Tips membangun portfolio bagi mahasiswa yang mau berkecimpung di UX Research.

Arnold Saputra
Insight
Published in
4 min readJul 15, 2019

Tulisan ini aku dedikasikan kepada para mahasiswa mau itu tahun 1,2,3 dan akhir yang berminat ke bidang UX research namun, bingung bagaimana caranya dapat tempat magang / kerja .

Apa saja sih yang harus disiapkan?

Bagaimana bisa stand out di dunia yang penuh persaingan ini?

Nah, dalam tulisan ini akan dibahas 3 hal yang perlu di persiapkan sebelum ke dunia kerja. Supaya apa yang kalian dapatkan beragam, Aku juga mewawancarai beberapa wanita tokoh UX research di Indonesia yang dulunya juga mahasiswi loh.

Kak Indah Putri

Dari kak Indah: ( Alumni Simon Fraser University)

1. Sering ikut freelance ato projekan. Menurut Aku sih, kalau mahasiswa yang terpenting itu untuk mereka cari banyak projek saat mereka kuliah sebagai freelance. Aku paling suka sama kandidat-kandidat fresh grad yang ambisius pas kuliah dan nyari banyak pengalaman kerja. Mau itu bener-bener UX research domain kah, atau pun research related jobs.

2. Belajar tools analitik, metode riset kuantitatif dan kualitatif.

3. Kalau tidak ada pengalaman coba bikin study case sendiri ya. Aku juga biasanya tertarik perhatiannya sama mahasiswa yang suka bikin case study sendiri sama existing product. Terus nulis case study nya di medium.

Kak Dian Soraya

Dari Kak Soraya: ( Alumni Parsons NYC)

  1. Sering practicing UX Research, bisa ad hoc, pro bono project, or intern.
  2. Invest on making a great portfolio. Harus siapin tenaga, waktu dan uang untuk membuat portfolio yang bagus.
  3. Networking. Networking bisa dari community/conferences, connect with more senior designers, menebar jala dan cari support system.
Kak Puput Ivana

Dari Puput Ivana: ( Alumni Fasilkom UI )

1. Bisa dimulai dengan baca literatur soal framework flownya ux research — design dulu, referensiku selalu ke bukunya uxpin yang ini

(https://www.uxpin.com/studio/ebooks/ux-design-in-action-yelp-website/)

(https://www.uxpin.com/studio/ebooks/ux-design-process-documentation-best-practices/)

2. Hands on mulai ke ux projects. bisa dengan ngambil mata kuliahnya kalo ada atau dengan nyari-nyari problem prompts sendiri, sumber yang banyak di https://www.dailyui.co/

3. Dokumentasi’in / bikin portfolio dalam bentuk study case -> isinya harus mengandung masalah produknya, target user nya, researh goal & dokumentasi riset. Dokumentasu riset bisa berupa foto, insight dart user ketika melakukan tes, dan Bagaimana dari insight itu diubah menjadi desain yang baru.

Kak Ananda Nadya

Dari Nanda: ( Alumni Psikologi UI )

  1. Cari pengalaman. Bisa pengalaman langsung atau ga langsung. Pengalaman langsung misalnya; cari internship, ikut projek freelance, coba untuk riset sendiri buat improvement, dll.
  2. Cari pengalaman tidak langsung, misalnya perbanyak ikut meet up, cari experience dari orang yang udah berpengalaman, tanya2 pengalaman mereka gimana, terus juga bisa minta feedback bagaimana membuat portfolio atau membuatnya lebih baik.
  3. Membangun koneksi. Bisa juga berteman dengan orang-orang di linkedin yang sekiranya punya pengalaman yang mature di bidangnya, lalu ngobrol-ngobrol dengan mereka, atau pantengin artikel / tulisan yang mereka buat. Belajar dari sana dan coba repost serta berikan relevansinya dengan dunia saat ini, supaya orang juga recognize kalau orang ini ternyata punya capability untuk elaborate artikel dengan masalah di dunia nyata — jadi bisa dapet exposure lebih.

Dari Aku: ( Pengunjung UI )

  1. Latihan UX research dengan ikutan Projek NGO seperti UN (https://www.unv.org/volunteerism-and-global-goals ). Apapun yang terjadi carilah projek yang nyata dari himpunan, universitas, bisnis kecil dan bahkan NGO. Supaya kalian bisa benar-benar merasakan riset yang sebenarnya dan hasil riset kalian bisa berguna bagi orang beneran. Kalau dari aku sih, gak mau terlalu buang waktu untuk Projek fiktif yah.
  2. Magang di perusahaan yang ada mentor researcher nya. Biasanya perusahaan ini Sudah dewasa dalam proses desain dan risetnya. Magang di perusahan jenis ini cocok banget supaya kalian, Kalau kalian mahasiswa IT cobalah pendekatannya ke baca data dan riset kuantitatif. Kalau mahasiswa psikologi, coba ke pendekatan kualitatif dan riset eskpolratif.
  3. Taruh porto dan hasil riset di Medium, blog dan slideshare. Setelah di taruh harus di share yah. Bukan untuk narsis tapi, untuk bisa mendapatkan masukan dari pihak lain juga. Hasil riset harus di bahas mendalam namun, jangan kepanjangan juga yah max. 10 menit baca ( Kalau di lihat dari parameter di Medium).

Dari semua hal diatas, bisa dilihat pentingnya untuk magang atau internship untuk mencari pengalaman dan belajar lebih cepat. Nah, untuk portfolio dan CV sebisa mungkin buat versi PDFnya yah.

Hal ini dikarenakan masih banyak perusahaan yang minta upload Portofolio via web dan menerimanya format PDF yang maksimal 10 MB. Aku berharap tulisan ini bisa banyak membantu mahasiswa-mahasiswi atau pun pelajar lain nya yang berminat ke bidang UX research yah.

Semangat adik-adik!

--

--

Arnold Saputra
Insight

🏝 UI/UX designer | Fearless Multimedia designer | Design Leadership | Still learning 🏝 — https://about.me/arnoldsaputra