aulch’s — Week 8

Aulia Chairunisa
Inspire Crawler
Published in
3 min readApr 18, 2016

Pada Sprint 2 ini, kami mengambil tugas yang lebih banyak dari sebelumnya. Di minggu pertama pada Sprint 2 ini, saya lebih banyak mempelajari MongoDB, mulai dari data modelnya hingga implementasinya pada server mongolabs.

Video ini adalah salah satu sumber saya belajar bagaimana membuat sebuah kelas untuk insert data menggunakan MongoDB.

Inilah hasil akhir dari kelas yang semula menggunakan MySQL kemudian diubah menjadi MongoDB (dicontoh dari video di atas).

kelas ini dibuat hanya untuk insert data ke dalam database, karena kita tidak memerlukan perintah lain, seperti retrieve data dari database. Setelah migrasi database, selanjutnya saya mencoba mempelajari server mongolabs.

Create Collection User

Membuat collection dari web mlabs.com langsung itu lebih mudah, karena pada web tersebut sudah menyiapkan GUI-nya sendiri untuk menambah collection. Namun jika ingin lebih mengerti fungsi serta sintaksnya lebih baik melalui terminal.

1. aktifkan mongod.exe (cmd 1)

2. aktifkan mongo.exe (cmd 2)

3. (cmd 3) connect mongodb pc kita dengan server mlabs.com, ikuti langkah-langkah dari web ini : http://www.sitepoint.com/getting-started-with-mongolab/

ketikkan di cmd 3 dan masukkan username serta password untuk akun mongolabs anda

setelah berhasil terhubung dengan mongolabs

4. create collection

ketikkan db.help() maka kita bisa dapatkan list method yang bisa digunakan untuk mengelola mongodb kita.

Selanjutnya

Jangan lupa beri kutip “x” untuk menuliskan nama collection yang akan dibuat. Options adalah sekumpulan parameter pilihan yang bisa dituliskan. untuk penjelasan lebih lengkap lihat https://docs.mongodb.org/manual/reference/method/db.createCollection/

Belajar Data Model dari MongoDB

MongoDB menyimpan data dengan berbentuk dokumen. cara MongoDB merepresentasikan relasi antar dokumen yaitu dengan cara references dan embedded documents.

> References

Setiap dokumen yang dibuat di mongodb akan memiliki _id. _id inilah yang nantinya kita gunakan untuk kita acu (refer). contoh:

Maka, dapat dilihat user dengan nama 123xyz memiliki contact dokumen dan juga access dokumen. sehingga kita akan memiliki banyak dokumen yang saling berhubungan.

> Embedded Document

Dengan cara ini, kita dapat membuat relational database dengan menyatukan dokumen-dokumen yang terpisah seperti contoh di atas sehingga kita akan dapatkan bentuk database kita

dapat kita lihat contact dan access dokumen yang tadinya terpisah (jika kita gunakan metode reference) berada di dalam satu dokumen yang sama dengan dokumen User.

Sekian apa saja yang saya pelajari pada minggu pertama Sprint 2 ini.

--

--