last but no least — Week 6
Finally! Setelah kurang lebih dua pekan berjuang untuk menyelesaikan Sprint 1, alhamdulillah kami mendapatkan MVP. Yep! Minimum Viable Product which is sebagian ‘kecil’ dari produk kami yang (mungkin) sudah bisa digunakan khalayak untuk hal sederhana.
Namun, MVP yang berhasil terselesaikan masih belum sempurna dan sesuai target sepenuhnya. Pada sprint planning, kami memutuskan untuk menghasilkan sebuah program crawler yang dapat mengumpulkan quotes dengan informasi author dan source dimana quotes tersebut didapat, termasuk juga harapannya, kami mendapatkan data yang sudah benar-benar tersaring apakah data tersebut benar quotes dengan pola yang diharap atau bukan, yang nantinya akan disimpan ke dalam database (lokal) kami.
Ternyata, di penghujung Sprint 1 kami, terdapat beberapa kendala sehingga program kami belum dapat menyaring data yang merupakan quotes yang dicari. Namun, dari seluruh target yang kami harapkan untuk produk kami, sudah sekitar 90% program selesai, dan sesuai dengan Scrum Guides, jika terdapat task yang belum terimplementasi pada sprint ini, maka itu akan menjadi hutang pada sprint selanjutnya. Sehingga sekian persen dari waktu pengerjaan pada Sprint 2 nanti harus kami sisihkan untuk menyelesaikan task yang tertunda pada Sprint 1. Pengalokasian waktu tersebut dikenal dengan istilah buffer.
Sprint 1 pun berakhir, kami melakukan sprint review bersama Product Owner pada hari Kamis, 24 Maret 2016. Kami ke Badr untuk mendemokan program kami.
Inilah video yang merupakan demo yang seharusnya dipresentasikan di Badr kemarin.
Videonya belum ditambahin narasi. Narasi sudah selesai direkam namun belum terintegrasi dengan videonya.
Video ini merupakan salah satu cara alternatif dari kami untuk mendemokan program secara ‘remote’. Kak Salman, mentor kami, memberitahu kami demikian jika tidak memungkinkan untuk bertemu dengan PO secara langsung. Setelah menunjukkan video demo dari program, barulah dilanjut dengan video conference call untuk membahas feedback untuk program tersebut.
Setelah itu, beliau mengajari kami untuk membuat sebuah berita acara setelah sprint review. Berita acara tersebut bertujuan untuk membuat sebuah perjanjian dengan PO bahwa ia sudah mengetahui dan menyetujui hasil yang didapatkan pada sprint tersebut. Di lembar berita acara tersebut, terdapat daftar fitur yang dibuat pada sprint 1 juga kolom feedback yang akan diisi dengan kumpulan kritik dan saran dari PO, setelah itu bagian yang akan ditandatangani oleh PO.
Sepertinya sekian yang saya dan tim lakukan pada akhir sprint 1 ini.