Photo by Roland Buzai on Flickr

Sejarah Psikologi Diberbagai Negara

Yunani, Jerman, Amerika, Prancis, Australia, dan Indonesia

Konten Psikologi
Published in
6 min readApr 25, 2020

--

Yunani

Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: “ψυχή” (Psychē yang berarti jiwa) dan “λογία” (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Konsep psikologi sendiri sudah dibangun sejak zaman Yunani Kuno atau pada masa filsuf-filsuf seperti Aries Toteles, Plato, Thales, dan lain sebagainya. Pada masa ini psikologi memang belum menjadi ilmu yang mandiri, akan tetapi rumusan tentang jiwa sudah mulai dibahas pada jaman filsuf ini.

Filsafat sudah membahas gejala-gejala kejiwaan sejak 600–500 SM. Diantaranya adalah:

  • Thales (642–84 SM)

Mengartikan jiwa adalah sesuatu yang supernatural. Menurutnya jiwa itu tidak ada karena yang ada di alam hanyalah gejala alam dan menurut Thales gejala alam berasal dari air

  • Anaximander (611–546 SM)

Mengatakan bahwa segalanya berasal dari apeiron, yang aberarti tidak terbatas, tidak terbentuk dan tidak bisa mati. Seperti konsep Tuhan. Anaximander berpendapat bahwa jiwa itu ada.

  • Anaximenes (490–430 SM)

Menurutnya segala sesuatu itu berasal dari udara dan dia mendukung konsep dari Anaximander bahwa jiwa itu ada.

  • Empedokles (490–430 SM)

Ada 4 elemen dasar alam: Udara, Tanah(bumi), Air, dan Api. Manusia dianalogikan seperti berikut :

1. Tulang/otot/usus (bumi/tanah)

2. Fungsi hidup (udara)

3. Rasio (Api)

4. Cairan Tubuh (Air)

e. Hipokrates (460–375 SM)

Menganggap bahwa jiwa manusia itu ada 4 tipe penggolongongan menurut cairan tubuh yang dominan yaitu :

1. Sanguine (periang) didominasi oleh darah

2. Melankolis (murung) sumsum hitam

3. Kolerik (cepat bereaksi) sumsum kuning

4. Plegmatis (lamban) lender

  • Demokritus (460–370 SM)

Mempunyai pandangan bahwa segala sesuatu yang berada didunia ini terdiri dari partikel-partikel yang tidak dapat dibagi-bagi. Cara berpikirnya mengikuti prinsip-prinsip mekanistis dan materialistis. Menurutnya jiwa itu terdiri dari atom-atom.

Jerman

Sebelum abad ke-19, psikologi merupakan bagian dari filsafat. Adanya perbedaan dalam memecahkan permasalahan jiwa dimasa lalu yang bersifat filosofis dan atomistik dan masa modern yang cenderung menggunakan pendekatan ilmiah melalui berbagai penilitian empiris. Seorang dokter bernama Wilhelm Wundt berusaha untuk menjadikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Usaahanya membuahkan hasil dimana pada tahun 1879 Wilhem Wundt berhasil mendirikan laboratorium eksperimen psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman.

Setelah berdirinya laboratorium ini, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengtahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang berdiri secara otonom dan Wilhelm Wundt dianggap sebagai bapak psikologi modern dalam sejarah psikologi dunia.

Amerika

Sejarah perkembangan psikologi di Amerika dapat dijelaskan berdasarkan tahunnya, yang dimulai sejak tahun 1875.

  • Tahun 1875.

Tahun 1875 kajian pertama mengenai psikologi eksperimental diselenggarakan di Hardvard University oleh William James.

  • Tahun 1883.

G.Stanley Hall mendirikan laboratorium di John Hopkin University, yang merupakan laboratorium psikologi pertama di AS. Selanjutnya di tahun 1887 Hall menerbitkan jurnal psikologi.

  • Tahun 1886.

Buku teks pikologi pertama lahir dengan judul Psychology oleh John Dewey. Empat tahun kemudian lahir The principles of Psychology oleh William James yang ditulis selama 12 Tahun.

  • Tahun 1900

Willliam James mendefinisikan psikologi sebagai “Ilmu mengenai kehidupan mental”.Tahun 1900 lahir buku fenomenal “The Interpretation of Dreams” oleh Sigmun Freud.

  • Tahun 1920.

Disiplin psikologi berada dibawah pengaruh John Watson. Objek studinya tidak lagi jiwa dan mental, melainkan beralih menjadi studi perilaku yang dapat diamati manusia. Namun, lama kelamaan banyak ahli psikologi yang menjadi pengikut Watson pun menyadari bahwa tidak semua perilaku manusia yang perlu penjelasan dapat diamati. Manusia memiliki pikiran dan menggunakan bahasa yang berisi konsep-konsep dan simbol-simbol yang tidak semuanya dapat diamati.

Perkembangan psikologi di Amerika juga sangat dipengaruhi oleh dua perang dunia

1. Perang dunia I

Untuk melayani keperluan personil, Amerika Serikat membutuhkan berbagai alat seleksi dan penempatan tenaga manusia. Hal ini mendorong disusunnya berbagai macam tes psikologi dan memantapkan tes sebagai lapangan terluas penerapan psikologi.

Seleksi dan penempatan tenaga juga mendorong perkembangan psikologi karir dan manajemen personalia yang makin dibutuhkan sesudah perang. Perang dunia juga mendorong perkembangan pelayanan psikologi untuk menangani kasus-kasus psikologik akibat perang, terutama apa yang dikenal sebagai Shell Shock (terjadinya penyimpangan perilaku karena luka psikologis akibat terkena pecahan bom).

2. Perang Dunia II

Perang dunia II membuat psikologi semakin matang, terutama di bidang psikologi sosial. kebutuhan menonjol pada masa-masa ini adalah pemesanan masalah-masalah kepemimpinan, propaganda, perang urat syaraf, dan pengumpulan public opinion (pendapat umum).

Photo by Nadia Nur Afifah on Konten Psikologi

Prancis

Prancis merupakan salah satu perintis studi psikologi. Kekuatan psikologi utama Prancis terletak pada bidang psikopatologi. Terdapat tiga nama penting dalam perkembangan psikologi di Prancis yaitu Alfred Binet, Pierre Janet, dan Théodule Ribot yang berjasa dalam lahirnya psikologi modern disana.

Binet sangat berjasa dalam perkembangan psikometri Prancis. Dia mengembangkan tes inteligensi pertama berkolaborasi dengan Théodore Simon yaitu Binet-Simon Intelligence yang di publikasikan pertama kali pada tahun 1905 (di revisi tahun 1908 dan 1911) yang kemudian diadaptasi oleh Lewis Terman dari Standford University pada tahun 1916 dan sampai kini menyandang nama Standofrd-Binet IQ Test.

Kedua adalah Pierre Janet, dia merupakan psikiater terkemuka di Prancis yang fokus mengembangkan teori psikopatologi sebagai gangguan mental atau mental pathology. Janet merupakan orang yang pertama kali mengemukakan istilah subconscious dan mendefinisikannya secara jelas. Pada tahun 1904 dia juga ikut mendirikan Journal de Psychologie Normale et Pathologique dan pendiri Ikatan Psikologi Prancis atau Société Française de Psychologie.

Terakhir adalah Théodule Ribot yang memiliki peran sangat penting dalam psikologi Prancis. Pada Tahun 1876 dia membuat La Revue Philosophique yaitu jurnal ilmiah yang membahas perkembangan psikologi sebagai disiplin ilmu baru di Prancis dan negara-negara Eropa. Ribot adalah tokoh yang melahirkan psikologi Prancis yang Ilmiah.

Australia

Psikologi masuk pada akhir abad ke-19 , melalui ilmu yang sebelumnya telah dipelajari di sana yaitu filsafat, kependidikan, dan juga kedokteran. Pada tahun 1886, Henry Laurie menjadi ketua ‘’Mental and Moral Philosophy’’ di Melbourne University. Kemudian, pada tahun 1890 Francis Anderson menjadi ketua “Logic and Mental Philosophy”. Kedua tokoh ini memiliki latar belakang sebagai pihillosopher.

Pada tahun 1893, Henry Laurie mempresentasikan bahwa Psikologi sebagai “the science of the facts of mind’’ dan mendsekripsikannya sebagai “like other natural sciences”.

Lalu, pada tahun 70-an Psikologi sebagai disiplin ilmu menjadi sangat populer di Australia sehingga semua (17) universitas di sana mengajarkan Psikologi. Sejak tahun 1945 para Psikolog Australia bergabung dalam wadah British Psychological Society cabang Australia. Baru pada tahun 1966 organisasi tersebut berubah menjadi wadah yang mandiri yaitu Australian Psychological Society (APS).

Indonesia

Lahirnya Pendidikan Psikologi di Indonesia diawali oleh pidato ilmiah Prof. Dr. Slamet Iman Santoso dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Universitas Indonesia pada Dies Natalis Universitas Indonesia pada tahun 1952 di Fakultas Pengetahuan Teknik UI di Bandung (sekarang ITB).

Tak lama setelah itu, didirikanlah Lembaga Psikologi, yang kemudian berubah statusnya menjadi Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi yang secara langsung berada di bawah pimpinan Universitas Indonesia.

Pada tahun 1955, Pendidikan Psikologi Asisten Psikologi diubah statusnya menjadi Pendidikan Sarjana Psikologi, yang secara administratif berada di bawah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Yang menjadi pengajar adalah mereka yang pulang dari negeri Belanda, seperti Drs. Yap Kie Hien (psikologi eksperimen), Dr. Lie Pok Lim (psikologi anak), dan Drs. Ng Po Kioen (psikologi perusahaan). Dekan pertama adalah Prof. Dr. Slamet Iman Santoso.

Menghasilkan lulusan Psikolog pertama yaitu Fuad Hasan tahun 1960. Sejak saat itulah mulai lahir dan berkembang fakultas-fakultas psikologi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia yaitu di UI lalu diikuti oleh UNPAD kemudian UGM dan terus diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Seiring semakin bertambahnya lulusan psikologi, maka mulailah muncul berbagai organisasi atau perkumpulan psikolog di Indonesia.

Tahun 1959 berdirinya Ikatan Sarjana Psikologi (IsPsi) dan sejak 1998 berubah nama menjadi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yang di dalamnya terkumpul seluruh profesional psikologi yaitu Sarjana Psikologi, Magister Psikologi, Doktor Psikologi dan Psikolog.

*Dikutip dari berbagai sumber

--

--