Nonton Film Di Gang (NFDG) di Kedai CAS eps.13 (29/9/17)

Asra Wijaya
ISH Review
Published in
6 min readSep 30, 2017
Anak-anak dari Rumah Bintang Menyanyi

Malam Sabtu Pukul 19.00 WIB ada pemutaran film di kedai CAS. Acara ini dipelopori oleh nak-anak Bandung Film Council. Penulis baru tahu ini rupanya sudah edisi ke-13(Kemana wartawan ISH Review selama ini?) Kali ini NFDG mengusung tema “Komedi Putar”. Lima film pendek yang diputar adalah: Love Tester, 03.00, Cabe, Stek dan Salat, dan Manusia Laba-laba.

Poster lewat IG Story dari akun kedai CAS

Kelima film ini bergenre komedi, makanya dinamakan Komedi Putar. Nah NFDG ini juga dimeriahkan oleh Rumah Bintang. Rumah Bintang merupakan tempat bermain dan belajar anak-anak, dengan ringan Abaya menjawab pertanyaan Mbak MC. Rumah Bintang sendiri ialah ruang belajar alternatif di Bandung Tengah. Terletak di Gang Nangkasuni di Wastukencana, Rumah Bintang tak hanya sekadar tempat belajar, mereka acap terlibat di wilayah yang sering dilupakan orang. Dari mulai solidaritas bencana alam, pemberdayaan komunitas serupa workshop-workshop produktif hingga aksi menggalang protes atas penggusuran di wilayah miskin kota Bandung. (Rumah Bintang: Menyemai Otonomi di Tengah Kota dari http://anarkis.org/rumah-bintang-menyemai-otonomi-di-tengah-kota/).

Bersama genjrengan gitar dari Abaya, begitu ke-empat anak-anak kecil itu memanggil sang gitaris, mereka bernyanyi sambil menari. Empat anak-anak ceria ini beragam usianya, ada yang kelas satu SD, ada yang umur 8 tahun, kelas 3, dan kelas 6.

Acara yang dijadwalkan dimulai jam 7 malam itu sempat tertunda hampir sejam gegara hujan. Set panggung yang sudah dipersiapkan panitia mesti dirombak ulang. Layar proyektor yang kehujanan lantas dipindahkan ke bagian dalam kafe. Begitu juga perangkat sound system-nya.

LOVE TESTER
Malikul Saleh-345! FILM & SALMAN FILM ACADEMY

Film ini merupakan hasil tugas dari lokakarya film yang diadakan oleh Salman Film Academy. Love Tester diproduksi tahun 2015 lalu. Film ini diolah dari kisah nyata yang sempat viral di media sosial: Jual Rumah Bonus Janda Cantik Sang Pemilik. Ide ini kemudian dikembangkan oleh Malikul Saleh dkk. untuk membuat Love Tester. Tokoh utama adalah seorang pengusaha muda(bujangan) yang sedang mencari lahan properti. Sopirnya kemudian menemukan iklan di internet. Beli Rumah Bonus Pemiliknya. Si Pengusaha Muda ini kemudian menyuruh Sang Sopir untuk menjajaki. Singkat cerita, Si Pengusaha Muda bertamu ke rumah si perempuan.

Karakter perempuan pemilik rumah terbilang unik. Wanita single ini dikisahkan berprofesi sebagai seorang tester. Penguji makanan. Makanan kucing. Mendengar itu, Si Pengusaha Muda sangat terkejut. Bahkan ia pingsan ketika melihat si perempuan memperagakan langsung pengujian makanan kucing(dengan mencicipi) itu di depannya.

Film ini juga diperoleh dari riset tema oleh Malik. Kejadian yang boleh dibilang ganjil di dunia maya itu ia ekstrak ke dalam Love Tester. Malik juga memilih karakter perempuan yang unik: seorang tester. Dengan sinematografi yang cantik, visual gambar yang cukup memanjakan mata, Love Tester enak ditonton. Menurut keterangan Malik, adegan makan makanan kucing itu sebenarnya tidak ada di naskah. Namun sang talen menawarkan. Maka jadilah adegan yang di close-up ketika makan makanan kucing itu menjadi salah satu adegan paling diingat dalam film ini.

03.00
NARASENA-SUPER 35MM CAMERA

Film 03.00 menampilkan unsur komedi yang dipantik oleh kejadian salah sangka. Si tokoh utama (seorang pemuda) yang sedang menunggu di Halte Sukajadi malam hari. Sembari memutar lagu lewat HP-nya, kemudian diingatkan oleh seorang kawannya lewat SMS. Hati-hati sekarang sedang rawan. Tiba-tiba di ujung jalan seorang pemuda misterius mendekat. Dan tanpa bicara apapun mendekat menghampirinya. Si tokoh utama yang tidak tahu apa-apa itu ketakutan lantas berlari dan terjadilah kejar-kejaran. Sampai akhirnya tokoh utama berhasil meloloskan diri. Untuk melegakan diri, sang tokoh utama mengambil rokok dan menyalakannya. Kemudian dengan jump-scare ada yang menyapa sambil menepuk pundaknya. Ternyata cuma orang yang Minta api alias pinjam korek. Tokoh utama lega bukan orang jahat yang menyapanya itu. Di saat yang bersamaan pemuda misterius yang mengejarnya juga ada di dekatnya. Dan berkata padahal saja juga tadi mau minjam korek. Kenapa lari.

Unsur komedi kemudian hadir melalui perpaduan musik dan close-up wajah kedua tokoh yang meneteskan air mata. Menyuguhkan kesan hiper-lebay. Kemudian mereka bertiga seperti bergandeng tangan malam-malam ala anak geng yang merayakan pertemanan mereka. Film diakhiri dengan teks yang kurang lebih berbunyi begini : tidak semua orang di jalanan jahat. Tetapi tetap berhati-hatilah.

CABE
SAMMARIA SIMANJUNTAK-KEPOMPONG GENDUT

Cabe berkisah tentang kelangkaan cabe. Dibuka dengan aerial shot sebuah perkebunan nan hijau, kemudian zoom out dan invisible cut ke layar TV. Sedang ada berita kelangkaan Cabe yang diwartakan oleh Reporter Perempuan(Theoresia Rumthe). Kemudian dua orang perempuan Mak Gondut (Sebagai dirinya) dan Mande (Jajang C. Noer) sedang mencari perkebunan cabe di tengah kebun jagung. Begitu menemukan kebun cabe, mereka sontak bersaing dan berlomba untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya cabe. Cabe untuk bumbu masakan hari natal esok harinya.

Terjadilah aksi laga nan lucu. Dalam rangka memperebutkan cabe, kedua perempuan ini bertarung. Sentuhan animasi dalam film ini menambah komedinya dengan cara tersendiri. Seperti misalnya menambahkan animasi ala video game ketika adegan memetik cabe. Kemudian cabe yang berhamburan sebagai peluru yang mendesing seperti adegan laga sangat memukau. Alhasil perang kedua perempuan ini justru menghancurkan cabe dan diakhiri tangisan sang petani cabe (Burhan). Pada akhir film ketiga tokoh tersebut duduk di atas meja makan. Tampak sang petani mendapat kompensasi berupa uang, dan merasa senang. Sementara itu, mereka akan makan malam. Kedua perempuan itu sadar bahwa makan tetap bisa lanjut tanpa cabe. Asal mereka mau saling berbagi.

STEK DAN SALAT
ARIANI DARMAWAN-KINERUKU PRODUCTION

Stek dan Salat berlatar di sebuah kafe. Sepasang kekasih sedang memesan makan malam dan sang pramusaji menunggu dengan bosan. Sampai karena bosannya, ia sempat menggambar angka 1 besar-besar dan menghiasinya. Tidak ada dialog lewat bibir para tokoh. Hanya voice-over yang menghiasi gambar. Tentu diperlukan ketepatan ekspresi agar film tetap sinkron dan harmoni. Stek dan Salat berhasil melakukannya.

Latar kafe atau restoran menurut keterangan Mbak Riani (diakses dari youtube) menarik karena di sana ada semacam dualisme ruang. Kafe sebagai ruang publik dan meja makan sebagai ruang privat. Percakapan-percakapan dalam ruang privat model meja makan bisa terpapar ke luar. Ke meja sebelah misalnya. Tema itulah yang ingin diangkat dalam Stek & Salat.

Singkat cerita sepasang kekasih ini memesan steak dan salad. Yang dicatat sang Pramusaji sebagai Stek dan Salat. Di sela itu sang pramusaji menggambar juga si perempuan di kertasnya.

Adegan film kemudian berlanjut dengan isi kepala si perempuan terhadap kekasihnya. Tentang kebiasaaan sang lelaki ketika akan mulai makan malam. Mulai dari melepas kaca mata, mengusap muka, memasang lagi, sampai mengorek gigi dan kupingnya. Si perempuan menjadi narator dan si laki-laki di-syut sebagai aktor. Kemudian narator berganti ke laki-laki dengan si pramusaji sebagai aktor. Kini isi kepala narator adalah tentang pramusaji yang dicurigainya akan merebut kekasihnya itu. Dengan narasi tampak meremehkan si pramusaji, visual film dibuat lucu dengan pergantian kostum beliau. Memperbandingkan dasi si pramusaji dengan anak sd, singa, james bond, wasit tinju, bakan gigolo. Film ini menimbulkan komedi dari isi kepala para narator. Penggantian kostum berbasiskan variasi dasi ini menarik dan menimbulkan efek komedi yang khas. Jump-cut yang digunakan juga tepat dan mendukung keindahan film.

MANUSIA LABA-LABA
LEON-SEMIPALAR

Manusia Laba-laba ini dibuat oleh anak kelas 3 SD. Kelas 3 SD sudah bikin film. Hayo lo. Ide film berawal dari pengalaman Hagia, sang sutradara. Ketika sedang berada di rumah temannya, ia melihat gambar spiderman di buku tulis temannya itu. Selain itu ia juga bertemu dengan adik laki-laki sang teman. Tebersitlah niat untuk membuat film manusia laba-laba.

Plotnya sederhana sekali. Seorang anak berkostum manusia laba-laba bangun tidur lantas memasang topengnya. Melihat ada yang berkelahi di luar, seorang antagonis berbadan besar dan satu tokoh lainnya, si manusia laba-laba menghampiri membela keadilan. Ia pun bertempur dengan sang tokoh gendut yang jahat itu. Tokoh jahat itu cukup unik, dia menggunakan bahasa Inggris. Aksi bertengkar mereka terkesan lucu. Dan lebih lucunya ketika si tokoh jahat di pembahasan filmnya mengatakan ia tengah memerankan karakter jahat yang senang membakar rumah.

Film berakhir dan

Sampai jumpa di NFDG bulan depan ujar Si Mbak MC menutup acara malam itu !

--

--