?

Saat mengisi data penumpang, kita tidak perlu takut salah memilih penerbangan, karena data penerbangannya ditampilkan di bagian atas.

Coba bayangkan jika data penerbangannya tidak ditampilkan, pasti saat mengisi data penumpang kita berpikir… “Ini tadi aku milih penerbangan yang berangkat jam berapa ya?”

Kesimpulan

Sebagai Designer, sudah menjadi kewajiban kita untuk mendesain sesuatu yang memudahkan user. Jadi saat proses desain, selalu pikirkanlah jika Anda menempatkan elemen ini di tempat ini, apakah akan membuat Cognitive Load user meningkat atau tidak.

Mendesain lah dari sudut pandang user dan selalu uji desain Anda

Semoga bermanfaat :)

--

--

Dwinawan
Insight

Co-Founder Paperpillar • UI Designer • Love to create design exploration on dribbble.com/dwinawan • Have a question? find me on twitter.com/dwinawan_