Sitemap
Islam Indonesia

Rumah bercerita tentang Islam Indonesia

Member-only story

Refleksi

Saling Mengingatkan

#905: Seni yang Tak Pernah Mudah

3 min readJun 17, 2025

--

Ilustrasi: Juan Pablo Serrano/Pexels

“Arka, ini kaus kaki diberesin, dong. Jangan disebar sembarangan di atas karpet begini,” seru saya kepada anak saya malam itu. Nada suara berhasil ditahan agar tidak meninggi. Saya sebenarnya kesal karena kejadian ini sudah berulang. Istri saya biasanya bilang, “Biarin aja. Nanti kita kangen kalau udah nggak ada lagi yang berantakan.” Benar juga, sih.

🔑 Lanjutkan membaca dengan mengklik tautan teman ini.

Di tengah kekesalan itu, saya menyadari sesuatu. Saya pun tidak suka diingatkan, apalagi dengan cara yang berulang atau bernada perintah. Rasanya seperti dijepit dari dua sisi. Di satu sisi saya tahu tugas saya sebagai orang tua adalah membimbing, termasuk memberi teguran. Di sisi lain, saya merasa jengkel dan bersalah sekaligus karena harus menjadi orang yang menyebalkan.

Perasaan serupa muncul pula di dunia kerja. Saya kerap perlu mengingatkan para pegawai Narabahasa tentang tugas yang saya berikan. Sudah dibilang lewat rapat, dikuatkan lewat grup WhatsApp, tetapi tetap saja butuh “pengingat pribadi” menjelang hari-H. Setiap kali mengambil peran pengingat, saya merasa seperti orang cerewet yang hanya bisa menyuruh-nyuruh. Padahal, saya hanya menjalankan fungsi yang diperlukan.

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (3)